Part 12 : Surprise

2.1K 176 8
                                    

◦ • ◉ ✿ ◉ • ◦

Dua minggu setelah acara pernikahan Mean dan Plan dilangsungkan, Mean kembali bekerja diperusahaannya. Namun, Plan tidak lagi bekerja sebagai sekretaris Mean, melainkan bermalas-malasan di mansion yang mereka beli. Mean tak ingin Plan kelelahan, jadinya ia menyuruh Plan untuk dirumah saja.

Mean pun mempekerjakan sekretaris baru. Seorang wanita bernama Neena. Dimana Neena ini kerap kali menggoda Mean.

Tapi Mean kan belok. Jadi ia tak tergoda sama sekali oleh Neena. Apalagi ia sudah punya istri yang seperti singa betina. Bisa habis Mean jika ketahuan selingkuh.

"Presdir, ini data lamaran karyawan baru diperusahaan kita." Neena sengaja membusungkan dadanya memperlihatkan belahan dadanya yang kata orang cukup menggoda. Namun, bagi Mean itu biasa saja. Toh, milik Plan lebih nikmat baginya.

"Terimakasih dan silakan pergi."

Neena kembali membungkuk hormat sengaja memperlihatkan dadanya. Lalu berjalan keluar dari ruangan Mean dengan menggeol-geolkan pinggangnya.

Mean mendecak kesal melihat kelakuan sekretaris barunya itu. Neena tak tahu saja kalau Mean sudah punya istri. Galak lagi.

"Bisa gila aku jika terus bekerja bersama jalang seperti ini!" rutuk Mean kesal.

Mean lalu membenarkan posisi kaca matanya dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

Sedangkan disisi lain...

Plan telah menyiapkan beberapa bekal makanan dirumah. Ia berinisiatif membawakan bekal makan siang untuk Mean. Ia pun berkemas dan segera berangkat menuju perusahaan sambil sesekali tersenyum bahagia.

Tibalah ia didepan perusahaan itu. Saat memasuki perusahaan itu, semua karyawan membungkuk pada Plan. Termasuk para karyawan yang baru bergabung diperusahaan itu. Padahal mereka tidak tahu siapa Plan itu. Mereka hanya melihat semua karyawan disini membungkuk, jadi mereka ikut-ikutan membungkuk juga.

Seraya berjalan memasuki lift, Plan tak lupa tersenyum ramah kepada para karyawan disana.

Lift yang digunakan Plan saat ini sedang menuju ke lantai dimana ruangan Mean berada.

Saat lift terbuka, Plan berjalan keluar dan bertemu dengan seorang wanita yang tengah duduk sambil bersantai dengan segelas teh.

"Kau sekretaris baru?" tanya Plan kepada wanita itu.

Wanita itu--Neena, langsung menghadap ke arah Plan tanpa bangun dan berbungkuk sekalipun. Apa ia tak tahu siapa Plan itu?

"Apa urusanmu dan apa tujuanmu kemari? Lantai ini hanya boleh dilalui oleh bos dan sekretaris!" ucap Neena angkuh.

"Aku ingin memberikan ini pada Phi Meanie." ucap Plan sembari menunjukkan kotak bekal makan siang yang dibawanya.

Neena bangkit lalu menatap Plan dengan tajam. "Tidak boleh! Mean akan makan siang bersamaku hari ini!"

Bukannya marah atau menangis atas ucapan Neena, Plan malah menyeringai kecil.

"Memangnya dia mau dengan jalang sepertimu?!" Plan tersenyum sinis.

"Yakk! Apa maksudmu? Berani sekali kau mengataiku jalang, hah?!" bentak Neena tak terima disebut jalang oleh seseorang yang berada dihadapannya saat ini.

"Terserahku dong!" balas Plan memutar bola matanya acuh.

Mendengar ada keributan, Mean langsung keluar dari ruangannya dan terkejut melihat Plan dan Neena beradu bacot.

"Ada apa ini?"

Neena mendekatkan dirinya pada Mean. Namun langsung ditepis oleh Mean.

"Phi! Lihat, dia ingin mengacaukan makan siang kita nanti." ucap Neena dengan nada manja.

Plan yang mendengar itu merasa jijik, ia pun berjalan kearah Mean dan langsung memeluk lengan Mean dengan erat. Tentu saja, Mean tak menepis tangan Plan. Yang ada nanti dia tidak dapat jatah malam ini.

"Phi~~, dia menanyakan, siapa aku." ujar Plan sembari bergelayut manja dilengan Mean.

"Ph--" ucapan Neena terhenti.

"PHI~~, BERITAHU DIA, SIAPA AKU~~" ucap Plan mempoutkan bibirnya lucu.

Mean menyunggingkan bibirnya lantaran perilaku Plan yang kelewat gemas kali ini. Bibir yang dipoutkan. Dan juga tangan dengan posisi bertolah pinggang. Sangat lucu.

"Phi~~ Cepat beritahu~"

Mean manarik pinggang Plan lalu mengecup bibir Plan tepat dihadapan Neena. Neena hanya melongo karena terkejut.

"Dia, Plan Phiravich, istri sahku, istri tercintaku. Satu-satunya orang yang kucintai." ucap Mean bangga.

"Sudah tahu kan, Phi?! Jadi jangan macam-macam padaku! Ayo, Phi Meanie... Planie bawakan makanan kesukaan Phi Meanie. Babay Phi Neena~" ucap Plan lalu melambaikan tangannya kearah Neena.

Mean merangkul Plan dan mengajaknya masuk kedalam ruangannya. Semenjak Plan berhenti menjadi sekretaris, ruangan sekretaris pun dipindahkan ketempat semula. Dengan meja yang dulu. Sedangkan meja yang barunya, sudah dipindahkan ke perpustakaan di mansion Mean dan Plan.

"Sekali lagi kau ingin keluar dengan jalang itu, kujadikan piscok pisangmu itu!" ancam Plan.

Mean menelan ludahnya dengan susah payah, lantaran takut dengan ancaman yang Plan katakan. Definisi dari "suami takut istri" yang sebenarnya.

"Ck! Niatnya ingin memberikan ini padamu dan bersenang-senang, malah jadi menyebalkan!" ucap Plan kesal.

Setelah meletakkan kotak bekal makan siang diatas meja, Plan pun mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru soft dengan pita berwarna emas dan memberikannya kepada Mean.

"Apa ini, sayang?" tanya Mean penasaran.

"Bukalah kalau penasaran!" ucap Plan.

Mean langsung membuka kotak itu dan banyak konfeti berjatuhan dari dalamnya. Mean menemukan isi kotak itu, dan ia sangat terkejut melihat hadiah yang diberikan Plan padanya.

Sebuah testpack yang menyatakan 'positif'.

Jeng... Jeng... uda bunting aja:) Btw guys, di cerita ini ga ada adegan eueu nya, karena original ver juga ga ada ><.

"S-sayang... i-ini..."

"Surprise!"

"Mean menutup mulutnya tak percaya. Ia mulai menitikan air matanya. Air mata bahagia. Kebahagian yang sangat dinantikannya. Ia menatap Plan kemudian menarik Plan kedalam pelukannya.

"Terima kasih sayang, terima kasih." ucap Mean sembari mencium wajah Plan.

⛦ TBC ⛦

New Secretary, RATHAVIT [MeanPlan] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang