Part 14 : Our Child's Love Story (2) End

2.2K 156 14
                                    

◦ • ◉ ✿ ◉ • ◦

Satu bulan berlalu. Tapi sifat Can pada Tin tidak berubah. Tetap saja dingin, tidak seperti Tin yang kerap kali menggoda Can setiap ada kesempatan. Membuat degup jantung Can lebih cepat dari biasanya.

"CAN!! AE!!" suara Plan menggelegar hingga keseluruh penjuru ruangan.

"Yaa... Mommy?" kedua anak itu bersahutan saat keduanya turun dari lantai dua.

Ae tersenyum saat melihat kekasihnya sedang duduk di sofa bersama sang Mommy. Sedangkan Can, dia terkejut kala melihat Tin tersenyum kearahnya. Oh tidak, pipinya akan memanas lagi kali ini.

"Phi Ae!" Pete berlarian kecil menuju Ae dan memeluknya. Sedangkan Can masih mematung di tangga.

"Can, kau tidak menyambutnya? Atau memeluknya seperti Pete?" goda Plan pada anaknya itu.

Wajah Can merah karena malu. Ia hanya menunduk untuk menutupi wajahnya yang memerah itu. Ae dan Pete semakin menggoda Can untuk melihat wajah merahnya.

Can langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintu dengan kencang.

"Tin, kau bisa kekamarnya saja. Diujung sebelah kiri." ujar Plan pada Tin.

"Baik, Aunty." Tin lalu bangkit dan melangkahkan kakinya menuju kamar Can.

"Dasar anak zaman sekarang..." Plan menggeleng-gelengkan kepalanya lalu tersenyum.

☼ ☼ ☼

"Can...."

Tin duduk dipinggiran kasur yang diatasnya ada gulungan selimut yang ia pasti tahu siapa didalamnya. Yap, Can.

Selimut itu bergeliat memunculkan kaki seseorang berkulit tan. Kaki itu tampak berbeda dengan kaki Can yang pernah Tin lihat. Semakin penasaran, Tin pun menggoyang-goyangkan tubuh seseorang yang berada digulungan selimut itu.

"Ngh... siapa sih?"

Suaranya, berat. Sepertinya ini bukan Can.

"Uncle Mean?"

Yang dipanggil langsung bangkit dari tidurnya lalu menatap Tin dengan lekat.

"Yak! Kenapa kau ada dikamarku, Tin?" tanya Mean.

Tin sontak terkejut dan berlari keluar sembari berteriak. "MAAF AKU SALAH MASUK, UNCLE!"

Tin segera berlari kesudut ruangan. Dimana ada pintu putih bertuliskan Can dengan warna emas. Ia benar-benar yakin ini adalah kamar milik Can.

Dengan percaya diri, ia pun membuka pintu tersebut dan mendapati Can duduk termenung dibalkon mansion nya itu. Hingga tak menyadari kalau Tin sudah berada dibelakangnya.

"Can..."

Can terperanjat kaget saat mendengar suara Tin ditelinganya. Pipinya pun bersemu malu. Bahkan degup jantungnya semakin bedetak cepat.

"T-tin... a-apa yang kau lakukan?"

Tin merogoh sakunya lalu mengeluarkan tiket konser bertuliskan 'SBFIVE TOUR'.

Konser si grup favorit Can, SBFIVE. Mata Can berbinar terang kala melihat dua tiket konser VIP itu.

"T-tin...."

"Hum... Apa kau mau ke konser bersamaku?" tanya Tin.

Can memang menyukai grup itu, sama seperti Mommy nya. Ia ragu ingin menerimanya atau tidak. Ya, walaupun sering ikut konser dan fanmeeting, ia pun tak harus melewatkan konser yang satu ini bukan.

Can hanya menundukkan kepalanya malu lalu mengangguk membuat Tin tersenyum puas.

☼ ☼ ☼

Konser itu berjalan lancar dengan Can yang memegang Cheering Slogan bertuliskan nama idolanya, Bass. Dan juga kipas bergambar foto Bass ditangan kanannya. Membuat Tin tersenyum lucu melihat tingkah Can.

"TAE, KIMMON, TEE, COPTER, BASS, SBFIVE!"

Dan tak lama kemudian, salah satu anggota SBFIVE yang bernama Bass, menyanyikan sebuah lagu solo.

"Halo semuanya, aku adalah member termuda SBFIVE, namaku Bas Suradet!" ucapnya setelah menyelesaikan penampilan solonya.

Konser itu ditutup dengan sangat meriah.

Namun sebelum itu...

"Halo guys!" ujar Tee, member SBFIVE itu. "Aku mencintai kalian semua! Tapi ada satu orang yang tengah mencintai seorang High Five juga."

Sorot lampu menyoroti kedua insan yang tak lain adalah Tin dan Can. Membuat Can terkejut, namun tidak bagi Tin.

"Good luck, bro!"

Tee melemparkan mic nya kepada Tin yang langsung ditangkap oleh Tin. Semua sorot mata High Five dan SBFIVE menatap kearah mereka berdua. Can pun kebingungan.

"Can... Aku tak tau harus mulai dari mana memujimu. Matamu, senyummu, atau mungkin hatimu. Kau telah berhasil membuatku jatuh cinta kepadamu. Kau berhasil membuatku berdebar setiap kali aku melihatmu. Ini tidak terlalu romantis, tapi, Will u be my boyfriend?"

GA ROMANTIS DARI MANANYA NAK, INI TUH ROMANTIS BINGITZZ ㅠㅠ

Seluruh penonton berteriak. "Terima! Terima! Terima!"

Wajah Can bahagia. Ya, ia sangat bahagia. Akhirnya ia mengerti kenapa ia selalu berdebar saat berada didekat Tin. Ia akhirnya mengerti perasaan ini.

Ia, mencintai Tin.

Isakan bahagia muncul dari bibir mungil Can. Ia lalu mengangguk. "YES! I WILL!" Can berteriak keras membuat semua orang berteriak senang. Setelahnya Tin menarik Can kearahnya dan langsung memeluknya dengan sangat erat.

"Selamat, boy." ujar Bass.

"Ah... Lihatlah, dia sangat romantis, Phi..." ucap Kimmon pada Tae.

"SELAMAT UNTUKMU!" ujar Copter dan Tee berbarengan.

"Selamat menempuh hidup baru!" seru Kimmon.

"Bodoh! Mereka bukan menikah!" sahut Bass.

"Kimmon ini IQ nya berapa sih?!"

Note :

* SBFIVE (เอสบีไฟว์) is a Thai boy group consisting of 5 members : Kimmon, Copter, Bass, Tee, and Tae. They are under Starhunter Studio and debuted on February 6 2018.

*High Five : SBFIVE Fandom Name

⛦ END ⛦

Makasih buat kalian semua yang uda setia nungguin cerita ini update dan juga mensupport cerita ini. Dan makasih juga buat kak Arell yang uda izinin aku buat nge remake cerita ini.

Thank you guys. Love u so much. See you ❤

New Secretary, RATHAVIT [MeanPlan] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang