- Chapter 14 - Malaikat cantik tanpa sayap (b)

4.4K 576 31
                                    

A/n : Huuuu maapkan author karena up nya lama, author keasikan nonton pilem di iflix heheh... maapkan akuhh yaa :)

Gimana kabar kalian? Baek-baek kan?

Siapa nih yang kangen sama Thalita?

Ok, aku gak mau banyak bacot, ayo capcus!

Jangan lupa kasih jejak :v

Heppy Reading!

_______________

" Duh gabut gw dikamar terus, jalan-jalan di pasar ah.. lumayan siapa tau ada cogan. Mumpung Justine lagi pergi dan gw gak latihan." Gumam Thalita lalu bangkit dari ranjang.

o0o

" Hah gw bebas." Teriak Thalita di pasar, memang ya dia itu gak tau malu kalo lagi seneng. Para warga yang mendengar teriakaan Thalita pun menutup telingannya kencang dan menatapnya sinis, tapi kemudian para warga tersenyum melihatnya, karena bagi mereka Thalita adalah pahlawan, walau banyak juga para bangsawan dan rakyat biasa yang berfikir kalau Thalita hanya berpura-pura baik untuk mengambil hati rakyat. Tapi banyak juga rakyat maupun bangsawan yang percaya karena melihat ketulusan langsung dari mata Thalita ketika sedang berbicara kepada pemilik toko roti yang hampir di rampok.

" Hehe, maap ya, maap suara saya kekencengan ya, sekali lagi saya minta maap." Ucap Thalita sambil menyengir kuda. Para warga hanya mengangguk karena mereka sudah mengetahui sifat tersembunyi dari Putri Duke Rawnie, yaitu bar-bar. Tapi yang benar adalah tubuh Putri Duke Rawnie yang kemasukan jiwa bar-barnya Freya, hehe.

Thalita melihat-lihat keramaian pasar sendiri. Kenapa tidak dengan pengawal atau kesatria? Karena Thalita kabur dari Kediaman Rawnie melalui jalan rahasia yang ditemukan Thalita yang asli.

" Di pasar ini banyak batt cogannya gaes! Walaupun gw kagak pernah pacaran, tapi jiwa halu cogan gw itu udah meronta-ronta. Aduh gw jadi kangen Bright sama Manurios." Ucap Thalita sambil tersenyum cerah membayangkan kalau ia dan para pacar halunya pacaran atau menikah, bueh... rasanya ah mantap!.

Thallita berjalan jalan di pasar sesekali mencicipi jajanannya. Thalita jadi mengingat anak-anak gelandangan yang ada di gang kemarin.

Thalita memutuskan untuk membeli makanan untuk para anak gelandangan di gang sempit yang ia temui kemarin.

Pertama tama Thalita memutuskan untuk membeli Permen terlebih dahulu karena memang sekarang ia sedang berada tak jauh dari toko permen.

Tapi, tiba tiba ada orang yang berteriak pencuri "Pencuri, pencuri, tolong dia mencuri uangku!"

Thalita mencari sumber suara, dan ternyata yang berteriak adalah salah satu dari pembeli di kedai bakpau. Thalita mengedarkan pandangannya dan menemukan pencurinya sedang berlari ke arah timur tempat anak anak gang sempit yang ia temui kemarin.

" WOI BERHENTI LO, BANGSAT!" Teriak Thalita dan segera berlari mengejar pencuri tersebut.

Thalita berlari mengejar pencuri itu, tapi ia kehilangan jejak.

" Mana tuh sih bapak pokemon." Ucap Thalita. Memang tadi Thalita melihat postur tubuh pencurinya yang mempunyai perut buncit, bapak-bapak pulak.

" Tuh bapak pokemon atlet lari apa ya? Kok perasaan larinya cepet amat, gw sampe kalah anjirr emang!" Gerutu Thakita, lalu berbalik untuk kembali.

Tapi saat berbalik Thalita menabrak sesuatu yang membuatnya akan jatuh, dengan sigap sebuah tangan menarik pinggang Thalita.

" Loh, loh, loh, lok gw kagak jatoh ya?" Gumam Thalita lalu membuka matanya, dan ternyata orang itu adalah Duke Erlose.

" Loh, Pak Modus kenapa elo ada disini?" Tanya Thalita, Duke Erlose hanya menatap dingin Thalita.

" Namaku Erlose, bukan pak modus, paham?" Koreksi Duke Erlose dan diangguki oleh Thalita yang menyengir kuda.

" Hehe, btw ngapain elo disini?" Tanya Thalita penasaran.

" Hanya menjaga calon istriku." Jawabnya, Thalita hanya mengangguk saja, karena memang ia sedang mode lola.

" Oh, iya iya, eh... lo tadi liat bapak pokemon yang lari disekitar sini gak? Atau lo tau dia ngumpet dimana gitu?" Tanya Thalita, Duke Erlose memegang tangan Thalita lalu menariknya ke salah satu kotak sampah, lalu membuka tutupnya dan ternyata si bapak pokemon itu sembunyi disana.

" Wah.. wah.. ternyata bapak pokemon ngumpet disini toh. Eh.. pak balikin noh duit, kasian tuh ibu-ibu. Jangan jadi copet pak!" Ucap Thalita sedikit ketus.

Si bapak tersebut hanya menundukan kepalanya, sedangkan Duke Erlose sedang mencerna kata-kata Thalita yang membuatnya bingung, apa itu pokemon? duit?

" Ayok pak minta maap!" Seru Thalita, tapi bapak-bapak tersebut masih tidak bergeming.

" Tapi saya tidak punya uang untuk makan." Ucap bapak-bapak tersebut lirih, dan Thalita masih bisa mendengarnya.

Thalita mengeluarkan sekantong koin perak ke bapak-bapak tersebut "Nih pak, buat Bapak jangan jadi pencuri lagi ya pak!"

" Dan sekarang bapak balikin tuh uang sama pemiliknya!" Lanjutnya. Duke Erlose terkagum dengan kebaikan Thalita, lalu tersenyum tipis.

" Malaikat cantik tanpa sayap." Gumam Duke Erlose.

_____________

- Duke Erlose -

Sampai jumpa! : )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai jumpa! : )

I'm not villaines | slow update |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang