Part 16 - Just the two of us

5.9K 268 2
                                    

Hari yang telah lama dinanti pun tiba. Hari yang sakral dan akan menjadi hari bersejarah seumur hidup untuk Aleena juga Eustasio. Proses pemberkatan akan diadakan di gereja secara tertutup dan dilanjutkan dengan resepsi di salah satu ballroom Ainsley Hotel. Berbeda dengan pemberkatan, resepsi akan dihadiri oleh ratusan media.

Proses pemberkatan akan segera dimulai sembari menunggu pengantin wanita yang sebentar lagi tiba. Mereka mengundang para kerabat terdekat serta orang - orang penting dari kedua bela pihak. Para ratusan bodyguard juga sudah bersiap siaga di segala sudut demi mengamankan kelangsungan acara dan kemungkinan orang yang ingin menyelinap.

Kini Eustasio sudah berdiri di atas altar dengan tuxedo berwarna grey, sehingga menambah kesan tampan dan gagah dirinya. Dia menunggu sang pengantin wanita untuk datang dengan perasaan yang campur aduk. Bahkan, degupan jantungnya mungkin dapat terdengar oleh para tamu yang hadir sangking gugup dan gemetar dirinya sekarang. Dia beberapa kali berdeham demi menetralisir kegugupannya sekarang.

Eustasio tersenyum lebar dan mulai berkaca - kaca saat melihat Aleena yang digandeng oleh Axel dengan perlahan berjalan ke arah altar. Calon istrinya itu begitu sangat menawan dengan gaun pengantin sabrina berwarna putih tulang yang mengguntai panjang ke belakang, dan rambut yang dicepol rapi, serta tak lupa dengan veil yang menjadi penutup wajah cantiknya.

"Putriku sudah dewasa dan akan menjadi seorang istri. Rasanya baru kemarin kau lahir ke dunia dan bermain kejar - kejaran bersama Daddy" Ucap Axel sambil mengusap pelan matanya yang sudah berair pada Aleena, sesaat setelah mereka tiba di hadapan Eustasio.

"I love you Dad. And Thank you" Balas Aleena tersenyum manis menatap cinta pertamanya itu. Dia ingin menangis tapi tidak bisa karena akan merusak riasan di wajahnya.

"Kuserahkan tanggung jawabku padamu. Selalu bahagiakan dia son. Kau tau resikonya jika sampai menyakiti putriku" Lanjut Axel yang kini beralih menatap ke arah Eustasio.

"Of Course Dad. Aku berjanji akan selalu membahagiakan Aleena" Balas Eustasio lalu mengapit kedua tangan Aleena untuk berhadapan dengannya di atas altar bersama dengan pendeta di tengahnya.

Aleena tidak menyangka akhirnya dia akan berlabuh pada Eustasio, laki - laki yang sejak sekolah sudah berhasil mengisi hatinya sampai sekarang dan juga akan selamanya. Dia sempat menyerah dan menghilang dari kehidupan Eustasio, tapi takdir punya caranya sendiri untuk mempersatukan mereka kembali.

Setibanya saat pengucapan janji suci, Eustasio yang mulai duluan. "I, Eustasio Davide Anderson, take you Aleena Bradley Ainsley, to be my wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better,  for worse,  for richer,  for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish, 'till death do us apart. And hereto I pledge you my faithfulness"

Lalu, setelah itu diikuti oleh Aleena. "I, Aleena Bradley Ainsley, take you Eustasio Davide Anderson, to be my wedded husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish, 'till death do us apart. And hereto I pledge you my faithfulness"

Baik Cecillia maupun Elisa sudah menangis haru dan langsung ditenangi oleh para suami masing - masing setelah melihat kedua anak mereka dengan lantang mengucapkan janji suci pernikahan. Begitu juga dengan keempat adik Aleena yang tersenyum bahagia melihat kakaknya akhirnya mendapatkan kebahagiaan bersama dengan laki - laki yang ia cintai.

Dan di sisi lain, ada Fernon, Rosie, Sheryl, Kendric, serta Anthony yang juga ikut bahagia melihat sahabat mereka akhirnya dapat bersatu setelah menghadapi segala rintangan.

Kemudian, pendeta mengatakan mereka telah sah menjadi sepasang suami istri dan pengantin laki - laki diperbolehkan untuk mencium sang pengantin wanita. Ini adalah saat yang dari tadi Eustasio tunggu - tunggu. Ia menyibak veil yang menutupi wajah istrinya. Lalu sedetik kemudian dia langsung menyatukan bibir mereka berdua.

"I love you Mrs. Anderson"

"I love you too Mr. Anderson" Balas Aleena dan sedetik kemudian Eustasio kembali mendaratkan bibirnya di bibir Aleena penuh cinta.

Malamnya, resepsi diadakan dengan meriah karena dihadiri oleh lebih dari 1000 undangan. Tak lupa para media yang tengah sibuk dengan pekerjaannya untuk mengabadikan momen pernikahan mereka berdua yang dipastikan akan segera menjadi berita hot minggu ini. Tentu saja dengan keamanan yang semakin diperketat agar menghindari segala kejahatan yang tidak diinginkan.

Anthony, Fernon, Rosie, Sheryl, dan Kendric pun mendekati pasangan suami istri itu untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.

"Congratulations brother. Kau berhutang budi padaku, karena berkat diriku kau tidak bodoh lagi" Ucap Anthony setelah ia melepaskan pelukan ala pria dengan Eustasio dan dibalas kekehan oleh laki - laki itu.

"Congratulations princess! Sudah kukatakan kan, kau akan berterima kasih padaku dan Rosie. Bahkan kalian melangkahi kami" Ucap Fernon tertawa penuh humor yang urung memeluk Aleena saat mendapat pelototan tajam dari Eustasio, jadi hanya Rosie yang memeluk Aleena sambil mengucapkan selamat.

"Congratulations Aleena dan Eustasio! Sejak dulu aku sudah yakin kalau kalian pasti akan berjodoh" Ucap Sheryl setelah bergantian dengan Fernon untuk mengucapkan selamat pada Aleena dan Eustasio dan ditanggapi dengan senyum manis oleh Aleena setelah mengucapkan terima kasih.

Sementara Eustasio menatap datar laki - laki yang berada di sebelah Sheryl. Ia tidak boleh merusak hari bahagia ini. Aleena sudah menceritakan apa yang terjadi di restoran waktu itu, dan Eustasio akhirnya memaafkan Kendric setelah dipaksa oleh Aleena tentu saja. Untungnya saat di restoran saat itu Eustasio tidak ada, jika ia berada disana bisa dipastikan wajah Kendric akan kembali babak belur seperti pertemuan pertama mereka di bar saat itu. Sedangkan Ken yang ditatap tajam seperti itu hanya bisa menggaruk tengkuk tidak gatal dan tersenyum canggung.

***

Beberapa hari setelah pernikahan, mereka memutuskan untuk berbulan madu ke Venesia, Italia selama 3 minggu. Tiada hari tanpa cinta yang diberikan Eustasio pada Aleena. Dia sangat bersyukur dan bahagia Aleena mau menerimanya. Dan Aleena begitu sangat merasa dicintai dengan perlakuan manis yang Eustasio berikan untuknya.

Mereka kini tengah dinner romantis di dalam resort yang menghadap langsung ke arah hamparan pantai Blue Moon. Bungalow yang mereka tempati langsung menunjukkan pemandangan pantai yang indah pada saat malam hari seperti sekarang dengan dibatasi oleh dinding kaca besar.

Setelah selesai menghabiskan makan malam, mereka mulai berdansa dengan diiringi lagu yang berasal dari piring antik. Mereka berdansa dengan mesra di resort yang sengaja mereka biarkan temaram sehingga hanya diterangi cahaya bulan dari luar kaca.

"Aku mencintaimu, sekarang, besok, nanti dan selamanya my wife. Terima kasih sudah mau menerimaku" Ucap Eustasio disamping telinga Aleena sambil badan mereka masih bergerak seirama mengikuti alunan musik

"Aku juga sangat mencintaimu my husband" Balas Aleena dan sedetik kemudian Eustasio mengapit wajah Aleena dengan kedua tangannya lalu mulai menghujani ciuman mulai dari kening, mata, hidung, pipi, dan terakhir di bibir istrinya itu.

Menyakiti Aleena adalah hal terakhir yang akan ia lakukan dalam hidupnya, dan dia berjanji akan selalu mencintai dan melindungi Aleena selama napasnya masih berhembus dan jantungnya masih berdetak.

Stay or Go? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang