Lvnz Chapter (11)

216 52 135
                                    

______

Hai, siap komen disetiap paragraf?
semoga iya..
berikan dukungannya ya, i'm not silentreaders.

Vote+Coment di setiap paragraf yuu, supaya aku bisa update selancar mungkin seperti air mengalir^^

sejujurnya kalian suka tak dengan cerita ni?

happy reading kawand.

______

Chika mengerucutkan bibirnya kesal. Mereka meninggalkannya, dan berakhir harus sendirian seperti ini. Lalu, ia menghentak-hentakan kaki, yang entah akan ke mana.

Ia menyesal telah mengajak pergi mengelilingi sekitar taman yang tak jauh dekat komplek rumah Venza. Seharusnya, mereka berdua tadi di rumah saja, walaupun merasa bosan yang mengerumuninya.

"Ish, nyebelin banget si, lo, Devan! Untung ganteng, kalo kaga, udah gue jambak rambut lo!" cibirnya di sepanjang jalan.

"Sabar Chika, sabar. Orang sabar nemu cogan di jalan," ucapnya asal sambil mengelus dada.

Dugh!

Chika menabrak dada bidang seseorang, akibat terlalu fokus mencibir tanpa melihat ke depan. Alhasil, dirinya malah menabrak orang lain.

"Aduh, heh lo kalo jalan itu liat-liat dong!" kesalnya sambil mengusap jidat yang terbentur dada bidang seseorang tadi.

Seseorang yang tidak sengaja ditabrak oleh Chika adalah seorang cowok, dengan wajah tampan yang membuat siapapun kaum wanita pasti akan menyukainya.

Cowok itu masih terdiam sambil memperhatikan Chika yang sedari tadi masih mengomelinya, meski itu salah Chika bukan cowok tersebut.

"Heh! Ko lo-" Chika kembali mengomel, dan belum sempat ia meneruskan kata-katanya. Ia sudah terpanah oleh pesona cowok yang berada di hadapannya saat ini.

Subhanallah, ucapan gue terkabulkan. Gue lagi gak mimpi kan ini? ucapnya dalam hati.

"Masih mau marah-marah, hm?" tanya cowok itu, dengan kedua tangan yang berada di saku celananya.

"E-em, enggak. Sorry-sorry," ucap Chika meminta maaf.

"Oke, gapapa."

"Gue liat, dari tadi lo kayanya lagi kesel sama seseorang?" tanya cowok itu sedikit kepo.

"Eheh, gue cuma kesel karena ditinggal sendirian di taman tadi," jawab Chika.

"Ditinggal? Sama pacar lo?" tanyanya lagi.

"Ehh-eh, bukan, bukan pacar. Gue ditinggalin sama sahabat gue, tadi dia jatoh terus dibawa sama cowok. Kebetulan dia juga temen sekolah," jawab Chika panjang lebar.

Cowok itu mengangguk, lalu tersenyum tipis. "Oh, lo enggak minta jemput cowo lo?" tanya Cowok itu lagi, Chika terdiam ia melamun.

"Hey? Gue bikin lo gak nyaman ya? Lo keganggu ya, gue tanyain terus?" ucap Cowok itu tak enak.

"Eh, enggak kok. Gue tadi cuma lagi melamun aja," jawab Chika meyakinkan lalu tersenyum simpul.

"Kirain, btw kenalin nama gue Reihan Aljidhan Gibadesta!" ucap Rei sambil menjulurkan tanganya.

"Hay, oke. Salam kenal, gue Chika," jawabnya membalas uluran tangan Rei.

"Nama lo unik, sama kaya orangnya. Kalo gitu gue pergi dulu, ya, semoga kita ketemu lagi," pamitnya, lalu melambaikan tangan pada Chika dan memberikan senyuman termanis yang dimiliki Rei.

Lavenza [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang