Hari Kedua Puluh Tiga

0 0 0
                                    

"Apa yang kamu ketahui tentangku?"

Ayolah! Kenapa bibir ini main asal ceplos saja sih?! Aku terdiam. Keadaan hening untuk beberapa detik, seperti dalam keadaan menegangkan yang mempertaruhkan hidup seseorang.

Mars mengernyitkan dahi.

"Maksudnya?"

Aku menelen saliva, gugup. Setenang mungkin kuatur napas agar tak makin kentara dengan perasaanku yang campur aduk sekarang.

"Hmm ... Begini, aku lagi mengadakan survei kecil atas diriku. Aku ingin tahu apa dan bagaimana sosokku di mata orang lain, karena ada sebuah project kecil yang ingin kulakukan," jelasku. Untunglah, otakku masih berfungsi untuk merangkai kata-kata yang normal dan meyakinkan.

Bibir Mars membentuk huruf O, mengisyaratkan bahwa ia tengah mencerna apa yang kukatakan barusan.

"Aku tak bisa menjelaskannya," jawabnya setelah detik ke 44.

Aku hendak bertanya dan protes, kenapa?

"Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, meskipun aku ingin," sambungnya lagi.

Aku diam. Ada banyak hal yang terlintas di benaknya saat ini. Dan itu sudah cukup menggambarkan bagaimana sosok Rainy di matanya.

"Oh, ok." Aku hanya bisa menjawab dengan dua kata itu. Lalu kuputuskan untuk keluar meninggalkan Mars dan kembali ke kelasku, namun, tiba-tiba gelang dengan manik kristal yang melingkar di pergelangan tangan kiriku terputus. Aku merasakannya, karena bunyinya sedikit kuat saat membentur lantai.

Segera kupungut gelang itu, biar bagaimanapun aku harus menjaga apapun itu milik Rainy yang seharusnya berada di tempatnya. Aku tak sengaja menyentuh  tangan Mars, karena merejeng gelang tersebut. Mars juga menyadari gelangku terjatuh.

Segera kusingkirkan jariku yang tak sengaja menyentuhnya. Apa itu? Ada hal lain yang baru ku ketahui. Tentang perasaan bersalah atau penyesalan yang kurasakan kini? Siapa Mars? Apa sebenernya aku mengenalnya? Apa yang telah terjadi? Dan apa yang telah kulewatkan lagi? Pertanyaan-pertanyaan itu kembali muncul dalam benakku. Pertanyaan-pertanyaan yang tadinya kukira sudah kuketahui jawabannya, ternyata masih banyak menjadi misteri dan harus kucari lagi kebenarannya.

Suara hujan mendominasi siang ini, langit yang tadinya berwarna kini telah mengabu.

***
to be continued
***

Tentang Waktu #31DaysWritingChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang