''jangan jangan....'' Gery tampak menduga duga setelah pasti laki laki itu adalah anta
''ap....'' Perkataan gery terpotong setelah menyadari tania sudah tak lagi disampingnya, melainkan berdiri diluar bersama seseorang
''LO PACARNYA ANTA KAN?, DIMANA ANTA SEKARANG!!!'' bentak tania pada wanita itu.
Kening gery mengerut tak menerti. Wanita itu memang wanita yang sama yang ditemuinya ketika dirumah anta, tetapi siapa dia dan apa hubungannya dengan anta belum diketahui.
''saya bu....''
Tania tampak menggoyangkan bahu wanita itu''DIMANA ANTA SEKARANG?!!'' potong tania
Raut wajahnya berubah, kesedihan seakan menyelimuti perasaannya saat ini ''saya ga bisa bilang dia ada dimana' wanita itu menjawab dengan lebih berani '' Saya hanya ditugaskan untuk mengantarkan ini.'' Lanjutnya memberikan sebuah amplop putih bertuliskan 'Untuk Teh Tatan'
Tannia tampak menerimanya dengan kebingungan. Mengingat yang memanggilnya dengan sebutan teh tatan hanyalah anta seorang. Surat ini sudah jelas dari anta, tapi kenpa ia mengirimkan surat ini lewat pacarnya? Kenapa? Ada apa?. Gery yang berperan sebagai penonton pun merasa bingung, tetapi dia lebih memilih diam.
''dimana dia ?'' Tanya tania sekali lagi
''surat itu akan menjelaskan'' ucap wanita itu lalu pergi meninggalkan tania
Tania mulai membuka amplop itu dan meraih sepucuk kertas yang ada didalamnya dan mulai membaca tulisannya.
Untuk Teh Tatan.
Hallo teh tatan apa kabar? Semoga baik baik saja ya hehehe
Sebenarnya ada yang ingin anta bicarain ke teteh. Tapi kayanya keadaannya sudah tidak memungkinkan, jadi anta nulis surat ini untuk teteh.
Kalau surat ini sudah sampai ke teteh berarti suster anta udah ngelakuin permintaan anta.
''apaan sih anta? Suster? Jadi cewe itu susternya?Dia kenapa kok sampe punya suster kaya gini?''penasaran tania. Dia membaca suratnya kembali.
Teteh inget gak? waktu anta pergi tanpa sepengetahuan teteh pas masih tinggal di rumah teteh?
Tania tampak mengingat-ingat
Sebenarnya anta sengaja pergi gak pamit ke teteh, karena kalau teteh tau mungkin teteh akan melarang anta atau bahkan pengen ikut. Hehehe, so tau ya.
Anta pergi ke yogya untuk mencari orang yang paham dengan dunia teteh dan yang sekiranya bisa bahagiain teteh untuk menggantikan anta.
''Apa lagi ini, ko malah gantiin anta?'' perasaan tania sudah mulai gelisah. Dia beralih duduk di depan rumah dan kembali membacanya, sementara gery masih mengamati karya tania didalam.
Sampai akhirnya aku bisa bertemu dengan orang yang sepemikiran dengan teteh. Untuk membawa gery kerumah teteh juga gak gampang, tapi anta berhasi.
Semua tentang teteh, sifat teteh, makanan kesukaan teteh juga anta ceritakan. Terutama si telur orak arik itu. o iya anta sampai lupa nanya. Teteh udah makan masakan gery kan? Pasti enak ya?itu resepnya dari anta tehHampir setiap hari sebelum anta pulang kampong anta ngajarin dia masak itu sampai rasanya benar benar enak.
Kepulangan anta sebenarnya sudah anta rencanakan teh, dan semua ini beralasan.
Beberapa tahun yang lalu, ketika papa teteh masih hidup, anta bekerja padanya sebagai penjaga rumah ini ketika tak berpenghuni.sebenarnya anta sangat mengenal om bima , papa teteh.
Dada tania merasa sesak ketika membaca nama papanya disurat itu, tangannya semakin bergetar hebat mengetahu kebenaran itu. dalam pikirannya simpang siur berbagai pertanyaan yang ingin sekali terlontarkan.
Sampai suatu malam ketika papa teteh mengalami perampokan ketika pulang kerja, anta berusaha untuk menyelamatkan om bima. Namun karena jumlahnya banyak anta tidak mungkin mengalahkan komplotan mereka. Bahkan salah satu dari mereka berhasil memukul bagian belakang anta.
Beberapa tahun setelahnya, tiba tiba kepala anta merasa sakit tak tertahankan, dokter mengatakan ada sumbatan di sekitar otak anta karena pukulan yang terjadi waktu itu.
Dan karena sumbatan itu kian lama kian menjalar membuat nyawa anta ditafsirkan hanya tinggal beberapa tahun lagi.
Tapi mengingat janji pada om bowo untuk menjaga the tatan dan membuat the tatan bahagia membuat anta memutuskan untuk pergi ke kota untuk mencari teteh.
Rasa pahit dikerongkongan juga perasaan bersalah begitu membuat tania nyeri, bagai tersambar petir disiang hari an digulung ombak lautan yang menggila. Terkejut, sesak, takut, marah, itulah perasaan tania ketika membaca kalimat itu.
Air matanya sudah berhasil lolos mengalir dikedua pipinya. Mulutnya bungkam tak menyisakan kata.
Kita udah lama ngelakuin aktivitas bareng-bareng tentunya tidak mudah untuk teteh ngelupain anta begitu saja. Sebagai manuai normal, jujur anta mencintai teteh dan anta yakin teteh juga begitu pada anta walau perasaan itu mungkin hanya sedikit saja, tulah kenapa anta bawa gery ke rumah teteh.
''Oh jadi ini maksudkamu menggantikan posisimu? Tapi gak mungkin bisa antaaaa''
Kalimat yang keluar dari mulut tania membuat gery yang masih didalam keluar mengahmpiri tania dan merasa bingung ketika melihat wanita itu sudah menangis dan duduk lemas.
Anta tidak ingin melihat teh tatan merasa kehilangan untuk yang kedua kalinya, Sampai akhirnya anta menyuruh suster anta pura –pura menjadi pacar anta. Ketik anta liat teteh berlari menuju rumah anta, itulah waktu yang pas untuk melakukan itu. anta peluk suster anta, mungkin teteh tidak tahu dibelakang anta masih ada kursi roda yang belakangan ini anta pakai karena tubuh anta tak kuat lagi berdiri.
''kenapa kamu lakuin ini antaaa!!!!'' tania sedikit mengacak rambutnya
Anta pikir, dengan membuat teteh kecewa bahkan membuat teteh benci terhadap diri anta sendiri, anta yakin teteh akan melupakan anta dan bisa hidup bahagia dengan gery.
''antaaaa"
Teriak tania setelah membaca kalimat terakhirnya dan berlari menuju halaman depan erharap anta berada disekitar sana dengan meneriakkan namanya secara berulang.
''antaaaaa''
''tan,, ada apa tan'' gery menghampiri dan membuat tania memberikan surat itu padanya
Gery yang membaca surat itu pun merasa tidak percaya dengan apa yang ia baca.
''antaaaa'' tangis tania semakin menjadi
''antaaaaa'' teriaknya sekali lagi. Tubuhnya kian melemas dan bersandar pada dada bidang gery. Perlahan pelukan gery membuat tania merasa tenang.