''ger,, yu berangkat?''
''kemana?, ini baru hari rabu. Bukannya lo ngajak gue ke tempat itu minggu depan ya?'' sahut gery bingung
''iya,, gue mau ngajak lo kerumah anta. Dia ulang tahun hari ini, gue pengen ngasih kejutan''
Gery mengangguk ''gue panasin mobil dulu''
Tania mengangkat tangan dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari bersatu membentu huruf O 'ok'
Tania tampak anggun dengan baju berwarna pastel yang ia kenakan. Rambutnya yang sedikit bergelombang ia biarkan bergerai begitu saja. Tangan kanannya tampak membawa sebuah kotak berwarna biru. Mungkin itu kado untuk anta. Bukankah tadi dia bilang anta hari ini ulang tahun?
Tinnn
Suara klakson mobil gery menandakan mobil itu siap meluncur. Tania segera membuka pintu mobil itu.
Dalam perjalanan gery sengaja menyalakan radio mobilnya mendengarkan lagu favorit dan bersenandung mengiringinya.
Terlihat tania juga cukup menikmati music itu. Terlihat dengan kepalanya yang ikut mengangguk mengikuti irama.
''ternyata lo tau juga lagu ini?'' Tanya gery yang membuat tania menghentikan aktivitasnya.
''cuma pernah denger,,''bohongnya
Padahal tania bukan hanya pernah Tetapi sering mendengar lagu itu. Setiap sore, ketika ia masih tinggal bersama anta. Ya, itu adalah lagu kesukaan anta. Jadi tak heran jika tania cukup familiar dengan lagu tersebut.
Sekali lagi ia tersenyum mengingat anta.
''ohh,,, kirain,..''
''rumah ketiga itu kita berhenti'' tunjuk tania
''ok''
Gery mnghentikan mobilnya tepat didepan rumah berwarna putih dengan palet coklat. Rumah yang sederhana diantara rumah rumah sekitarnya.
Gery mengunci mobilnya dan menyusul tania yang sudah berjalan didepannya.
Tania tampak semangat ketika telah menginjakkan kaki di teras rumah itu. Senyumnya mengembang.
Pintu rumah ini terbuka. Aman. Pertanda anta berada dirumah. Tania berlari tak sabar
''ANTAAAAA''
namun
Langkahnya terhenti, tangan yang siap memeluknya terkulai lemas menerima kenyataan. Napasnya seakan tercekal ketika melihat laki laki itu bersama wanita lain.
Dan parahnya ketika anta mengetahui tnia berada disitu ia malah mengeratkan pelukannya dengan wanita itu.
Ingat!! Anta yang memeluknya!
Apa yang dilihatnya sangat memalukan. Anta hanya beralasan ingin mengurus kebun untuk mengelabui pacarnya dikampung. Tania kecewa
Kotak yang ingin ia berikan sebagai kado ulang tahun ia lemparkan begitu saja, ia berlari kembali kemobil.