Lvnz Chapter (3)

464 222 357
                                    

Gedd Uda siap Votmen ?
harus siap atu,yuu gass kuen

Gedd Uda siap Votmen ?harus siap atu,yuu gass kuen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jam pun menunjukkan waktu pulang tiba, dan tak lama pun suara bel akhirnya berbunyi. Ini waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua murid sontak semuanya memekik kegirangan. Lalu berbondong-bondong keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing.

Ada yang tidak langsung pulang, melainkan untuk nongkrong di warneng, atau latihan eskul setiap minggunya yang rutin mereka lakukan.

Kringgg, Kringg, Kringg!!!

"Ahh, akhirnya balik juga," Seru Chika kegirangan.

"Oiya Ven, lo balik naik apa? Atau mau bareng gue aja?" Ajaknya pada Venza yang sedang memasukkan bukunya ke dalam tas, karena Chika tahu bahwa pagi tadi Venza kesekolah diantarkan supir.

"Gue dijemput pak Jujun Chik, lo duluan ajaa sana, mungkin bentar lagi juga sampe."

"Ohh, okei dahh. Gue duluan kalo gitu bay." lambai nya pada Venza, dan dibalas gumaman olehnya.

Dan tak lama pun Pak Jujun datang, Venza pun segara masuk ke dalam mobil untuk pulang.

"Mau langsung pulang non? Atau mau mampir ke suatu tempat dulu?" tanya pak Jujun sebelum menjalankan mobilnya.

"Nggak usah Pak, langsung pulang aja," balasnya sambil tersenyum tipis

"Oke, Non."

Jalanan kota Jakarta terlihat ramai, waktu menunjukan pukul 2 siang.
Venza yang duduk di kursi penumpang, duduk sambil memainkan ponselnya. Ia merasa sangat lelah, ingin segera sampai kerumah dan menghempaskan tubuhnya itu di kasur empuk miliknya itu.

______

"ASSALAMUALAIKUM! ANAK BUNDA DAN AYAH YANG PALING IMUT INI PULANG!" pekiknya saat membuka pintu.

"WAALAIKUMSALAM, VENZA KAMU JANGAN TERIAK-TERIAK GITU!" balas bundanya tak kalah kencang, memang keduanya jika sudah dalam keadaan bobrok pasti begini.

"Hehehe, tapi bunda juga ikut teriak ko. Jadi gapapa dong sama-sama teriak," ujarnya sambil menjulurkan lidahnya.

"Dah ah, aku mau ke atas dulu, dah bunda," bundanya hanya tersenyum simpul lalu menggelengkan kepalanya, melihat tingkah laku anak perempuannya.

Venza pun langsung melempar tas nya kesembarang arah, lalu menghempaskan tubuhnya di kasur queen size miliknya. Venza terpejam dengan tubuh yang masih di balut oleh seragamnya.

Tokk, tokk, tokk!

"Venza kamu makan siang dulu Ven, Venza!!" ujar bundanya yang sudah di depan kamar Venza.

Lavenza [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang