44

701 55 13
                                    

Keesokkan harinya, tak lupa aku memberitahukan kabar bahagia ini kepada Nata. Sedikit banyak aku berharap dirinya akan kembali menerima kehamilan ku ini dengan fakta dirinya akan menjadi seorang kakak. Dan itu membuat dirinya menjadi orang ke dua yang tahu kehamilan ku selain mas Juna. Dirinya benar - benar bahagia dan senang karena tau aku hamil lagi.

Setelahnya pun, Nata langsung berucap ingin cepat di panggil kakak oleh calon adiknya ini. Ucapannya ini berhasil membuat aku dan mas Juna tertawa. Bahkan Nata pun segera mengelus dan mengecup perut ku beberapa kali. Dirinya benar - benar sudah terlihat tak sabar untuk segera menjadi seorang kakak.

" Pokoknya bunda gak boleh capek capek. Kakak malah kalo bunda bandel. " tegurnya pada ku dengan ucapan cadelnya dan membuat ku juga mas Juna tertawa karena ulahnya ini.

" Iya jagoan bunda. Bunda gak akan macam - macam kok. " sahut ku di tengah derai tawa.

" Mulai sekarang, aku mau di panggil kakak aja. " ucap Nata sekali lagi dan membuat aku juga mas Juna menganggu kan kepala kami dengan senyum yang masih terhias di wajah kami masing - masing.

" Iya sayang. "

" Jangan lupa kasih tau yang lain di grup, sayang. Biar mas yang kasih tau tante Meri sama papa sekalian papih sama mamih. " ucap mas Juna meminta ku dan membuat ku mengangguk.

Dan saat itu juga aku memberitahu semua orang yang ada di grup whatsapp OSN Fisika mengenai kehamilan ku ini. Membuat mereka berucap syukur dan kegirangan karena mereka tau bagaimana kehidupan ku dan mas Juna beberapa saat ke belakang. Bahkan beberapa dari mereka juga menggoda kami berdua karena aku hamil setelah liburan kami bersama.
   
" Tokcer juga nih mas bantet. Abis liburan ke Jepang langsung jadi. Gercep amat.tt " ujar Dirga mulai mencoba menggoda ku dan mas Juna.

" Gak sia - sia jadi mesum bantet selama ini. Ilmunya ke pake juga akhirnya. " kali ini Reihan juga ikut - ikutan menggoda ku bersama dengan Dirga.

" Kalian gak ada bosan - bosannya ya? Bercanda seperti itu dengan Arjuna? " tanya pak Zam lelah dengan kelakuan duo rusuh ini.

" Kalian berdua iki. Opo nda bosen tho ngangguin mas Juna? Kena semprot lho nanti kalian iki. Piye tho? " tegur mas Bejo pada ke dua juniornya yang memang sangat kompak jika berbau hal - hal usil seperti ini.

" kami gak ganggu kok mas. Kami cuma muji mas Juna. " sahut Dirga membela diri dan tak terima di anggap menganggu mas Juna.

" Justru kami berdua muji mas Juna yang kelewat tokcer, mas. Berarti mas Juna ini pria sejati. " Reihan ikut menambahkan dan membela dirinya juga. Dan mereka berdua tertawa terbahak - bahak setelah berucap demikian.

" Ck, berisik kalian. " ucap mas Juna singkat. Membalas di grup kami sembari membalas ucapan ucapan selamat dari semua yang memberikan ucapan untuk kami berdua.

" Biarkan saja mereka berdua itu. Tak usah di dengar Arjuna. Selamat ya. Aku dan Yanjie mendoakan dari sini semoga kandungan Desyca sehat dan anak kalian bisa lahir ke dunia dengan sehat. Biar Nata ada teman bermain. " ujar Hyunbin sembari mewakili adiknya juga tak lupa memberi kami berdua ucapan selamat.

" Terima kasih Ge. "

" Terima kasih banyak Ge. " ucap ku dan mas Juna. Sama - sama mengucapkan terima kasih atas semua doa dan ucapan selamat dari mereka semua.

*****

" Hallo? Arjuna? Ada apa nak? " tanya papa begitu mas Juna menelpon dirinya pagi ini.

" Tante Meri, Adel sama Manda mana pa? " tanya mas Juna mencari keberadaan ketiga perempuan yang dekat dengan ayahnya saat ini.

" Itu lagi di dapur. Lagi bantu nyiapin sarapan. Kenapa Juna? " tanya papa dengan rasa penasaran yang tinggi.

" Eng,Desyca hamil pa. " ucap mas Juna singkat dan berhasil membuat papa berteriak kegirangan di seberang sana.

304 TH STUDY ROOM 02 (FAN FICT) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang