"Ini jeda nya udah lama belom?" Tanya Sabian.
"Jeda apa?"
"Kita kan mau nyusul Wisnu sama Luna."
"Kita apa? Gue gak ikut ah. Gue gamau kena masalah."
"Lebay banget sih lo, Ra."
"Ayo." Sahut Galang.
"Ke kantin bentar beli makanan. Jessy yang nyuruh."
"Terserah."
"Apa lo berdua liat-liat gue?" Tanya Kiara berdigik ngeri.
"Udah gausah banyak tanya, ayo." Sabian menarik tangan Kiara sambil berjalan mengendap kearah kantin.
"Lo mau nasgor gak?"
Kiara hanya diam.
"Yaelah, Ra. Kalo dihukum juga bareng-bareng."
Kiara menatap tajam Sabian. "Iya lo enak udah biasa, gue akan anak baru."
"Santai aja, ada abang Galang. Yoi gak, Lang?"
Galang hanya berdehem menanggapinya. Kiara tanpa sadar menatap Galang yang mengambil air mineral. "Apa? Lo mau?" Tawar Galang yang menyadari Kiara menatapnya.
"Aaaa-Iya satu. Bi, gue juga mau nasgor." Jawab Kiara mengalihkan pandangan kearah Sabian.
Setibanya di UKS Wisnu menurunkan Luna dan langsung berlari menuju kasur yang ada di UKS. Luna hanya menggelengkan kepalanya dan berusaha mencari obat untuk meringankan pusingnya.
"Lo cari apaan?"
"Jessy! Dari mana lo? Gue cari obat puyeng nih." Ucap Luna sambil memegang kepalanya yang berdenyut.
Jessica salah satu teman mereka yang berada di kelas lain. Sebenarnya Luna dan Jessica sengaja ditukar kelasnya karena wali kelas mereka adalah orang tua mereka. Bu Sari wali kelas Luna adalah ibu kandung Jessica dan Pak heru wali kelas Jessica adalah ayah kandung Luna.
"Lo tuh gak butuh obat, lo butuhnya makan. Pasti lo belom sarapan kan?"
Jessica menghampiri Wisnu dan memukul perutnya.
"Anjing! Sakit tolol."
"Yang sakit siapa, yang tidur siapa."
"Dia aja gamau tiduran disini."
"Jadi lo yang tiduran disini?"
"Hehe sekalian gue juga ngantuk. Sini sini, Lun. Samping gue." Ucap Wisnu menepuk pinggir kasur.
"Hoi!" Teriak Sabian sambil menaruh bungkusan makanan dimeja.
"Gue kira lo sendiri."
"Iya bu suster, kita sakit semua nih." Jawab Sabian.
"Basi lo! Tutup pintunya."
Kiara yang ingin menutup pintunya dicegah oleh tangan Galang. Galang sedikit terdiam saat tangannya menyentuh tangan lembut Kiara. "Biar gue aja."
"Oke." Jawab Kiara menjauhkan tangannya dari Galang.
"Lo mau tau gak, Lun? Yang nyuruh dia beliin makanan buat lo itu gue."
"Hah?!" Teriak semua bersamaan.
Kiara tersenyum lebar.
"Abisnya susah banget temenan sama Luna trus kata Jessy sogok aja pake makanan."
Luna menoleh kearah Jessica dan mengejarnya.
"Jessy! Gue jadi murah banget di sogok makanan!"
Jessica berlari menghindar sambil tertawa.
"Jessy! Jangan lari!"
"Aaah udah cape-cape gue nyerah."
"Lo harus dihukum." Luna memeluk Jessica dengan erat.
"Udah-udah, gabisa napas gue!"
"Jadi sekarang anggota kita 6 nih?" Tanya Wisnu.
"Aku sih yes." Ucap Sabian mengacungkan tangan disusul dengan Galang, Wisnu, dan Jessica.
Luna masih diam sampai akhirnya Jessica memaksa mengangkat tangannya.
"Setuju semua?" Tanya Kiara.
Luna menjawabnya dengan pelukan yang sangat kencang. Kiara memeluk Luna tidak kalah erat.
Preet...
SABIAN!!!
Sorry-sorry udah gak tahan! Toilet gak ada orang kan?"