Hari Kelima Belas

1 0 0
                                    

Rainy berlari-lari kecil sambil merinai menikmati hembusan angin petang. Di bawah langit jingga, Rainy menatap burung-burung migrasi yang tengah melintas dengan penuh ketakjuban. Mungkin yang tengah ia pikirkan,

"Wah, hebat sekali sekawanan burung-burung itu dapat terbang mengelilingi bumi."

Kira-kira begitu, atau juga mungkin....

"Sepertinya akan menyenangkan jika aku bisa mengudara seperti kawanan burung di atas sana."

Apapun itu yang tengah Rainy pikiran, ia sungguh takjub melihat sekawanan burung-burung migrasi yang melintas tenang di atasnya.

Aku hanya mengamati Rainy yang tengah sibuk mengamati angkasa. Rasanya sungguh aneh, mengingat aku selalu mengamati kehidupan Rainy dan bahkan mungkin sekarang Rainy tidak menyadari keberadaanku. Atau juga, mungkin sejak awal tidak ada yang mengetahui keberadaanku? Aku terdiam.

***

Di waktu lainnya, aku tiba-tiba saja entah muncul darimana sudah berada di dekat Mars. Jaraknya tidak terlalu dekat denganku, mungkin jarak di antara kami sekitar 3 meter. Aku melihat Mars juga tengah menikmati langit petang dengan warna kuning keemasannya yang siap di telan lautan.

Jika sebelumnya aku hanya bisa menebak-nebak pikiran Rainy, berbeda dengan Mars. Aku dapat langsung mengetahui apa yang tengah Mars pikirkan.

"Aku benar-benar merindukan hujan saat ini.."

Entah apa yang dimaksud Mars, apakah ia merindukan suasana hujan? Suasana hujan turun membasahi bumu? Ataukah Mars merindukan seseorang? Merindukan Rainy yang memiliki arti nama juga sebagai hujan? Atau, apa mungkin....

Mars sebenarnya merindukanku? Mars mengetahui keberadaanku? Ia menyadari kehadiranku di sini?

Aku ingin melangkahkan kaki menghampiri tempat Mars yang tengah duduk bersandar di bawah pohon rindang menatap angkasa, namun kedua kakiku seolah menolak keras, seolah tak memberi izin.

Seberapa keras aku mencoba bergerak tetap saja tidak bisa kugerakkan diriku. Bahkan aku seperti membatu di tempat. Ada apa ini? Waktu seolah berhenti berputar. Beku.

Ekor mataku tak sengaja menangkap seberkas cahaya putih yang melesat cepat sehingga nyaris tak disadari. Apa itu? Sebelum aku mulai melontarkan banyak pertanyaan, tiba-tiba di sekitarku berubah menjadi gelap. Aku tak melihat apapun sekarang.

***
to be continued
***

Tentang Waktu #31DaysWritingChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang