obrolan tentang pasar malam

306 24 14
                                    

Seperti biasa di malam Rabu yang dingin sekitar jam jam setelah sholat Maghrib, sang pemilik angkringan pun keluar dari mushola yang berada di depan sebuah paud dan berjalan menuju tempat jualannya, dan tentu saja itu adalah angkringan miliknya.

Ia pun mempersiapkan semua hal hal yang ia perlukan
Dari mengambil air di sebuah sumur yang berada di kamar mandi disebuah WC di ujung lapangan, mempersiapkan bahan bahan makanan, menyalakan arang, merebus air untuk dibuat sebuah teh, serta menyalakan lampu agar angkringan miliknya terlihat.

Dan setelah semua itu selesai mamank giyu pun duduk di kursi kayu miliknya sembari memainkan HP miliknya itu.

Mamank Giyu POV.

" Akhirnya selesai juga". Kataku.

Aku pun duduk di kursi kayu, mengambil hp yabg tadi ku taruh di meja, hp lantas aku nyalakan dan mulai melihat lihat hal apa yang sekiranya menarik, ingin rasanya untuk memainkan game ff namun aku urungkan niatan itu karena Kouta yang tersisa sedikit.

Akhirnya yang bisa kulakukan hanyalah bermain main game angri verd sambil bersenandung ria guna mengisi keheningan dengan lagu lagu ambyar nan mengambyarkan hati.

Mamank Giyu POV end.

Baru juga mamank giyu memulai permainannya tiba tiba saja ia pun mendengar suara ribut dari arah kiri jalan.

Ia pun mencoba untuk mengecek apa asal suara ribut itu dan ternyata itu adalah inosuke sang babi laknat yang sedang berlomba lari dengan kedua temannya.

Tak berselang lama si babi laknat pun akhirnya sampai duluan dengan membawa alat musik djimbe⁶ miliknya, disusul dengan tanjiro yang membawa ukulele miliknya, dan terakhir yaitu zenitsu yang kelelahan sambil membawa gitar miliknya.

" Curang lu njing!!". Teriak zenitsu pada inosuke.

" Nggak, gue nggak curang". Kata si babi laknat mengelak.

" Udah udah, kalo dah kalah nggak usah diperdebatkan". Kata tanjiro yang menenangkan keduanya.

" Mank!!!!!!, Kopi satu!!". Teriak inosuke kepada mamank giyu.

" Pake susu apa pake duren??". Tanya mamank giyu kepada inosuke.

" Pake duren lah!!". Teriak inosuke.

" Saya juga mank" kata tanjiro yang kemudian dilanjutkan oleh zenitsu
"Sama mank".

Tanpa basa basi mamank giyu pun membuat kopi pesanan mereka bertiga, yaitu kopi duren, ya kopi duren.
Kopi duren merupakan kopi hasil kreasi mamank giyu itu sendiri. Yang mencampurkan daging buah duren yang lembut dan empuk serta di padukan dengan kopi hitam panas yang pahit dan legit. Merupakan sesuatu yang sangat pas di lidah para pecinta kopi.

" Nih dah jadi". Kata mamank giyu yang menghidangkan kopi buatannya kepada trio sengklek itu.

Mereka bertiga pun meminum kopi buatan mamank giyu tersebut.

" Ahhhh, terbaik emang kalo kopinya buatan mamank". Kata inosuke sambil memuja Muja kopi duren tersebut.

Setelah berselang lama akhirnya mamank giyu pun duduk bersama dengan trio kamaboko tersebut dan terjadilah obrolan santai khas gaya mereka.

" Pasar malam bakal kesini??". Tanya mank Giyu.

" Baru isu atau kabar burung, jangan terlalu dipercaya, lagipula inikan baru 2 Januari tahun 2015, masa tiba tiba langsung ada pasar malam". Jawab Ino dengan nada jengkel namun kritis.

Yup pasar malam, kali ini di kampung mereka mendapat isu bahwa lapangan tempat mank Giyu nangkring akan kedatangan pasar malam yang tentu saja kedatangannya menyebabkan pro dan kontra diantara mereka semua.

" Ah sudahlah, kalo memang bakal ada pasar malam, bukannya kita bertiga bisa jadi untung banyak??, Memalak duit duit orang buat mencari lahan parkir??". Ujar jenit.

" Tumben isi otak lu ada ide ide duit, biasanya isinya cuma adeknya si jidor terus". Cerocos Inosuke.

" Badjingan!!, Kau!!". Geram jenit.

Mamank Giyu lantas menyeruput kopi milik Tanjirou tanpa memakai muka dosa, sementara Tanjirou yang tau kopinya habis sebelum ia menenggak isinya harus rela minuma idamannya tandas oleh sang pemilik angkringan.

" Ya, kalau bakal ada pasar malam, angkringan kagak bakal buka". Ucapnya dingin.

" Lah kenapa???". Tanya jenit dan Ino secara bersamaan.

" Biasa ngajak ayang bebeb jalan". Jawab mamank santuy.

" Bisa ae si mamang, yang penting bukan CILACAP kan bang?". Tanya Ino

" CILACAP?, maksudnya". Beo mamank.

" CInta LAma kembali teruCAP". Ucap Ino dengan nada nada menyindir yang justru di hadiahi oleh mank Giyu sebuah pukulan mentah untuk Inosuke yang tentu ini mengundang gelak tawa dari kedua temannya.

" Kurang ajar Kelen!". Seru mank Giyu dengan nada marah, mendengar seruan dengan nada nada bak gunung meletus itu, tanjidor selaku orang paling waras di angkringan lantas berucap.

" Dah jangan marah marah, kenapa nggak coba ceritain pengalaman atau kisah tentang pasar malam, mumpung topik pembicaraan lagi mengarah kesana".

Semua orang lantas diam dan langsung mengangguk setuju atas ucapan tanjidor itu, lalu Inosuke langsung saja bercerita tentang pengalamannya yang bar bar.

" Jadi tahun kemarin gue sengaja malak salah satu orang di pasar malam, eh ngga taunya orang gue palak punya geng, akhirnya gue bertumbuk sama semua anggota geng sampai mereka semua tumbang.

Tapi apesnya emak gua tau kejadian itu, pulang pulang langsung diceramahi sama emak bapak sampe tengah malam".

" Ah sudahlah Ino kau ini memang biang kerok cilik, bagaimana kalau kita tanya Tanjirou seputar ' dara cantik' miliknya, apakah ia benar benar sudah menjadi pengagum cinta?". Tany Zenit.

" Kurang ajar kau Zen, awas saja kau dan nezuko tak akan aku izinkan berduaan selama dua minggu!". Seru Tanjirou yang terbakar emosinya.

Tanjirou lantas bernafas banyak, jantungnya terus menerus berdetak kencang ketika ia harus dan secara eksplisit berbicara soal sang dara cantik yang ada di dalam hidupnya.

" Hueh, mulai darimana yak, jujur aing belum punya banyak pengalaman, tapi sempet tadi pagi, si Kanao minta kencan besok pagi".

Akibat perkataan Tanjirou itu sontak kembuat ketiga manusia sableng itu kaget sambil menggebrak meja dengan muka yang seperti orang kesurupan kecuali Giyu pastinya.

" Asek!, Apakah kapal cinta ini akan pergi ke khayangan dalam waktu dekat?". Goda jenit.

" Kayaknya sih Zen, kagak perlu lama lama, tinggal minta restu sama kakak ipar langsung di setujui maju ke pelaminan". Sahut Ino sambil menunjukkan senyuman paling najis sepanjang masa.

" Tenang bung, kami bertiga bisa membantu gelombang ombak banyu asmara mu itu". Ucap jenit dengan nada nada cool.

" Emang gimana caranya?". Tanya tanjidor.

" Ada lah besok, nanti juga gue kasih tau". Jawab jenit dengan nada sombongnya.

Mendengar hal tersebut membuat pikiran tanjidor sedikit tidak tenang, sebenarnya ia juga tidak terlalu yakin akan rencana jenit, namjn apa daya mungkin memang hanya jenit yang dapat membantunya saat ini.

TBC

Rencana apa yang sudah di siapkan sama si jenit?.

Komen kalau tau :v

Angkringan Time. KNY VERSION { Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang