>20< Pulang

743 77 0
                                    

Tok tok tok

"Assalamualaikum!"

Renjun membuka pintu rumahnya dan melihat Chenle nyengir di depan pintu.

"Jisung nya mana?" Tanya Chenle sembari melihat ke dalam rumah Renjun.

"JISUNG!! CEPETAN!! CHENLE NUNGGUIN!!" Jisung lari lari turun dari atas sambil membawa koper dan tas. Ya, Chenle dan Jisung rencana nya akan pulang ke Surabaya bersama.

"Gausah lari lari, Sung. Nanti ja—" belum sempat Renjun menyelesaikan perkataannya, Jisung sudah tersandung duluan yang menyebabkan koper nya jatuh menggelinding ke bawah. Jisung jongkok sambil memegang jari kaki kelingking nya yang perih tersandung pinggiran tangga.

"—toh. Makanya kamu tu gausa petakilan, sakit kan. Ck" Renjun menghampiri Jisung untuk membantu Jisung berdiri lalu membawa koper milik Jisung untuk ditaruh ke bagasi mobil Chenle.

"Pak, Buk! Ini Jisung mau pulang!" Orangtua Renjun menghampiri mereka dari arah belakang rumah.

*italic = percakapan dalam bahasa Cina

"Oh udah dateng nak Chenle. Yaudah kalian berangkat gih, nanti kereta nya malah telat. Jisung nya dijagain, dia suka teledor soalnya. Om titip Jisung sama kamu ya" Chenle salim ke kedua orangtua Renjun.

"Iya, om. Siap. Hehe"

"Kamu udah sarapan belum, Le? Atau mau bawa bekal mungkin buat di kereta? Biar tante siapin, tante udah masak banyak buat sarapan" tawar Ibu kepada Chenle tapi Chenle tolak karena ia sudah sarapan dan takutnya bekal yang diberikan Ibu nya Renjun tidak termakan akhirnya basi lalu terbuang. Kan mubazir.

"Gausah tante, Chenle udah makan tadi"

"Ini pada ngomongin apaan si?? Kayak kumur-kumur dah..." Jisung yang dasarnya tidak mengerti bahasa Cina cuma bengong aja.

"Tanya tuh orang sebelah lu, kan ngerti Cina dia" Chenle mengedikkan dagu ke arah Renjun.

"Aku nya males men-translate-kan ke Jisung" Renjun hanya mengangkat bahu sambil senyum gak peduli.

"Yaudah, Om, Tan, kita berangkat dulu. Assalamualaikum" setelah Chenle dan Jisung salim ke kedua orangtua Renjun dan tos ala cowok dengan Renjun, mereka naik mobil dan menuju ke stasiun.

Awalnya mereka memilih untuk naik pesawat saja supaya cepat dan tidak kecapekan tapi Chenle bosen. Chenle pengen ngerasain rasanya naik kereta lokal dalm jangka waktu lama. Maklum lah ya holkay mana pernah naik kereta.

...

Mark menunggu pesawat boarding sambil minum kopi di lounge bersama Haechan. Sebenarnya Haechan pulang naik kereta tapi dia dapat kabar bahwa Bapak nya masuk rumah sakit karena kecelakaan. Akhirnya Haechan ambil jalan cepat dengan refund tiket kereta dan mengganti dengan pesawat.

"Mark," yang dipanggil nengok. "Bapak gue gapapa kan ya... gak bakal kenapa napa kan?"

Mark menepuk pundak teman nya itu.

"Optimis bro, berdoa semoga bapak lu gak kenapa-napa" Haechan hanya manggut-manggut pelan.

"Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor peberbangan JTxxx menuju Bandung dipersilahkan memasuki pesawat melalui Gate 3"

"Nah tuh pesawat lu. Sana bro, baek baek lo sampe sana. Gua doain moga bapak lu baik baik aja" senyum kecil terukir di wajah Haechan.

"Yoi, thanks bro" Haechan bangkir dari duduknya lalu pergi meninggalkan Mark sendirian.

Setelah menaruh tas di kabin pesawat, Haechan mendudukkan diri di kursi nya. Untunglah kursi nya yang paling dekat dengan jendela, setidaknya ia bisa mendapatkan ketenangan diri dengan melihat pemandangan pulau jawa dari atas.

Jeunes || 7Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang