Lvnz Chapter (4)

411 215 355
                                    

Siap baca?berarti siap
Vote + spam komen

Siap baca?berarti siapVote + spam komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---------

Venza pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, entah dia akan kemana. Yang penting ia tidak merasa bosan, karna belakangan ini ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk sekedar Rebahan, dan membaca wattpad.

Pulang sekolah pun, biasanya ia dengan sahabat nya Chika. Akan menghabiskan waktu untuk sekedar nongkrong di Caffe langganan mereka berdua.

mereka berdua lebih sering menghabiskan waktu berdua ketika, sedang hari libur. Kalau tidak, salah satunya ada yang bermain kerumah. Chika pun suka menginap di rumah Venza, sekalian maraton drakoran.

Mobil yang dikendarai Venza berhenti di salah satu Cafe terkenal di daerah Jakarta. Ia sedang ingin meminum minuman kesukaannya itu Coffe Latte.

Saat Venza akan mencari tempat duduk, dia tidak sengaja melihat kekasihnya yang bernama Edral Bramsetya itu sedang berbicara dengan seorang perempuan yang entah siapa Venza pun tidak mengenalinya.

Venza melihat keduanya nampak asik berbicara, entah mengenai hal apa.

Venza yang penasaran dengan perempuan di samping Edral itu, ia pun menghampiri kekasihnya itu yang duduk di nomor 7 yang tak berada jauh di tempat Venza berdiri. Dan Edral yang merasa ada yang memanggil namanya pun menoleh dengan wajah terkejutnya, karena kekasihnya tiba-tiba ada disini.

kenapa harus terkejut? kalo bukan lg selingkuh ma sans ae lah yaw:)

"e-eh, k-kamu ada disini juga Ven?" ujarnya gelagapan lalu tersenyum kaku.

"Hm, lo sama dia bicarain apa? kayanya asik banget yaa," tanyaku sambil menunjuk perempuan di sebelah Edral.

"O-ohh ia, kenalin Ven ini Kinar Adelin. Temen lama aku tadi kita ngga sengaja ketemu, yaudah deh aku ajak ke cafe ini aja sekalian karna emang udah lama juga ngga ketemu. Kita juga cuma bahas tentang kita pas dulu aja." ujarnya panjang lebar tersenyum kaku.

Kinar pun mengulurkan tangannya untuk berkenalan. Namun Venza tidak membalas jabatan tangan dari Kinar. Karena Kinar merasa tidak ada balasan uluran tangannya ia pun segera menurunkan tangannya kembali.

"Eh iya hai Venza, gue Kinar temen lamanya Edral." katanya sambil tersenyum gugup.

Venza pun hanya memasang wajah datar dan bergumam untuk membalas ucapan Kinar.

"Emm, kayanya kalian lagi asik berdua ya," ucap Venza

"Kalo gitu silahkan lanjutin acara pertemuan tidak sengaja kalian. Gue duluan," ucapnya kembali, dan ia pun segera pergi, sampai-sampai melupakan tujuan awalnya ke Caffe untuk memesan minuman kesukaan nya terlebih dahulu.

"Loh kamu ko buru buru gitu?kamu kan baru dateng Ven, ko udah mau pergi lagi?!"tanya Edral bingung

"Gue ada urusan, emm jadi gue harus pergi sekarang." jawabnya bohong, karna Venza sebenarnya tidak ada urusan apapun.

Lavenza [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang