Part 09 : Crazy About You

2.6K 203 20
                                    

Previously...

"PHI EARTH!!!" Plan langsung menghambur kepelukan kakak kandungnya itu. Earth pun langsung membalas pelukan sang adik yang sangat ia rindukan itu.

"Kenapa baru kembali?? Planie merindukan Phi!!"

"Aiyaa... Phi bekerja keras disana agar cepat lulus ya!! Mentang-mentang Planie pintar!"

Mean datang dari arah dalam apartment menuju kearah empat orang itu. Lalu ia memberi wai kepada dua orang yang baru datang itu.

"K-kau??"

◦ • ◉ ✿ ◉ • ◦

"Jadi... Phi... Planie sudah mengingat semuanya. Planie ingat dengan Phi Meanie. Planie ingat peristiwa itu!" ucap Plan.

Earth memeluk adiknya dengan sangat erat, sembari terisak. "Hiks... Planie... maaf tidak.... hiks... membantumu..."

Plan mengusap punggung Earth yang gemetar itu mencoba menyalurkan rasa nyaman kepada sang kakak yang saat ini menangis.

"Tak apa-apa, Phi..." ucap Plan lembut.

"Hiks..."

Title juga mengusap punggung Earth dari belakang guna menenangkan kekasihnya itu. Perlahan Earth mulai berhenti menangis. Ia pun mengusap air mata yang membasahi pipinya dan tersenyum kearah Plan.

"Baiklah. Phi akan buatkan makan malam. Gun! Jangan coba-coba untuk kabur. Bantu Phi memasak. Dan Planie... kau bisa disini saja, okay?" seru Earth.

"Yak Phi!! Tidak bisa begitu!" protes Gun yang tak ingin ikut memasak.

"Sesuka hatiku!! Ayo!" ujar Earth dan menarik tangan Gun menuju dapur untuk memasak makan malam.

☼ ☼ ☼

Plan sudah mulai bekerja seperti biasanya. Hanya hubungannya dengan Mean yang berubah. Mean makin lengket dengan Plan. Kemana Plan pergi, Mean selalu mengikutinya. Membuat karyawan lainnya selalu disuguhi pemandangan yang MeanPlan buat. Bahkan rumornya, banyak yang sudah ngeship Mean dan Plan. Namanya MeanPlan Shipper. (Yang mau ikut berlayar dengan kapal ini, Kuyy. Anti badai, anti karam:v)

"Phi... hush hush sana... jangan menempel padaku terus. Kau seperti penguntit yang ada diluaran sana!" Plan mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Mean.

Mean tak mendengarkan perkataan Plan dan makin menduselkan wajahnya di ceruk leher Plan dari belakang. Sembari tangannya mengusap-usap perut Plan.

"Hmm... Aku suka wangi melonmu. Sangat lembut." ucap Mean masih terus mencium leher belakang Plan.

"Yaa... tapi tidak gini juga Phi. Malu dilihat yang lain!"

Mean sedikit berpikir. Lampu imajiner muncul dikepalanya. Ia menjentikkan jarinya kala menemukan sebuah ide yang briliant.

"Bagaimana kalau kau--" Mean menunjuk tepat diwajah manis Plan, "--juga bekerja di ruanganku?" lanjut Mean kemudian.

Plan menatap Mean bingung. Ia tak habis pikir Mean menyuruhnya untuk pindah ke dalam ruangan Mean, padahal ruangan mereka hanya dipisahkan oleh jendela kaca saja dan sekarang Mean ingin mereka satu ruangan. Sungguh bucin Bapak Phiravich ini:v.

"Apa kau gila, Phi?!!"

"Hum... gila karenamu, Baby!" balas Mean dengan senyum menggoda.

Mean mengambil telepon dari meja Plan dan menekan beberapa nomor. Entahlah nomor siapa itu.

"Halo? Khun Plan?" sapa orang diseberang.

"Phi Yacht. Ini aku Mean. Aku ingin kau membeli meja kerja yang baru yang berkualitas bagus. Serta kursinya sekalian. Warna hijau." ujar Mean sedikit berbisik diujung kalimatnya.

"MEAN?? Maksudku Presdir... hah untuk apa?!" tanya Yacht bingung.

"Dibuang!!!" ucap Mean kesal.

"Terus kenapa dibeli kalau untuk dibuang??" tanya Yacht bingung.

Mean menghela nafasnya kasar. "Pertanyaanmu sangat aneh. Sudah jelas aku mengatakan untuk membeli meja dan kursi, ya untuk digunakan lah! Jangan lupa letakkan diruanganku!" titah Mean.

"Mengganggu saja." rutuk Yacht.

Telepon dimatikan secara sepihak oleh Yacht--sahabat Mean yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan itu juga.

"Ish... Phi sangat menyebalkan!" ucap Plan merajuk.

"Hanya untukmu, Baby." Mean tersenyum puas kala keinginannya terwujud bisa bersama Plan diruangannya.

☼ ☼ ☼

"Umm... enak!"

Plan kini sedang menyantap ramen disebuah kedai bersama Mean. Ya mau dengan siapa lagi? Toh, Mean sudah seperti penguntitnya saja. Dimana ada Plan, disana pasti ada Mean.

"Pelan-pelan makan nya. Tidak ada yang akan mencuri makananmu loh!" ucap Mean khawatir karena Plan makan dengan terburu-buru.

"Ck. Terserahku!"

Mean hanya tersenyum lalu mengusak surai Plan dengan lembut. Membuat Plan sedikit merona dengan senyum yang ia sembunyikan diam-diam.

"Ehh... pipimu merona loh... Aaa gemasnya..." Mean tak sengaja melihat Plan yang merona dan ia pun tersenyum.

Plan menangkup pipinya dengan kedua tangannya sembari memalingkan wajahnya dari Mean.

"Sini sini... Aku mau lihat!" ucap Mean menggoda Plan.

"Diam Phi!!" bentak Plan sembari menahan malu.

"Sini aku lihat, Planie."

"No, Phi!!"

Mean menarik paksa wajah Plan agar menghadap kearahnya dan....

Chuu ~~

⛦ TBC ⛦

New Secretary, RATHAVIT [MeanPlan] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang