Kehilangan Atau Kembali?

2.2K 685 116
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


§§§

Didalam sekolah, ada seorang siswi bernama Alin. Dia cantik sekali walaupun tidak memakai make up yang menempel di wajah nya. Tapi sayang nya, Alin tidak terlalu di sukai oleh warga sekolah karena Alin seorang pemberontak. Wajah nya seram sekali jika baru bertemu orang baru tapi jika tersenyum. Senyuman Alin seperti bulan di langit yang hitam. Sejak kelas satu, Alin menyukai Diyaz karena pria itu terlihat angkuh tapi nyatanya didalam sekolah ini, Diyaz merupakan salah satu murid paling mempunyai jiwa kemanusiaan. Hal yang lebih menarik  lagi, Diyaz juga suka dengan Alin.

Hubungan mereka berdua hanya sekedar teman walaupun Diyaz beberapa kalo berniat untuk mengajak Alin memulai hubungan lebih. Tapi Diyaz mengurungkan niat nya. Diyaz belum punya apa apa, uang saja selalu di berikan oleh Mama.

Beberapa menit lalu, Alin memberikan Diyaz pesan jika ia lelah dan ingin bertemu Diyaz di rooftop sekolah untuk membicarakan sesuatu. Tentu saja Diyaz dibuat panik sebab Alin memilki banyak sisi tidak terduga. Salah satunya, keluarga Alin bukanlah keluarga yang sehat.

Tubuh Diyaz melewati lautan manusia di koridor yang menatap Diyaz kesal. Sejak fakta jika Diyaz adalah saudara tiri Adam dan sejak kasus Diyaz dengan Denial. Seluruh sekolah langsung menjauhi Diyaz dan menganggap Diyaz tidaklah berguna untuk dijadikan teman. Tadinya, semua murid yang bertemu Diyaz pasti tersenyum kepada nya namun sekarang mereka semua hanya melemparkan tatapan sinis untuk Diyaz. Diyaz sendiri tidak terlalu peduli, dia tahu dengan pasti jika kesenangan dan kebahagiaan tidak akan selalu memihak kepada Diyaz.

Setelah melewati tangga kayu yang cukup rapuh, Diyaz membuka pintu dan langsung melihat rooftop sekolah. Mata nya terbelalak saat Alin berdiri di tepi rooftop.

"lin,"panggil Diyaz.

"Oh, hai, gimana kabar nya?"

"mundur lin, jangan berdiri disitu."

Wajah Alin jauh dari kata baik, mata nya bengkak akibat menangis dan wajah nya penuh dengan luka lebam yang Diyaz tahu pasti jika kedua orang tua Alin yang menyebabkan hal itu.

"tolong gua Yaz,"lirih Alin.

Nafas Diyaz mengebu saat Alin menangis didepan nya. Tangan nya terkepal kuat saat ia melihat perempuan didepan nya ini menangis menumpahkan semua beban nya. Kenapa di dunia ini banyak sekali anak yang menjadi korban akibat kelakuan kedua orang tua nya? Diyaz bukan salah satu dari mereka. Tapi Diyaz salah satu saksi yang mengamati bagaimana hancur nya jiwa anak anak tersebut.

"Yaz, gua berterima kasih banget selama ini lu mau jadi temen gua. Makasih karena lu enggak jijik sama gua yang terkesan ngejar lu banget."

"enggak. Gua bilang jangan berdiri disitu."

"kenapa sih? Enggak apa apa kok, angin disini lebih sejuk."

"sekarang pegang tangan gua, gua bakalan meluk lu. Lu boleh nangis sepuas nya. Jangan gini ya lin?"

LAKUNA ₍ₜᵣₑₐₛᵤᵣₑ ₀₂'ₛ₋₀₄'ₛ₎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang