bertemu gadis itu lagi

115 18 0
                                    

"Jika semua tidak berjalan dengan baik, lakukan apapun yang membuatmu bahagia  jika ingin menangis  maka menangislah, jangan tertawa jika tidak ingin,"Stars.rothy.

🔒🔒🔒

Dua hari berlalu begitu cepat, keadaan Soonyoung sudah membaik di banding sebelumnya, begitu juga dengan Mingyu, keduanya saat ini sedang duduk di depan TV menikmati masa cuti mereka sebelum besok aktivitas mereka akan berjalan normal lagi. Mingyu yang bekerja dan Soonyoung yang akan mulai mengajar lagi.

"Gyu, bikin makanan gih laper gue," Mingyu sedikit menggerutu kesal, ketika kakaknya dengan mudahnya menyuruh dirinya di saat Film yang dia tonton sedang seru. Biarpun begitu Mingyu sedikit lega juga karena perlahan Soonyoung mulai membaik, karena sejak di tinggal Sooya lebih tepatnya lima hari yang lalu  Soonyoung jadi ketergantungan obat tidur seperti dulu lagi dan menjadi agak pendiam.

Mingyu sedih menerima kenyataan itu, Soonyoung seperti kembali ke masa dimana dia baru di tinggal keluarganya,"kak, kita belum belanja bulanan ya? Kok kulkas kosong?" Teriak Mingyu dari dapur.

Soonyoung menoleh, dan dia sadar memang belum berbelanja bulanan,"Yaudah ayo kita belanja!" Soonyoung mematikan TV dan beranjak ke kamarnya.

"Gue aja yang belanja, muka lo masih pucet gitu!" Ujar Mingyu mengikuti sang Kakak.

"Tumben lo?" Tanya Soonyoung curiga.

"Kalau lo yang belanja gak bener bang! Ujungnya bakal nelpon gue juga kan nanti?lo istirahat aja deh!"  Mingyu masuk ke kamarnya, mengambil Jaket karena kota Busan sudah mulai dingin.

Mingyu keluar rumah,dia merapatkan Hoodienya dan mulai mengenderai mobil Soonyoung,menuju Mall tak jauh dari rumahnya.

Jalanan Kota Busan memang tidak semacet Kota Seoul, tapi kali ini suasana kota Busan lebih sepi di banding biasanya,"hah, beruntungnya ini rabu jadi gak terlalu macet!" Syukur Mingyu.

Dia fokus mengendarai Mobilnya sampai fokusnya teralihkan  ke satu gadis yang tampak ragu ragu hendak menyebrang, melihat cara gadis itu berjalan dengan tongkatnya Mingyu bisa tau gadis itu buta, dia berinisiatif untuk mendatangi gadis itu.

"Hei, permisi? Apa kamu butuh bantuan?" Ujar Mingyu dari dalam mobilnya, gadis itu masih diam tidak menjawab.

Mingyu memutuskan untuk turun dari mobil,dia menepuk pundak gadis itu sampai membuat gadis itu terkejut.

"Kamu mau kemana?" Tanya Mingyu lagi, Gadis itu mundur perlahan, dia seperti ketakutan.

"Tenang, aku bukan orang jahat kok," Mingyu berusaha meyakinkan.

Gadis itu diam," Mau aku anter?" Tanya Mingyu, gadis itu menggeleng.

Dia menunjukkan gelagat bahasa isyarat,Mingyu bukanlah Soonyoung yang paham dengan bahasa isyarat.

"Maaf aku gak bisa bahasa isyarat," ujar Mingyu sedikit menyesal, gadis dengan kaca mata hitam bulat itu menunduk, kemudian hendak pergi, tapi di cegah Mingyu.

"Kamu mau kemana? Biar aku antar!" Ujar Mingyu lagi.

Gadis itu lagi lagi menggunakan bahasa isyarat.

'Bodoh, kamu saja tidak bisa mengerti apa yang aku katakan! Lebih baik kau pergi saja!'

Mingyu memasang wajah bengong, di balik keheningan keduanya, tiba tiba perut gadis itu berbunyi minta di isi, sang pemilik perut itu seperti terlihat terkejut, Mingyu jadi terkekeh gemas, gadis di depannya ini lucu.

"Mau makan?" Tanya Mingyu, belum sempat gadis itu menjawab Mingyu sudah menyuruh gadis itu itu untuk masuk ke dalam mobil.

Mingyu mengamati cara gadis itu makan, terlihat lugu dan malu malu, tapi di sisi lain gadis itu juga lahap, membuat Mingyu berpikir, apa gadis itu tidak makan selama beberapa hari ini? Pikiran pikiran buruk lainnya mulai muncul di benak Mingyu, melihat dari cara berpakaian gadis itu yang sedikit lusuh, beberapa luka lebab juga menghiasi pipi kurusnya, Mingyu penasaran dengan apa yang terjadi, tapi mengingat gadis itu buta dan tidak bisa berbicara membuat Mingyu tidak punya akses untuk bertanya.

Mingyu bukanlah Soonyoung yang bisa masa bodo dengan apa yang bukan menjadi urusannya, Mingyu masih seperti anak anak yang akan penasaran dengan hal baru dan apapun yang menurutnya janggal.

Gadis itu selesai makan dan menyadarkan Mingyu dari lamunannya,"udah selesai?" tanya Mingyu.

Anggukan pelan gadis itu mampu membuat Mingyu tersenyum simpul, tidak biasanya Mingyu seperti ini, gadis itu meunjuk tangan sebelah kirinya, Mingyu berhasil menangkap apa maksudnya, gadis itu bertanya jam.

"Ah ini jam 2 siang, kamu mau pulang?" Tanya Mingyu dan lagi lagi gadis itu mengangguk.

"Mau aku anter?" gelengan kepala gadis itu membuat Mingyu mengangguk sedih.

Gadis itu memperlihatkan beberapa bahasa isyarat, Mingyu tidak tau apa maksudnya tapi Mingyu paham mungkin gadis itu berusaha untuk berterimakasih.

🔒🔒🔒


Mingyu pulang agak sore, membawa beberapa kantong belanjaan dan masuk ke apartmentnya, "Heh lo kemana aja gue kira nyasar!" Sambut Soonyoung dengan wajah kesal yang bercampur dengan semburat rasa khawatir.

"Ah itu, nanti gue ceritain, sekarang bantu beresin ini dulu!" Mingyu mulai memindahkan barang yang dia beli ke tempatnya, meletakkan beberapa daging di kulkas, tak lupa menata buah dan telur di tempatnya.

Soonyoung juga tidak tinggal diam, dia mulai membantu membuka tempat bumbu dapur dan mulai menatanya sesuai tempat, meskipun kerap di teriaki Mingyu, kalau dirinya salah meletakkan gula dan garam.

Pekerjaan sepele yang melelahkan, kini sudah berakhir, keduanya memilih duduk di sofa dan makan tteokbokki yang tadi di pesan soonyoung karena terlalu lama menunggu Mingyu.

"Btw, kak gue tadi ketemu cewek!" Mingyu mulai bercerita, tapi Soonyoung tidak menunjukkan gerak gerik tertarik dengan cerita itu, melainkan masih fokus dengan tontonan variety show di televisi, sambil sesekali terkekeh jika menampilkan adegan yang lucu.

"Kak, dengerin gue dong, itu cewek kasian banget, dia buta dan Bisu maybe?" Jelas Mingyu lebih lanjut.

"Tapi kalau di lihat lihat, dia manis juga pas makan tadi," sambungnya.

Soonyoung mengerutkan keningnya, lalu menatap adiknya itu, "Cewek? Buta? Bisu?" Soonyoung memastikan, dan Mingyu mengangguk sempurna.

"Lo kenal?" Tanya Mingyu.

Soonyoung menggeleng,"enggak, tapi gue beberapa kali ketemu sama dia dan dia emang bisu, pas gue tanyain namanya dia pergi!" Jawab Soonyoung sambil menyenderkan punggungnya ke sofa dan menatap lurus adiknya.

Mingyu tampak berpikir, sebelumnya dia tidak pernah melihat cewek itu di sekitar sini, kenapa sekarang tiba-tiba ada? "Kak lo pikir dia tahanan atau apa gitu?"

"Tahanan?"

"Iya, selama ini kita gak pernah lihat dia kan? Tapi kenapa akhir akhir ini, kita lihat? Dan dia pas makan tadi ngelepas topi, dan maskernya banyak luka lebam di pipi, juga ada di lengannya," Soonyoung mencerna perkataan Mingyu, tahanan? Di jaman modern sepeeti ini? Jika Mingyu mengatakan hal itu di jaman 90 an mungkin Soonyoung percaya.

"Lo kebanyakan nonton film deh keknya," Soonyoung terkekeh pelan.

"Ih, gue serius tau kak!"

"Gausah di pikir, bukan urusan kita!"

Soonyoung memilih memakan kembaki tteokbokkinya, sedangkan Mingyu masih bergelud dengan pikirannya. Apa yang salah dengan pendapatnya, kriminal bisa di lakukan kapan saja, meskipun di jaman modern seperti ini. Apalagi dengan kadar masyarakat yang terkadang memilih berpaling muka dengan apa yang ada di depannya, tidak memperdulikan siapapun yang membutuhkan bantuan, dengan alasan tidak mau ikut campur. Masyarakat yang pandai mengabaikan seseorang tapi juga pandai berkomentar akan hal yang sebelumnya dia abaikan.


🔒🔒🔒

Hello guys Dak comeback here!🔒

How was your day guys?
Aku harap kalian sehat dan bahagia💛

Oh iya selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan💛

Jangan lupa tetap semangat, dan jangan menyerah! Tinggal selangkah lagi kalian menuju mimpi kalian💛 tetap percaya diri, sehat dan bahagia💛

Love you 🔒💛

Dak🦆

ITS MY SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang