Tokyo, 06.30 AM.
Pip pip! Pip pip! Pip pip!
Refleks, tanganku bergerak untuk mematikan jam digital berwarna hitam itu. Aku menggosok mataku dan perlahan bangun untuk duduk sebentar di kasur. Kepalaku menoleh ke kanan, memperlihatkan Feji yang masih tertidur lelap.
Wajahnya pun masih terlihat cantik walau tertidur. Narumi dan Haruna masih tertidur, aku sempat menengok ke bawah karena kasurku berada tepat di atas mereka.
"Jikyuya Jikyuya, good morning!" Sapa CRB-13, nama robot milik kamar kami. CRB-13 adalah kepanjangan dari Chirobot nomor 13, dikarenakan kamarku bernomorkan 13. Chirobot biasa dipanggil Chiro.
Ia datang menghampiriku dengan membawa empat sereal dan susu putih. Ia membawanya dengan empat tangannya pula, hebat bukan?
"Good morning too! Bawa apa?" Tanyaku basa-basi. Sejujurnya aku tak mengerti bagaimana meresponnya. Jika langsung ku ambil, takutnya ia tak membawakan itu untukku dan jika aku menolaknya, aku takut dia akan kecewa.
"I brought cereal for you."
"Sereal?" Aku menatap lamat-lamat sereal yang ia bicarakan. Ini adalah Corn Flakes. Asli Tokyo, aku ingin menyombongkan diri terlebih dahulu, hehehe.
"If you don't like it, i will bring another one, Jikyuya."
"Gaaaakk, bukan gitu maksudku. Aku suka sereal, kok! Thank you, Chiro!"
Chiro memberikan nampan di tangan kirinya dan aku menerimanya. Aku berjalan ke kursi dan memakannya. Chiro melihatku dengan tatapan senang, "I bought it at the canteen this morning."
"Apa kamu suka ngambil sereal buat murid-murid disini?" Tanyaku yang masih memakan sereal lezat itu.
Chiro meletakkan ketiga makanan untuk 3 temanku di meja, kemudian ia menghadap ke arahku, "That's it."
"Thanks!" Aku senang mendapat makanan ini. Menurutku, robot itu sangat ramah dengan siapapun. Denganku pun dia sudah berbicara layaknya teman baik.
Setelah itu, Chiro meninggalkan kamar kami dan mengisi daya di ruangan kecil dekat pintu masuk.
"Ayo bangun kawan-kawanku tersayang, bentar lagi harus siap!" Tak ada satupun dari mereka yang meresponku. Mereka masih berada di alam mimpi. Aku harap mereka tidak akan terlambat nantinya.
Karena tidak mendapat jawaban, aku pun bergegas ke kamar mandi setelah menghabiskan sereal pagiku. Baru setelahnya aku akan membangunkan mereka semua.
Itupun jika mereka belum terbangun dari tidurnya.
Tetapi, sebelum aku menginjakkan kakiku ke lantai kamar mandi, Chiro datang memasuki kamarku lagi. Aku mengira dia pasti akan memberikan sesuatu, namun tidak.
Chiro mengatakan bahwa diluar ada yang mencariku. Aku bingung, siapa yang mencariku pagi-pagi begini? Sepertinya sangat penting.
Ah, aku mengerti. Siapa lagi yang biasa menggangguku di pagi hari selain Kak Junkyu?
Aku menyuruh Chiro untuk mengantarku ke depan kamar. Ia berjalan dengan rodanya di sampingku. Pintu itu terbuka otomatis dan laki-laki itu bukanlah Kak Junkyu.
Mataku mengerjap beberapa kali untuk memastikan bahwa pria di depanku ini benar-benar orang yang kemarin. Aku mengernyitkan dahiku.
Untuk apa dia datang ke kamarku pagi-pagi sekali?
"Junghwan?" Aku masih berpikir mengapa ia datang kemari, "Kenapa, ya?"
"Emm..." Junghwan menggaruk kepalanya dengan tangan kanannya. Manik matanya mengarah ke bawah, ia terlihat kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal [ HIATUS ]
Fiksi PenggemarKim Ji-Kyu,gadis keturunan korea yang mempunyai mimpi untuk menjadi profesor terkenal. Bukan hanya terkenal, namun ia ingin dikenal dunia dengan kecerdasannya. Dibalik kesuksesannya, ada kehadiran sosok laki-laki yang menurutnya sangat berharga, ial...