5

24.4K 1.2K 46
                                    

Lima tahun kemudian


Di dapur dalam sebuah rumah kecil tapi terlihat cukup nyaman itu terdapat seorang wanita 28 tahun tengah sibuk dengan menyiapkan sarapan untuknya dan untuk seseorang yang sangat ia cintai yang hidup bersama dengannya selama lima tahun ini.


"Arlan, Sayang.... Ayo sarapan."

Wanita yang tak lain adalah Meva mengeraskan suaranya agar sosok yang berada di dalam kamar segera keluar.


Tak lama terdengar suara lari kecil dari salah satu kamar dirumah kecil itu. Keluar sosok kecil tampan yang sudah siap dengan seragam taman kanak - kanak dan tas yang sudah menggantung di punggung mungilnya.


"Selamat pagi, Bunda"


Meva tersenyum lembut pada bocah kecil yang juga tersenyum lucu yang sedang berdiri di depan pintu dapur.


"Selamat pagi, putra tampan Bunda"


Bocah tampan itu yang bernama Arlan menaiki kursi dengan susah payah dan berhasil duduk tanpa bantuan Meva.


"Pintar ya putra Bunda. Sudah bisa pakai seragam sendiri."


Meva meletakkan piring berisi nasi dan omelet di depan Arlan dan tak lupa dengan segelas susu coklat kesukaan yang anak.


"Iya Bunda, Arlan kan sudah besar karena Arlan sekarang sudah di kelas tingkat akhir dan tidak lama lagi akan ke sekolah dasar"


Meva terkekeh mendengar perkataan dengan nada lucu itu dari putranya. Mendudukkan dirinya di depan Arlan dengan piring yang sudah siap untuk disantapnya. Mereka menyantap sarapan dengan tenang.


"Bunda..."

Arlan membuka suaranya disela - sela kegiatan sarapan mereka.


Meva yang mendengar suara sendu putranya segera mengalihkan pandangannya pada Arlan yang tengah menatapnya sendu.


"Arlan rindu sama Erlan, nanti kita mengunjungi Erlan ya, Bunda. Erlan juga pasti rindu sama Arlan dan Bunda."


Ada sedikit rasa sesak di hati Meva mendengar perkataan Arlan dengan tatapan memohon yang bocah itu layangkan.

Tapi Meva tidak ingin terlihat sedih dipagi hari ini..


"Iya.. Setelah Bunda pulang bekerja kita mengunjungi Erlan."


Senyum lebar tercetak dibibir kecil Arlan, menganggukkan kepalanya semangat dan melanjutkan sarapannya.


*


*


*


Setelah mengantar Arlan ke sekolahnya, Meva berangkat ke tempat ia bekerja selama tiga tahun ini yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan sekolah Arlan.

TRUST [Terbit E-Book]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang