demi allah asli gue mau unpub ni cerita kemarin.bcs gue ngiranya gabakal jln, but we'll see ya. enjoy!
___◇___
AWALNYALabium manis merekah itu berucap sarkas saat tiba-tiba bibir tipis candu nya mengatakan demikian. Satu bulan?
Bagaimana mungkin ia ditinggal selama itu hanya seorang diri dirumah yang terbilang cukup luas ini tanpa ada nya Dante si kepala keluarga. Suami nya.
Ya, memang ada Ivana. Putri kecil mereka juga Pak satpam dan Bi Tuti termasuk para maid lain yang mengurus rumah untuk menemani dia disini. Tapi mana mungkin satu bulan?
Itu lama sekali dengan ia yang sedang mengandung dan selalu merengek meminta kasih sayang pada si lelaki tan. Sampai ia terus merengek, merayu dan memohon pada Dante, memeluk nya erat sekali sambil terisak kecil walaupun akhirnya tetap sama.
Dante sudah berangkat ke Inggris pagi tadi jam 07.10.
Ivana yang menyandang sebagai anak sudah tidak meminta sang Dady tinggal untuk menjaga momy nya, ia sudah diberi nasihat ataupun pesan dari Bi Tuti maupun Dante bahwa Dady nya berangkat untuk bekerja. Menghasilkan uang untuk nya dan sang Momy, Ivana mengerti. Mengangguk paham, mencoba memahami kondisi lagi saat Dady nya juga sudah pusing oleh pekerjaan.
Belajar menjadi kaka sulung cantik yang tidak selalu cengeng terhadap Ayah nya, mengingat lagi bahwa sebentar lagi ia juga akan mempunyai adik.
Akan tetapi ternyata tidak untuk Elyn, ia bagai bayi yang tengah kehilangan Ibu nya. Seperti mau ditinggal sangat lama oleh sang suami, menangis lara melihat Dante melepas pelukan nya. Melenggang jauh dengan senyum manis sebelum tadi membubuhkan lumatan sayang dan pelukan dramatis seperti drama picisan.
Matanya bahkan sampai bengkak seperti di gigit oleh semut rang-rang oh atau bahkan di tusuk oleh racun lebah sekarang, membuat Fei kembali menatap bingung wanita yang menyandang sebagai bos nya dan berada persis di samping diri nya.
"mata ibu kenapa bu, ko bengkak gitu?"
masih melamun tadi, dan sekarang mengerjap sedikit kaget dengan manik yang langsung melirik Fei "gapapa, cuma abis nangis tadi"
kerutan di dahi Fei kembali terukir jelas, dengan mata yang tetap fokus ke arah depan. Memandang jalanan yang sedikit lenggang karena sebentar lagi memasuki area bogor.
"maaf. ibu nangis? mm- emang nangis kenapa bu?" sedikit ragu sebetul nya, tapi tidak papa. Fei terlanjur penasaran.
Alasan nya yang begitu berani untuk menanyai hal teliti semacam tadi, karena bukan hanya mata bos cantik nya yang kian membengkak sekarang akan tetapi semua make up nya luntur. Bahkan sekedar foundation atau yang tipis, seperti blush on tidak ada di wajah merona nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
married - vs
Romance"mas!" "apa dek?" "gapapa" 🥇 #sooya 🥈 #cp 🥇 #cp start : 4-8-21. finish : 20-9-21.