Chapter 9 : Itu Saja?

89 18 0
                                    

"Ha! Ha ha."

Bersamaan dengan tawa misteriusnya, pria itu menghitung uangnya dengan bersemangat.

Dengan rambut biru tua dan mata biru yang mencolok, dia terlihat persis seperti sekelompok penjahat tampan dari film.

Jika berada dalam sebuah film, dia pasti akan berperan sebagai penjahat dan bertindak seperti bajingan, tetapi kau tetap berharap dia tidak mati karena dia tampan.

Oh, sayangku, kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Hal buruk sekalipun tidak masalah. Apakah kau ingin menaklukkan dunia? Kalau begitu, aku akan memberikan buku tabunganku. Gunakan itu sebagai pendanaanmu.

Wajah yang tidak memberimu pilihan selain berpikir seperti itu...

Hatiku yang berdebar-debar saat melihat Cassion beberapa hari lalu, mulai menggila lagi.

Iris pasti telah melakukan hal-hal luar biasa di kehidupan masa lalunya sampai bisa dikelilingi oleh begitu banyak pria tampan begini!

Aku cemburu! Aku sangat cemburu! Dia juga cukup kompeten, bukan? Master dari Guild Informasi dan Guild pembunuh bayaran...

"Mengapa Anda mencari saya?" Tanyanya, menatapku dengan wajah puas setelah menghitung semua uangnya.

Dia masih menyeringai lebar.

Ah! Wajahnya bersinar. Jangan tersenyum! Jangan! Jangan berkilau seperti itu!

"Aku hanya ingin melihat wajah pemeras cilik yang tergila-gila pada seorang wanita dan bahkan rela mencuri."

Sesaat wajahnya menegang, lalu menatapku tanpa berkata apa-apa.

Aku disini untuk memberinya peringatan implisit. Jadi tujuanku sudah terpenuhi.

Aku berdiri dari tempat dudukku.

Aku tahu kau membantu Iris untuk mempermalukanku. Melihatmu membeku seperti sekarang, aku semakin yakin aku benar.

Hmm, terlebih sudah lama aku ingin mencoba membuang-buang uang. Itu bukan uangku, jadi tidak masalah. Aah, rasanya menyenangkan!

"Apa?"

"Apa maksudmu apa? Hanya itu mauku."

Tidak peduli betapa tampannya dia, dia pria milik orang lain. Apa gunanya menginginkannya?

Itulah mengapa orang sering bilang 'seorang pria tampan biasanya sudah ada yang punya'.

"...Itu saja? Anda baru saja menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk itu saja?"

Dia bertanya saat aku membalikkan punggungku, menuju pintu.

Hmm. Apa ada hal lain yang ingin ku katakan padanya?

"Kamu mendapat banyak uang hari ini, jadi pastikan kamu membayar Rosemary untuk gaun itu."

Aku berbalik dan berjalan keluar dari pintu, hanya menyisakan kata-kata itu.

Gaun Rosemary cukup mahal. Sebenarnya seberapa waspadanya mereka terhadapku?

Tidak peduli seberapa gilanya kau tentang wanita, kau tidak boleh menyakiti orang lain. Tidak. Aku seharusnya tidak bertemu pria semacam ini, dia orang jahat. Selamat tinggal.

... Sial, aku iri padamu. Iris!


***

"Lucas, apa wanita itu sudah pergi?"

Pintu kamar sebelah terbuka, dan seorang pria seusia dengan pria bernama Lucas memasuki ruangan.

"Aku tahu Duke Kandmion kaya, tapi bisa-bisanya dia membuang 2 miliar jennies hanya dalam beberapa menit dan pergi begitu saja."

The KandmionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang