Part 17

607 62 22
                                    

*Happy reading *

Maaf typho bertebaran dimana-mana 🙏💙

*********

Esok harinya seperti yang telah dijanjikan. Gus Azmi menunggu kedatangan Gus Sholeh di depan gerbang pondok pesantren. Tak lama kemudian seorang pengendara motor matic berhenti tepat didepan Azmi yang kini berdiri. Azmi faham wajah dibalik helm tersebut. Ya siapa lagi kalau bukan Gus Sholehuddin al anshori.

Gus Sholeh membuka helmnya setelah itu memakai peci hitam. Kemudian gus Sholeh turun dari sepeda motornya. Dan mengucapkan salam pada Gus Azmi.

"assalamualaikum gus Azmi"ucap gus Sholeh sembari hendak mencium tangan gus Azmi sebagai tanda penghormatan. Namun reaksi Azmi malah tidak suka jika gus Sholeh ingin mencium tangannya lantas gus Azmi menarik tangannya.

"wa'alaikumussalam mas sholeh"balas Azmi. Melihat reaksi gus Azmi yang tidak mau dicium tangannya gus Sholeh pun menanyakan alasannya.

"gus, kenapa setiap kali tangan gus ingin ana cium  gus selalu menolak? Kan dengan mencium tangan gus itu sebagai bentuk penghormatan ana terhadap gus Azmi?"tanya gus Sholeh.

Azmi tersenyum ramah dan menjawab pertanyaan gus Sholeh.
"mas sholeh, ana itu bukan ahli ilmu ana juga bukan orang terhormat, ana hanyalah orang biasa yang cuma ingin memperbaiki akhlak. Mas sholeh mungkin memandang ana dari luar sebagai gus Azmi yang terhormat yang pandai akan ilmu agama,tapi mas sholeh tidak tau sifat asli baik dan buruk yang ada dihatiku makanya sampai sekarang ana tidak mau dicium tangannya"

Gus Sholeh mengangguk tanda mengerti. Dalam hati gus Sholeh begitu kagum pada sosok gus Azmi yang sangat rendah hati yang tidak haus akan pujian tapi selalu haus akan ilmu dan bersemangat memperbaiki akhlak. Harusnya hal ini patut dicontoh oleh anak muda zaman sekarang yang mungkin akhlakul karimahnya mulai tercemar akibat dampak globalisasi yang datang dari lingkungan sendiri maupun dari dunia luar.

"astaghfirullah ana sampai lupa mas, mari mas sholeh"ajak gus Azmi sambil tersenyum.

Gus Azmi berjalan beriringan dengan gus Sholeh. Dua gus tampan yang mampu membuat semua yang memandang terpesona. Wajah mereka berdua berseri-seri apalagi para santriwati yang diam-diam melemparkan senyum termanisnya ketika berpapasan dengan gus Azmi maupun gus Sholeh.

Gus Azmi dan gus Sholeh sama-sama bersikap cuek dan dingin ketika berpapasan atau berada di zona santriwati. Padahal kalau gus Azmi dan gus Sholeh sudah kumpul dengan santriwan sikap dinginnya akan berubah menjadi humoris dan terkadang konyol.

Gus Azmi mengajak gus Sholeh ke taman asrama santriwan yang dipenuhi pepohonan dan ditumbuhi oleh berbagai macam bunga yang indah. Gus Azmi duduk di kursi taman bersama gus Sholeh.

Azmi mengawali pembicaraan.
"Mas sholeh, afwan sebelumnya telah merepotkan mas sholeh untuk datang kesini"ucap gus Azmi seraya menunduk takzim.

"ndak papa lah gus, ana juga sekalian berkunjung ke pesantren assadiqiyah sudah lama ana ndak datang ke mari gus"jawab gus Sholeh sambil tersenyum.

"mas sholeh ana minta bantuan sama mas untuk membantu rencana pembebasan Azka"ucap Azmi.

"Iya gus, ana dengan senang hati membantu membebaskan Azka"jawab Sholeh sembari menepuk pundak gus Azmi.

Twins Gus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang