Hari Keenam Belas

1 0 0
                                    

Malam terasa begitu singkat, membuatku ingin terus merasakan dan berharap bahwa malam akan terasa begitu lama agar waktu istirahat ku dapat terpenuhi.

Karena bosan, aku mengambil satu buah kembang api lalu mulai menyalakannya, menikmati indahnya malam dan bintang. Setelah percikan hiasan indahnya api itu habis, tangkai besinya mulai terkehel mungkin karena arus singkat yang tercipta. Entah bagaimana menjelaskannya, intinya besi tersebut tidak lurus lagi.

Waktu semakin menunjukkan pukul tengah malam, seolah berkata bahwa ini sudah larut dan waktunya untuk tidur alias beristirahat. Aku segera membersihkan diri, bersiap untuk tidur.

***

Jika di hari-hari biasa  aku bisa melakukan apapun, berbeda dengan hari ini. Aku hanya berfokus pada satu hal, semoga hari ini tidak terlambat dan aku bisa menyelesaikan apa yang telah kumulai.

Berlomba-lomba dengan waktu bukanlah hal yang menyenangkan, ditambah waktu tentu jauh lebih unggul dibandingkan diriku. Saat kulirik sudut ponsel, indikator baterai itupun menampilkan sisa energi baterai yang tinggal tersisa sembilan persen lagi.

Selain harus beradu cepat dengan waktu agar tidak terlambat, aku juga harus mengatur waktu itu agar pas hingga ponselku tidak mati di tengah jalan.

Oh tidak! Aku kehabisan kata-kata. Apa yang harus aku lakukan? Bolehkah aku melakukan berbagai macam cara untuk menggenapkan kalimat-kalimat ini? Apakah tidak apa-apa jika hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kuharap kan? Ataukah juga, jika tidak nyambung masih bisa diambil garis tengahnya?

Semoga saja begitu. Karena aku begitu lelah memikirkan apa yang harus kulakukan. Sepertinya kisah ini akan mulai terkehel seperti kata kuncinya, karena aku sendiri bingung apa yang harus kujelaskan. Kalimat apa yang harus kugunakan untuk menggambarkannya.

Jika dinding itu bisa kulewati, tentunya akan ada banyak hal yang menanti yang bisa kulihat. Akan kubagikan juga pastinya kebahagiaan yang terlihat di sana. Tapi, apakah mungkin bisa dilewati? Apakah bisa diriku yang sekarang mencapainya? Sebelum aku mulai bertanya-tanya lagi, kenapa tidak mencoba? Ya, tentu.

***
to be continued
***

Tentang Waktu #31DaysWritingChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang