PENGABDIAN PART 5

6.4K 63 10
                                    

Rasa lapar mulai menghantuiku setelah sekian lama merasakan siksaan yang tiada henti. Tubuhku yang masih terasa perih dikarenakan menerima pukulan dari para mistress selama scene. Rasanya limit ku sudah habis dan mungkin ini waktu yang tepat untuk mengucapkan Safe Word.

Aku berbaring di lantai kamar tidur dan kulihat Fitri pun sepertinya merasakan apa yang kurasakan, tiba tiba pintu kamar di buka lalu masuklah Mistress Angel dan Mistress Tika. Tanpa bicara mereka menarik Fitri dan membawanya keluar yang aku sendiri pun tidak tau apa yang akan terjadi padanya.

5 menit kemudian masukklah Mistress Clara dengan balutan gaun tidur transparan, Mistress Ana mendekat kearahku dan mengelus rambutku dengan lembut. Dia menarikku dengan berlahan dan mengajakku ke kamar mandi.
Mistress Clara mulai membasuh semua badanku dengan air hangat, tatapan matanya yang begitu hangat terlihat di sudut sudut matanya mulai basah seakan akan sebentar lagi akan ada air mata yang jatuh.

Setelah itu dia megeringkan seluruh tubuhku dan membawaku naik ke atas kasur, kami berdua hanya saling bertatapan dan membisu.
Jemarinya mulai berkeliling di setiap tubuhku yang memar akibat bekas cambukan, rasa pedih di campur bingung terus menghantuiku.

Ada apa, kamu kenapa Mistress, tanyaku

Mistress Clara hanya tersenyum dan mengulum bibirku dengan kuat. Aku pun membalasnya dan tanganku mulai meraba ke arah payudaranya. Desahan desahan kecil pun mulai terdengar diantara kami, aku menghentikannya sepertinya aku tidak merasakan rangsangan apa pun walaupum ini yang dari dulu ku inginkan darinya.

Kenapa, apakah aku berhasil merubahmu seperti keinginanmu ucap Mistress Clara. Aku pun hanya tersenyum. Lalu sebuah tamparan keras mendarat di pipiku seakan akan itu adalah sebuah doping extra buatku lalu aku pun kembali mencium bibirnya dengan penuh nafsu.

Tiba tiba ciuman kami terhenti....

Oh iya besok hari terakhir kita bersama, aku akan kembali pulang tapi berjanjilah setelah kuliah kamu selesai susul aku ke Bandung.
Aku hanya diam, apa yang kamu inginkan sebelum kamu pulang tanyaku.
Aku mau buat aku bangga di depan teman temanku.
I will my queen, sambungku.

Lalu Mistress Clara berdiri dan memasangkan kalung di leherku, penutup muka dengan bagian yang berlubang pada mata, hidung dan mulut. Tak sampai disitu Mistress Clara memasangkan But Plug di pantatku. Mistress Clara mengajakku keluar kamar dan membawaku ke ruang tamu dimana disitu ada Mistress Ana sedang asik meminum whisky.

Mistress Clara menyuruhku untuk mengibaskan ekorku seperti anjing, Mistress Ana tertawa dengan puas melihatku seperti itu.

Kamu tau g Clara, sub kamu ini pintar sekali melayani dan selalu buat terangsang ucap Mistress Ana. Jika nanti kamu pergi, aku akan mengenalkannya dengam seseorang namanya Sanita, biar laki laki bajingan ini hidupnya bisa berguna. Kamu setuju kah Clara, tanya Mistress Ana?
Aku sih ok ok aja tapi kalau nanti aku butuh budak rendah ini, teman kamu si sanita itu harus kasih pinjam dia ke aku.
Bisa kita bicarakan dan sepakati, ucap Mistress Ana.
Mendengar itu rasanya menyedihkan buatku, mungkin aku akan di lupakan begitu saja olehnya.

Toba tiba Mistress Ana menarik tali kekangku dan mengarahkan kepalaku tepat ke kakinya, aku mengerti apa yang diinginkannya lalu dengan cepat aku langsung mulai memanjakan kaki Mistress Ana.
Suara desahan kecil keluar dari mulutnya setiap kali lidahku bermain di seputaran kakinya. Ku emut dengan lembut setiap jari jarinya, lidahku mulai berpindah ke telapak kakinya dan menjalar naik turun membut desahannya semakin kuat sampai kedua kakinya masuk kemulutku.
Lidahku pun terus menari menjilati bagian kakinya sampai berlahan demi berlahan naik ke atas betis dan terus naik naik sehingga sampai lah pada pahanya.

Jangan berhenti bangsat, aku tidak pernah menemukan binatang yang sangat pintar memainkan lidahnya.

Aku pun terus melakukannya dan cukup lama aku berputar putar di pahanya, lalu Mistress Ana kembali menarik tali kekangku seperti mengisyratkan untuk berpindah tempat.
Aku pun berhenti menjilatinya dan bersiap untuk mengikutinya sambil merangkak layaknya anjing.

Slave's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang