Part 11 : Wedding Day

2.2K 177 9
                                    

◦ • ◉ ✿ ◉ • ◦

Sebuah gedung mewah yang didominasi warna putih dengan dihiasi bunga-bunga mawar disekelilingnya menambah kesan romantis gedung itu. Jangan lupakan alunan musik lembut yang terdengar dari ruangan dalam. Membuat siapapun yang berada disana terkagum-kagum akan kemewahan dan keindahan gedung tersebut.

Sebut saja itu gedung pernikahan. Pernikahan? Ya ini adalah hari pernikahan dua orang yang sebentar lagi akan resmi menjadi suami-istri eh maksudnya suami-suami.

Siapa lagi kalau bukan Mean Phiravich dan pujaan hatinya Plan Rathavit.

Dua bulan setelah kejadian menjadikan Plan sebagai pacar, Mean berinisiatif untuk menjalankan hubungan yang lebih jauh lagi, ia ingin menjadikan Plan sebagai belahan jiwanya seutuhnya.

Yang mana, ia langsung menerima gebukan dari Gun alias kakak sepupu Plan karena bisa-bisanya Mean ingin menikahi sepupu manisnya ini. Namun apa daya, Plan juga mencintai Mean. Gun tak bisa berbuat apa-apa kalau begitu.

Dengan iming-iming boneka Panda besar dari Mean, Gun akhirnya merestui hubungan keduanya. Padahal ia hanya sepupu, dan Earth--kakak kandung Plan malah sudah merestui hubungan keduanya jauh sebelum Gun.

Kini, Plan, Gun dan Earth berada disebuah ruangan khusus untuk mendandani sang pengantin--Plan.

Plan saat ini terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna putih dan juga flower crown dikepalanya. Dan juga riasan tipis sebagai pelengkapnya.

Kenapa Plan memakai gaun? Plan yang minta sendiri kok. Katanya ia mau memakai gaun karena gaun terlihat lebih indah untuknya dibandingkan dengan tuxedo. Dan Mean? Dia sih terima-terima saja, asal Plan bahagia katanya. Toh, gaun itu sangat ketat, jadi Mean terima saja agar ia bisa dengan leluasa melihat dada dan bokong sintal milik Plan ini. Dasar meshoom.

"Sudah kubilang, Phi.... aku suka gaun!"ucap Plan dengan manja.

"Berhentilah berbicara dengan manja seperti itu, atau kuslepet hidungmu nanti!!" ucapan pedas Gun tak membuat Plan takut. Ia malah terkikik karena sifat sepupunya itu.

"Phi tidak boleh marah-marah seperti kucing betina! Nanti kusuruh Phi Mark untuk menikahimu!!" ledek Plan sambil tertawa.

"Yakk! Sembarangan!!" protes Gun.

Earth yang sedari tadi berdiri dipojokan sembari makan rujak buatan Mom-nya Mean yang sempat diberikan tadi terkikik melihat ponselnya sendiri, ia tak menghiraukan keributan yang dibuat oleh Gun dan Plan. Ia hanya fokus pada ponselnya yang saat ini sedang chat-an dengan Title, padahal mereka hanya beda ruangan.

"Phi Earth! Kau jangan tertawa sendiri seperti itu! Seram tau!!" ucap Plan yang melihat kakaknya tak henti-hentinya tertawa.

"Yak bocah! Ingin kutenggelamkan, hah?!!" ancam Earth karena kegiatannya terganggu ingin bermesra-mesraan dengan kekasihnya.

Ceklek

Salah satu staff masuk kedalam ruangan itu. Membuat ketiga orang yang saat itu sedang berdebat harus menghentikan kegiatan mereka.

"Permisi, saya ingin memberitahu, acara akan dimulai dalam 5 menit lagi." ucap staff itu dengan sopan.

Deg

Deg

Deg

Jantung Plan makin berdebar. Entah karena takut atau bahagia. Melihat itu, Gun dan Earth langsung memeluk Plan dengan eratnya.

"Jadilah istri yang berbakti pada Mean, ya? Tak kusangka, adik manisku mendahuluiku." ucap Earth lalu mengecup pucuk kepala Plan.

"Berikan malam pertama yang luar biasa padanya." ucap Gun mengelus punggung Plan.

Plan mengernyit bingung. "Malam pertama?"

Raut wajah Plan kini sungguh polos menatap kedua Phi nya. Sedangkan Earth kelabakan sendiri untuk mencari alasan dari pertanyaan Plan tadi.

"A-ah... itu maksudnya... main. Iya bermain!" jawab Earth dengan senyum kikuk.

Plan yang mendengar itu hanya manggut-manggut saja.

Plan kini sudah tiba di altar pernikahan dan disuguhkan dengan pemandangan Mean yang memakai tuxedo hitam dengan kerah bermotif warna emas. Rambut yang ditata rapi kebelakang dan senyuman bahagia yang terlihat jelas disana membuat hati Plan langsung menghangat.

"Kutitipkan Plan padamu. Tidak bisa menjaganya? Kubuang kau ke rawa buaya!" ancam Gun yang berada di sisi kiri Plan. Sedangkan Earth tersenyum hangat sembari melepas genggaman tangannya dari Plan kemudian mengelus rambut Plan dengan lembut.

Earth kembali berdiri disamping Title yang menggunakan setelan jas yang serasi dengan milik Earth. Sedangkan Gun dan Mark sudah berada di samping kanan Earth dan Title.

"Bisa kita mulai?"

Mean dan Plan saling menggenggam tangan satu sama lain. Sesekali Mean tersenyum memuji kecantikan Plan saat ini. Yang ditatap hanya malu-malu dengan pipi yang merona.

"Mean Phiravich, bersediakah anda untuk menjadi pasangan dari seorang Plan Rathavit dalam suka maupun duka?"

Mean dengan mantap menjawab "Saya bersedia."

"Plan Rathavit, bersediakah anda untuk menjadi pasangan dari seorang Mean Phiravich dalam suka maupun duka, dan mengganti marga menjadi Plan Phiravich?"

Plan menatap Mean dengan binar yang luar biasa indahnya. Memuji ketampanan Mean lalu menjawab "Saya bersedia."

"Dengan ini, saya nyatakan kedua insan ini sah menjadi pasangan suami-istri."

Seorang anak kecil pembawa cincin menghampiri MeanPlan. Membawakan bantal berwarna putih dengan dua cincin emas putih berhiaskan diamond diatasnya. Dan satu cincinnya lagi hanya bertuliskan inisial MP&PP yang artinya Mean Phiravich dan Plan Phiravich.

Setelah saling memakaikan cincin, Mean langsung mencium bibir Plan dengan penuh cinta. Mengabaikan anak kecil yang sedari tadi melongo melihat keduanya.

Sontak Earth langsung menarik anak kecil itu dan membawanya ketempat semula.

Semua hadirin yang datang kemudian bertepuk tangan dengan meriah.

"Dasar pasangan mesum tidak tau keadaan." ucap Gun lirih.

⛦ TBC ⛦

New Secretary, RATHAVIT [MeanPlan] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang