Part 24

391 47 13
                                    

*Happy Reading*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Hari demi hari telah berlalu bulan demi bulan telah terlewati.Tak terasa tiga tahun sudah semenjak Syakira az zahra angkat kaki dari Pondok Pesantren Assidiqiyah.
Kini tepat pada hari ini Gus Azmi dan Gus Azka berusia sembilan belas tahun.Masa dimana pergantian dari fase remaja ke dewasa.

Seorang santri putri berjalan menuju rumah ndalem.Tidak di ketahui pasti apa tujuannya bertandang ke rumah Abah yai.Di depan pintu,santri wati itu menghembuskan nafas menenangkan detak jantungnya yang tak beraturan setiap kali akan masuk ke rumah ndalem.

"Huft,Bismillah"ucap Nisa.Ya dia adalah Nisa.
Masih ingatkan? Gus Azmi menyukai salah satu santriwati dan santri itu adalah Nisa dan sore hari ini Nisa di disuruh oleh umi Fatimah membantunya mengajar anak anak TPQ mengaji.

"assalamu'alaikum"ucap Nisa.

"Wa'alaikum salam"jawab seseorang dari dalam rumah.
Berdirilah seorang lelaki tampan yang mampu memikat siapapun yang nelihatnya.Ya siapa lagi kalau bukan Gus Azmi.Nisa pun menundukkan pandangannya tidak berani menatap gus Azmi.

"Oh mbak Nisa"

"nggih gus"jawab Nisa dengan takzim.

"Mbak Nisa ada keperluan apa kesini?"tanya Azmi dengan senyum yang merekah.

"ana kesini karena disuruh umi Fatimah membantunya mengajar ngaji anak TPQ,Gus"jawab Nisa.

"oalah ngoten niku nggih"balas Azmi.

"Umi lagi ngajarin anak-anak TPQ membaca Al Qur'an di ruang tengah"ucap Azmi.

"Waduh berarti ane telat nih astaghfirullahaladzim"ucap Nisa sambil menepuk jidatnya.

Azmi pun tertawa kecil melihat tingkah Nisa yang menurutnya lucu.
Lantas Nisa masuk ke rumah ndalem tanpa permisi dulu pada Azmi saking tergesa-gesanya Nisa lupa melepas sandalnya.
Azmi tak bisa menahan tawanya lagi
s

aat melihat Nisa lupa melepas sandalnya.

"Hahahahaha"tawa Azmi semakin pecah seraya memegang perutnya.

"Mbak mbak Nisa!,hahaha" panggil Azmi sambil tertawa.

"Sandalnya belum di lepas,hahaha"

Nisa pun berhenti dan melihat kebawah kakinya benar apa yang di katakan Azmi bahwa sandalnya belum ia lepas.Nisa cengar cengir seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Tentu saja ia sangat malu kali ini.Bagaimana tidak malu,ia masuk rumah ndalem dengan sandal yang belum di lepas di saksikan oleh Gus Azmi pula.Betapa malunya Nisa.

"Ya Allah malu banget!"jerit Nisa dari dalam hati.

Gus Azmi masih tertawa tiada henti.Nisa pun semakin malu di buatnya.Dengan terpaksa,Nisa kembali ke pintu depan melewati Gus Azmi yang sedang tertawa puas lalu segera melepas sandalnya dan meletakkannya di rak sandal yang sudah di sediakan di depan pintu.Untung saja sandal Nisa tidak kotor jadi tidak mengotori lantai.

Nisa langsung berlari kecil sambil menyincing sedikit sarung goyornya agar memudahkannya berlari ke ruang tengah.
Tawa Azmi sudah berhenti,matanya sampai berair gara-gara melihat tingkah Nisa yang sangat lugu.

Twins Gus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang