Happy reading guyss...
Maap klo banyak typoSebelum baca
Harap teken bintang + comment ya
Maaciwww reading guyss...
Maap klo banyak typo💜💛
Sesampainya di rumah sakit Taehyung seperti orang kesetanan dan ia bersikeras ingin menangani Yerin tapi tidak diijinkan karena Taehyung sedang dalam kondisi emosionalnya tinggi.
"Cepat tangani Yerin! Jika ada apa-apa dengan nya akan ku tuntut rumah sakit ini!"
"Ahkkk kenapa tidak kau biarkan aku saja tertabrak Yerin-ah"
Entah sejak kapan air mata nya mengalir deras. Taehyung terduduk di lantai rumah sakit sambil menekuk lututnya, menunduk dan menangis disana sendirian.
Ia sudah memberitahukan kondisi Yerin kepada keluarganya dan keluarga Yerin. Kedua keluarga itu langsung memberangkatkan diri pergi ke alamat yang diberitahukan oleh Taehyung. Jarak yang ditempuh cukup jauh sehingga mungkin keluarga mereka sampai di rumah sakit tempat Yerin dirawat pada malam hari.
Sedangkan teman-teman Yerin dan Taehyung, mereka bergegas menyelesaikan pekerjaan dan tugas mereka setelahnya mereka langsung menghampiri Taehyung.
"Dr. Kim"
Yang dipanggil pun menoleh dan melihat disana ada rombongan teman-temannya yang terlihat sangat khawatir.
"Bagaimana kondisi Yerin ?"
Tidak ada jawaban dari Taehyung membuat semua orang khawatir. Seokjin langsung jongkok didepan Taehyung dan memeluk Taehyung. Ia menenangkan Taehyung yang saat ini sedang kacau.
"Aku yakin Yerin bisa bertahan karena dia adalah wanita yang kuat" -ucap Jimin mencoba menenangkan Taehyung.
"Iya benar apa yang dikatakan Jimin, kau harus kuat juga Kim Taehyung bagaimana jika Yerin melihat mu seperti ini? Yerin akan merasa sedih karenamu" - Seokjin melanjutkan kalimat Jimin.
"Yang sabar dr.kim aku yakin Yerin akan segera membuka matanya"
"Benar, aku juga yakin"
"Tunggu sebentar dimana Lee Seora?" - Sahut Jimin yang menyadari tidak ada Seora diantara mereka.
Walaupun Jimin dan yang lainnya tidak suka kepada Soera tapi ini terasa aneh karena biasanya dimana pun mereka berada pasti Seora akan akan mengikuti.
"Benar dimana dia? Tidak biasanya dia menghilang seperti ini" -imbuh Joy menanggapi sahutan Jimin.
"Sudah jangan pikirkan dia, lebih baik kita fokus menenangkan dr.kim dahulu" -ucap Seokjin mengakhiri pembicaraan mereka.
Tiba-tiba keluarlah suster dari ruang UGD yang tadi membawa Yerin masuk kedalam ruang UGD tersebut. Suster tersebut lari ke arah ruangan lain dan kemudian kembali ke ruangan UGD lagi. Sebelum suster itu masuk kedalam ruangan UGD Taehyung melihatnya dan menghampiri.
"Apa yang terjadi dengan Yerin sus?"
"Pasien kekurangan darah dan maaf saya harus cepat-cepat membawa ini, karena operasi belum selesai"
Setelah mengatakan itu suster tersebut bergegas masuk kedalam ruangan.
30 menit kemudian
Dokter yang menangi Yerin keluar dengan masih menggunakan baju operasi.
"Keluarga pasien ?" -panggil dokter tersebut.
"Saya calon suaminya, keluarganya masih dalam perjalanan"
"Baik pak silahkan ikut saya keruangan, ada yang akan saya sampaikan"
Taehyung akhirnya langsung mengikuti dokter tersebut dan sebelum pergi Taehyung berpesan kepada teman-temannya.
"Aku titip handphone ku, jika ada panggilan dari kepolisian tolong angkat dan beritahu aku nanti"
"Iya dr.Kim, segeralah masuk ruangan"
🍎🍎🍎
"Eomma!!"
Keluarga Taehyung dan Yerin sudah sampai di rumah sakit tempat Yerin dirawat. Mereka sedang mencari ruangan Yerin tapi mereka berpapasan dengan Taehyung.
"Bagaimana kondisi calon menantu eomma Tae?"
"Yerin saat ini masih kritis eomma, ia kehilangan banyak darah dan benturan di kepalanya cukup keras"
"Terus bagaimana dengan pelaku yang menabraknya?" - Kini tuan Jung ikut angkat bicara.
"Aku baru saja kembali dari kantor polisi, mereka sudah menyelidiki beberapa jam yang lalu di tempat kejadian. Mereka menemukan beberapa barang bukti dan mengatakan jika ini merupakan tindakan sengaja yang dilakukan seseorang"
"Berarti ada yang berniat menyeleksi Yerin?"
"Aku masih mencari tau eomma siapa yang melakukan ini, jika nantinya aku sudah mengetahui akan ku balas dengan tangan ku sendiri"
"Tidak Tae jangan seperti itu, Yerin tidak akan menyukainya jika kau melakukan pembuatan seperti itu. Lebih baik serahkan kepada polisi saja" - ucap ny. Jung
"Benar, lebih baik kau serahkan saja ke polisi"
"Tapi aku tetap akan membantu menyelidiki ini eomma appa"
"Iya kami tau, kami juga akan membantumu"
Mereka akhirnya tiba di ruangan Yerin. Ketika masuk dalam ruangan ny. Jung menangis melihat kondisi putrinya yang terbaring lemah diatas ranjang pasien. Ny. Kim memeluknya menenangkan besannya yang tengah menangisi anaknya itu.
"Yerin-ah kenapa disaat kau akan segera menikah tapi kau malah terbaring lemah seperti ini hikss" -ucap Ny. Jung sambil mengelus tangan Yerin.
"Kita tunda dulu pernikahan Taehyung dan Yerin, sampai nanti Yerin sembuh"
"Iya kurasa itu adalah solusi terbaik"
"Eomma appa, kalian menginaplah di hotel yang sudah aku pesankan. Kalian pasti lelah jadi beristirahatlah biarkan aku yang menjaga Yerin disini"
"Eomma akan menemanimu disini Tae" -ucap Ny. Jung
"Tidak eomma juga harus pulang, aku tau pasti eomma juga lelah jadi beristirahatlah dan datanglah lagi besok pagi hari. Aku juga harus bertugas besok pagi di rumah sakit ini"
"Baiklah kalau begitu kami pulang dulu Taehyung, tolong jaga putriku" - pamit tuan Jung.
Setelah keluarga keluar dari ruangan dan hanya tinggal Yerin dan Taehyung. Taehyung menatap wajah pucat Yerin yang lengkap dengan alat-alat penambah oksigen.
"Sayang.. segeralah bangun"
"Aku merindukanmu"
"Aku tidak bisa melihatmu seperti ini sayang hikss"
Untuk kesekian kalinya Taehyung menangis. Tiba-tiba handphonenya berbunyi dan ia segera mengangkatnya.
"Halo"
"...."
"Baiklah segera cari semua bukti"
Tut-
"Akan ku pastikan kau mendekam di penjara!"
°TBC
Sorry guys, aku kemarin-kemarin sibuk sama UAS hehehe
Baru bisa update sekarang...Kalau mau next comment yang banyak ya biar aku dapet notif gitu 😂
Boom comment juga gak papa...
Jangan lupa vote juga yakkk❤️❤️
BORAHAE 💜💛
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival is My Life [END]
FantasiGenre : Romance and Doctors life Sinopsis : Cerita cinta yang cukup rumit dan romantis bagi seorang dokter muda yang bernama Jung Yerin. keinginannya untuk menjadi dokter terwujud berkat kerja keras dan usaha yang ia lakukan untuk menempuh pendidika...