Kiro? Aelah siapa lagi sih pemeran tokoh yang tidak aku kenali ini. Tapi kok, kelihatannya Sayhan tidak begitu senang bertemu dengan orang bernama Kiro itu, batin Nuhai.
"Kenapa lu bisa ada di sini?!" tanya Sayhan tanpa sadar telah membentak.
Kiro, lelaki itu menampilkan wajah tidak suka. "Memangnya kenapa? Ini rumah sakit umum, apa hak lu bertanya kayak gitu?" balasnya.
Nuhai bingung menatap Sayhan dan Kiro. Dua pria itu saling memandang penuh kebencian berkobar di mata mereka. Ada apa ini?
"Permisi ...." Datang sebuah suara dari arah belakang ternyata ada orang lain yang juga ingin memasuki mushola.
"Hei ... hei ... kalian mengalangi jalan aja," tegur Nuhai merasa tidak enak dengan orang di belakangnya. Sedangkan dirinya dan anak-anak sudah menyingkir lebih dulu.
Sayhan dan Kiro sontak menepikan tubuh mereka sehingga tidak lagi menutupi jalan masuk ke mushola.
"Nuhai?!"
"Diam di situ! Jangan pernah dekati istri gua!"
Belum sampai Kiro menghampiri Nuhai. Sayhan langsung berseru lantang mencegah hal itu terjadi. Ia merangkul erat bahu istrinya. Nuhai semakin bertanya-tanya, MasyaAllah ... ada apaan nih, dari tadi aku bertanya-tanya kagak ada apa yang mau menjawabnya.
"Kita pergi aja dari sini." Sayhan tidak mau berada dalam jangkauan yang dekat dengan Kiro. Pria itu berbahaya. Sial, kenapa bisa bertemu seperti ini.
"Eeeh? Mau ke mana? Kita 'kan mau salat," ucap Nuhai menghentikan niat Sayhan.
"Kita cari masjid terdekat saja," jawab Sayhan.
"Kelamaan. Keburu masuk waktu Ashar, udah sih di sini aja."
"Kamu nurut aja napa."
"Gak mau!" Nuhai dengan tegas menolak ajakan suaminya yang ingin mencari tempat ibadah lain. "Kamu ada masalah sama dia?" Nuhai menunjuk ke arah Kiro. "Ya udah itu jadi persoalan kamu sama dia. Kita mau menghadap Allah, harusnya kamu malu."
Nuhai mengabaikan Sayhan, percuma waktu akan habis kalau terus meladeni pria itu. "Ayo anak-anak, kita masuk ke dalam." Ia menggandeng tangan Saidan dan Saidar. Mereka pun melangkah memasuki mushola tanpa mengajak Sayhan. Terserah lelaki itu mau ngikut atau tidak, dosa tanggung sendiri.
Kiro di tempatnya berdiri sejak tadi terus saja memandangi Nuhai sampai wanita itu menghilang di balik pintu mushola. Dahinya mengernyit, ia merasa ada yang aneh dalam diri Nuhai. Di pikirannya muncul sebuah tanda tanya besar, 'kenapa Nuhai seperti tidak mengenalinya? Apakah terjadi sesuatu?'
"Gua beri lu peringatan terakhir," perkataan Sayhan membuyarkan lamunan Kiro.
Kini dua pria itu kembali saling berhadapan.
"Kalau lu masih aja mengusik urusan rumah tangga gua. Bakal gua pastikan nasib lu akan berakhir sama seperti Luna," ancam Sayhan melemparkan tatapan menusuk bagi siapa pun yang melihatnya akan terasa gentar. Setelah itu, dirinya menyusul masuk istri dan anak-anaknya ke dalam mushola.
Kedua telapak tangan Kiro mengepal erat. Ia sama sekali tidak takut dengan Sayhan, tapi tidak memungkiri bahwa suami Nuhai itu adalah orang yang gila dan penuh obsesi. Kiro sangat tahu apa yang terjadi pada Luna, makanya ia bertekad bakalan menjauhkan Nuhai dari pria sinting seperti Sayhan.
Kiro merasa lega setelah pencarian sekian lama akhirnya ia tahu keberadaan Nuhai, tapi ... sayang sekali, kayaknya ada sesuatu yang menimpa Nuhai sehingga wanita itu mengacuhkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Lupa Ingatan
Romance"Ujian dalam kehidupan pernikahan itu akan selalu ada. Pertanyaannya mampukah kita bertahan?" ••• Nuhai Fihandinia tidak menyangka bahwa ada seorang lelaki bernama Ryuto Sayhan datang dan melamar dirinya. Ingin rasanya menolak, tapi teringat oleh ja...