AR 08 - Who he?

17.5K 1K 11
                                    

Hi!

Part ini dan seterus nya bakal banyak peran orang baru nanti, baca baik baik di setiap bab nya ada teka teki yang bakal muncul Antara Arthur dan Ratu nanti.

Sikap Ratu sebenarnya ngga menye menye kaya gini, lagi hamil bikin Ratu berubah. Ratu bener bener Labil, Moodyan, cengeng dan nangis terus kalo salah walaupun sedikit.

Ratu itu galak, dingin dan cuek lagi hamil bikin Sifat dia menurun drastis.

Sifat Ratu bakal keliatan seiring berjalannya waktu nanti, jadi baca aja dulu oke?

Puncak konflik nya bakal ada di Part Part 10 keatas? bukan berarti di part 10 pas ya!

Siap? siapin posisi yang pas buat baca biar enak bacanya, jangan lupa buat Vote dan komen juga😙

Selamat Membaca‼

.oOo.

RATU diam dengan pandangan kosong ucapan Fera benar benar teringiang ngiang diotak nya, Fera tidak merasakan menjadi dirinya bagaimana. Bahkan di tempat kejadian Fera tidak ada disana, apa dia melihat dirinya menangis? bahkan hampir bunuh diri karna stres sedang hamil anak Arthur.

Fera bahkan tidak merasakan apa yang ia rasakan saat ini, siapa yang mau seperti ini? tidak ada. jika bisa ia ingin mati saja atau menggugurkan bayi ini yang membuatnya stres setengah mati, Efek hamil membuat mood nya turun naik belum lagi morning sick, napsu makan menurun bahkan kepalanya terkadang pening. apa Fera merasakan itu juga? tidak bukan? dirinya lah yang akan merasakannya.

Ratu menangis dalam diam sakit sekali saat sahabat sendiri menuduhnya, ia tidak berbicara soal ini karna ini privasi dirinya sendiri. Jika abangnya saja tidak tau lalu sahabatnya? ia benar benar kecewa terlebih pada dirinya sendiri, ia mengecewakan abangnya, sahabatnya bahkan mereka bertengkar karna ulahnya.

"Sakit banget" lirihnya.

Ratu menghapus air matanya "Kenapa disaat kaya gini Papa sama Mama ngga ada?" sedih rasanya hidupnya jauh dari kata sempurna.

"Apa Ratu anak pembawa sial ya? atau Ratu cuma anak yang ngga kalian mau? tapi kenapa ngga bunuh Ratu aja" ujarnya menangis, miris sekali hidupnya saat ini.

Di tinggal kedua orang tua nya, tidak di anggap oleh keluarga mana pun kecuali keluarga Arthur. Untuk mengetahui kakek nya saja ia tidak bisa, sejak kecil ia selalu iri dengan kedekatan teman temannya pada orang tua mereka.

Dirinya tidak pernah merasakan peran orang tua, pelukan kasih sayang Mama nya, peran ayah yang menjaga nya, semua itu ia dapatkan hanya pada keluarga Arthur dan juga Abang nya.

Ia berharap di kehidupan selanjutnya akan merasakan hangatnya keluarga yang selalu memeluk dan menjaga nya.

"Ratu cape banget, hidup Ratu udah berantakan mau disusun lagi juga percuma ngga akan ngubah apapun. kenapa dulu kalian ngga bunuh Ratu aja?"

Ratu menekuk kedua kaki nya lalu menenggelamkan wajahnya disana, ia meratapi nasibnya yang miris. hidupnya sudah hancur, tidak ada harapan lagi untuk membangun yang baru.

"Benci kalian"

Ratu meremas kecil perutnya, ini semua karna ada dede bayi yang ada di perutnya "Harusnya kamu ngga ada. gara gara kamu! gara gara kamu!!! hiks hiks hiks "

About Ratu [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang