Chapter 15 : Aku Tampan

72 14 0
                                    

Tempat di mana kelompok tersebut menyebabkan keributan dekat ternyata dengan toko Penyihir.

"Ramuan! Berikan ramuan terbaikmu!" Teriakku pada penjual.

Anak laki-laki kecil itu tidak menyangka akan diselamatkan oleh seorang bangsawan wanita muda, yang merupakan seorang putri!

Becky menukar sekantong uang dengan ramuan penyembuh dari penjual.

"Haruskah kita membeli satu lagi, Nona?"

"Tidak perlu, kita bisa membeli lagi nanti jika itu memang tidak cukup." Jawabku.

Duduk di atas sofa di toko, Becky membuka tutup ramuan itu dan mengoleskannya ke wajah bocah itu sedikit demi sedikit.

Ramuan ini disebut-sebut sebagai pengobatan paling efektif untuk menyembuhkan luka bakar dengan cepat.

Beberapa saat kemudian, dia selesai mengoleskan seluruh botol. Segera, kulit mati terlepas dan lepuh mulai sembuh.

"Ah, tolong dua botol lagi!" Becky dan aku berseru serempak.

Becky membayar harganya lagi dan membawa dua botol ramuan lagi.

Dia membuka tutupnya dan kembali mengoleskan ramuan itu ke seluruh wajah anak itu.

Becky bisa merasakan tubuh anak itu bergetar.

Aku memanggilnya anak-anak, tapi sebenarnya, anak itu lebih tinggi dariku. Tetap saja, dia tampak seperti anak kecil bagiku.

Apa karena aku hampir berusia 30 tahun?

"Becky, bisakah kamu menyelidiki tentang pria yang kita lihat sebelumnya nanti?" Tanyaku pada Becky, sambil menuangkan botol lainnya ke wajah bocah itu.

"Ngomong-ngomong, berapa harga ramuan ini? Apakah mahal?"

"..."

"Becky?"

Mata Becky tertuju pada bocah itu saat dia perlahan menunjuk padanya.

"Ada apa? Hm? "

"......"

Becky masih melihat ke depan dengan mata melebar.

Aku mengikuti arah yang ditunjuk jari Becky.

-Tes-

Botol ramuan kosong yang ada di tanganku jatuh ke lantai dengan suara 'prank'.

"... Becky. Sepertinya aku baru saja melihat malaikat."

"... Saya juga, Nona Muda."

Anak laki-laki itu memiliki mata emas yang cemerlang.

Penampilannya terlihat seperti laki-laki muda yang akan segera menjadi laki-laki dewasa. Bagaimanapun, anak laki-laki itu sebenarnya bertubuh cukup berotot.

Jika Eros, dewa Yunani, ada di sini sebagai laki-laki, maka dia pasti akan terlihat persis seperti anak laki-laki di depanku sekarang.

Wajah segar anak laki-laki itu terlihat setelah semua potongan kulit mati yang ada diwajahnya sebagian besar terlepas.

Mungkin karena keampuhan ramuannya, kulitnya terlihat sangat halus.

Dengan mata bulat berkilauan, yang ujungnya sedikit terangkat, wajah bocah itu memberi kesan yang nakal.

Bibirnya merah padam. Bahkan tanpa lipgloss, warnanya sangat cerah.

Hidungnya sangat tegas yang memancarkan pesonanya.

Secara keseluruhan, wajahnya benar-benar menawan.

Anak laki-laki itu begitu murni dan cantik sehingga membuat semua orang di ruangan itu terengah-engah saat dia melihat kesekeliling. Matanya basah karena rasa sakit yang menyengat dari ramuan itu.

The KandmionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang