love

181 24 0
                                    


"Hari ini kamu sudah bekerja keras, meskipun tidak ada yang peduli dengan kesedihanmu, aku mendukungmu" _Okdal.You did well today.

🔒🔒🔒

Mingyu mengantarkan Seungkwan kembali ke rumah sakit, dia banyak berterima kasih untuk gadis berpipi chubby itu karena selalu berusaha meluangkan waktu untuk dirinya dan sang kakak.

"Udah sana pergi, jangan ngebut kasian motornya!" Gurau Seungkwan turun dari motor Mingyu.

"Siap bu Psikolog!" Mingyu pamit, karena dia harus kembali bekerja, begitu juga Seungkwan.

Di perjalanan pulang Mingyu sempat berpikir mengadakan pesta kecil untuk Soonyoung sebagai pertanda maaf nya, dan menyelesaikan konflik keduanya, agar hubungan mereka tidak canggung. Mingyu dan Soonyoung memang selalu berdebat, namanya sebuah hubungan tapi perdebatan itu selalu tidak bertahan lama, salah satu dari mereka harus mengalah, dan seperti nya untuk saat ini Mingyu yang harus mengalah.

🔒🔒🔒

Malam telah tiba. Mingyu kali ini pulang seperti biasanya, bahkan setengah jam lebih cepat, kesempatan ini dia gunakan untuk membeli makanan dan kue keju kesukaan Soonyoung, sebagai permintaan maaf.

Dia pergi ke Cafe Vernon memesan Makanan dan Kue, yang di layani langsung oleh Vernon.

"Sukses ya Non, bisnisnya!" Ujar Mingyu bangga. Vernon mengangguk sambil tersenyum,"gak nyangka aja ide konyol kak Seokmin sama lo jadi juga kak."

Ide membuka Cafe sebenarnya berasa dari Mingyu dan Seokmin, di suport dan menggunakan resep Mingyu juga Seokmin, Cafe Vernon semakin berkembang bahkan sudah membuka beberapa cabang, seperti Seoul, Busan, dan Daejon.

"Btw kak tumben beli Kue keju, buat kak Soonyoung? Ini bulan November kan? bukan ulang tahun kak Soonyoung?"tanya Vernon.

"Panjang Non ceritanya, lain kali aja ya gue ceritain," Vernon diam tak bertanya lebih lanjut, dirinya bukan Seungkwan ataupun Seokmin dengan tingkat penasaran yang tinggi, dia tipe dewasa yang siap mendengar jika di beritahu dan diam jika sang empu perlu lebih banyak waktu.

Setelah menyelesaikan pesanannya, Mingyu langsung pamit pulang, tebakannya Soonyoung pasti duduk di sofa menanti kepulangan dirinya, setidaknya itu yang Mingyu harapkan.

Namun, sepertinya ekspetasi Mingyu tidak sesuai dengan realita yang ada. Saat memasuki apartement, yang di rasakan Mingyu hanya satu, Dingin.

Pemanas ruangan saja belum di nyalakan,semua lampu padam, dan sepatu Soonyoung masih belum berada di tempatnya, pemuda itu belum pulang.

Mingyu sedikit panik, dia menggigit bibir bawahnya sebagai tanda dia panik, langsung Mingyu meletakkan makanan di meja makan di dekat pintu dan tangannya langsung sibuk mengetikkan sebuah angka angka, mencoba menghubungi Soonyoung tapi hanya nada sambung yang terdengar.

"Kak,  ayo angkat dong," Mingyu jelas gelisah, dia tidak tau dimana sang kakak berada, apalagi Soonyoung memiliki sebuah trauma, Mingyu khawatir jika Soonyoung melakukan hal hal aneh.

Yang di lakukan Mingyu hanya duduk di depan pintu sambil merutuki dirinya sendiri, pikirannya kosong, tidak tau harus berbuat apa, dia hampir menangis.

Tapi suara ketikan password apartement membuyarkan Pemuda itu, Soonyoung ada di hadapannya dengan wajah datar menatapnya. Tanpa banyak bicara Mingyu pergi menghambur ke pelukan Soonyoung.

ITS MY SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang