1. Ulangan

177 19 6
                                    

Haii:)
                
                     _HappyReading_

"Kak Chiko!!"

"Kak Chiko, ish. Tungguin Chara!!"

Dari parkiran sampai disepanjang koridor, hanyalah teriakan nyaring itu yang terdengar. Membuat seluruh mata yang ada di koridor menatap sinis sang pemilik suara.

"KAK CHIKO!"

Sedangkan, cowok yang saat ini ia kejar sama sekali tak memperdulikan teriakannya, bahkan mempercepat langkahnya.

Chara menghentikan langkahnya, mengatur nafasnya yang memburu.

"Kak Chiko, ih. Hobby banget ngehindarin Chara. Chara kan cuman mau ngobrol sama kak Chiko," gerutunya.

Charamel Blue, namanya. Yap, kayak nama makanan manis yang banyak di minati orang-orang berbagai usia.

Seperti namanya, Charamel atau sering di panggil Chara adalah gadis yang manis. Semua orang yang memandang seyumnya akan ikut tersenyum, ya seperti tertular.

Di SMANSA, hampir seluruh penghuninya mengenal Chara. Bahkan sekolah lain pun banyak yang mengenalinya.

Bukan hanya karna ia cantik dan manis, tapi juga karna prestasinya.

Jika kalian menebak Chara pintar, maka kalian salah. Dimata orang-orang, Chara hanya lah Gadis bodoh. Ya bahkan, ia terkenal karna kebodohannya. Dan sebagian orang menyebut hal itu sebagai prestasi Chara.

Chara mencebikkan bibirnya kesal. Ia lebih memilih berlalu kekelasnya di 11 Ipa 8, Kelas terujung.

🥑🥑

Dan seperti biasa, didalam kelas itu hanya terdengar suara cibiran setiap Chara memasukinya.

"Hufh, kenapa kita harus sekelas sama dia coba. Bikin jelek nama kelas aja."

"Betul tuh, gue denger nilai dia semester ini lebih rendah dari kenaikan kelas satu. Malu-maluin kelas ipa aja, salah jurusan kali dia,"

"Cantik, tapi stupid. Eww,"

Chara? Ia tak peduli. Lagi pula apa yang harus ia pedulikan disini?

Chara menuju mejanya yang berada di pojok belakang. Dan ia duduk sendiri, tak ada yang ingin duduk dengannya, kata mereka..

Flashback..

"Anak-anak, kenapa kalian tak ada yang ingin duduk dengan Chara. Dinda, kamu kan cewe, kenapa malah duduk sama Dikki. Pindah duduk di samping Chara sekarang!" marah bu Rini, wali kelas 11 Ipa 8.

"Enggak mau bu, Dinda gak mau duduk sama dia bu!" tolak Dinda mentah-mentah.

"Kenapa Dinda?" tanya bu Rini heran.

"Nanti Dinda ketularan bodoh lagi bu kalo duduk sama dia, lagian Dinda harus belajar untuk ngejar ranking biar kelas 12 gak ada di kelas buangan lagi." jawab Dinda.

Flashback off..

Tau perasaan Chara waktu itu? Chara sedikit kesal, namun ia membiarkan.

Karna dengan begini, ia tau jika di sekolah ini, semua manusianya Fake semua.

"Chara,"

Chara menoleh kearah sumber suara.

"Ya?" tanya Chara, karna jarang sekali ada cewek yang mau bicara dengannya.

Rena mendengus, "Lo belum bayar uang kas bulan ini sama bulan kemarin. Dan lo doang yang belum bayar," beritahunya dengan nada tak santai.

Chara memutar bola mata malas, ia mengambil satu lembar uang 20.000-an yang ada di sakunya dan memberikannya pada Rena, sang bendahara.

"Jangan kebiasaan ditagih baru bayar dong, lo punya kaki kan. Apa kebodohan lo menjalar kemana mana, sampe gak mau bayar?" cibir Rena.

Alis Chara terangkat, "Tugas bendahara itu nagih, bukan cuman nunggu orang bayar," jawab Chara tenang.

"Ngejawab aja lo, kayak pinter aja!" hina Rena.

Chara mengepalkan tangannya kesal, ingin rasanya ia merobek mulut makhluk yang berdiri disamping mejanya ini.

"Udah Ren, bu Gendis masuk noh. Kelamaan deket dia, ntar lo ketularan stupid lagi!" Dinda menarik Rena menjauh dari meja Chara.

Chara menatap keduanya, "Yeuu, kek punya otak Albert Einstein aja lu bedua, belagu banget." gerutu Chara.

Dan benar kata Dinda tadi, bu Gendis memasuki kelasnya.

"Assalamu'alaikum, anak-anak." salam guru itu dengan senyum.

"WAALAIKUMSALAM, BU." jawab satu kelas.

"Baiklah, hari ini kita akan ulangan seperti biasa,"

"YAH BUU!!" desah satu kelas, tak terima dengan ucapan bu Gendis.

"Kenapa protes? Nampak kali kalian tidak belajar tadi malam! Sekarang kalian diam, ibu akan ngasi soal dan kalian kerjakan!"

Satu kelas terdiam dengan wajah gelisah. Ini yang mereka tak suka dari bu Gendis, suka memberi ulangan dadakan.

Bu Gendis mulai mencatat dipapan tulis, dan semua murid dikelas itu menyalinnya di buku. Dan mulai mengerjakan soal setelah selesai menyalin.

"Ibu kasi waktu satu jam untuk mengerjakan. Hanya lima soal, jangan sampai nilai kalian nol!"

Chara hanya memandang tanpa minat soal dipapan tulis.

Tak terasa, 60 menit berlalu. Membuat seluruh murid dikelas itu kelipungan sendiri.

"Baiklah, sekarang kalian kumpulkan kertas ulangan kalian kedepan,"

Semua mirid menuruti perintah guru tersebut, begitupun dengan Chara.

"Saya akhiri pertemuan hari ini, Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam bu,"

Dan bu Gendis meninggalkan kelas 11 Ipa 8.

Keadaan kelas seketika ribut, banyak yang menggerutui bu Gendis, ada juga yang khawatir dengan nilai yang akan mereka dapat, dan juga ada yang santai. Seperti Chara.

Saat keadaan kelas yang sangat berisik ini, lebih baik ia mendengarkan musik melalu handset-nya.

"Gue khawatir sama nilai yaampun, gimana coba kalo nilai gue rendah," suara yang terdengar jelas di telinga Chara.

"Gue juga takut, apa lagi gue asal-asalan,"

"Udah si, santai aja. Serendah-rendahnya nilai kalian, masi juga rendahan nilai si stupid kan."

"Ah, iya, Gue lupa." terdengar tawa yang sangat menyebalkan bagi Chara.

'Sengaja banget!'

_________ToBeContinued_________

Yupss.. part 1😁

Jangan lupa tinggalkan jejak👣

Vote ⭐and komen💬

Jangan lupa juga Folow akun ku:)

Stupid Girls VS Cool SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang