Pintu ruangan terbuka menampilkan Carla yang masuk kedalam kelasnya dengan kondisi yang tidak seperti biasanya. Jika biasanya gadis itu masuk kedalam kelas dengan wajah berseri-seri seperti seorang anak yang diizinkan menonton konser idola mereka sedangkan wajah yang ditampilkan Carla saat ini? Bahkan lebih buruk dari anak yang tak diizinkan menonton konser oleh kedua orangtuanya. Alina yang menatap sahabatnya dengan wajah murung itu tentu tidak tinggal diam. Ia pun akhirnya meninggalkan tempat duduknya dan menghampiri sahabatnya itu.
" Tidak biasanya kau murung seperti ini. Kehilangan pancaran sinar di wajahmu?" cibir Alina dengan seringai diwajahnya.
" Bisakah kau diam untuk saat ini saja? Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu" jawab Carla kesal
" Ya! Apa yang terjadi denganmu? Kau baik-baik saja?" tanya Alina dengan nada khawatir
" Aku habis terkena marah orang tuaku karena melarikan diri dari kedua penjagaku tadi malam" keluh Carla pada Alina
" Jika kau tahu kedua orang tuamu akan marah, mengapa kau melarikan diri dari mereka? Melarikan diri bukanlah gayamu" cibir Alina untuk kedua kalinya pada Carla
" Mereka ingin membawaku ke salah satu pertemuan bisnis membosankan mereka. Dan aku sudah berkali-kali menolak dan mereka tetap memaksa. Aku lelah dengan kedua orang tuaku" keluh Carla lagi
" Permisi, maaf mengganggu kalian. Aku hanya mau memberikan ini" ucap seorang laki-laki pada Carla dan Alina. Memberikan selembar kertas pada Carla dan juga pada Alina.
" Ini adalah hasil ujian matematika kemarin. Kau yang tertinggi di kelas Carla. Selamat" ucap laki-laki itu lagi dengan senyum diwajahnya.
Tak lama laki-laki itupun membalikkan padannya dan pergi dari hadapan Carla dan Alina. Membagikan kertas ujian kepada yang lainnya lalu duduk kembali ke tempatnya. Carla yang awalnya masih menatap laki-laki itupun tersadar akan lamunannya setelah Alina mencubit lengannya.
" Ya! Sakit!" keluh Carla saat mendapat cubitan kecil dari Alina
" Kau menyukainya?" tanya Alina
" Untuk apa aku menyukainya?" tanya Carla balik
" Kim Dong Young, biasanya dipanggil Doyoung. Dia ketua kelas dan anak kesayangan guru" ucap Alina menjelaskan.
" Oh ya? Ketua kelas? Mengapa aku tak mengetahui hal itu?" tanya Carla bingung dengan dirinya sendiri
" Ya! Sejak kapan kau peduli dengan hal-hal itu? Rumornya dia salah satu dari puluhan laki-laki yang menyukaimu. Kau tahu itu?" tanya Alina
" Benarkah? Untuk apa laki-laki itu menyukaiku? Tidak ada yang istimewa dari diriku" ucap Carla merendahkan dirinya sendiri.
" Ya! Kau adalah gadis tercantik di SMA ini. Kau masih saja berkata bahwa tak ada yang istimewa darimu!" ucap Alina kesal
" Baiklah-baiklah. Jadi apa rencanamu akhir pekan ini?" tanya Carla
" Entahlah aku masih tidak tahu. Mungkin aku akan mendapatkan pelajaran tambahan saat akhir pekan nanti untuk persiapanku ujian perguruan tinggi nanti" ucap Alina dengan nada lemas.
" Baguslah sekarang kau harus belajar lebih giat lagi Alina" ucap Carla memberi semangat.
Tak berselang lama, seorang guru bahasa pun memasuki ruang kelas membuat para murid yang awalnya berdiri pun kembali ke tempat duduk mereka. Pelajaran pun dimulai membuat semua murid yang ada di kelas langsung fokus kedalam pelajaran yang dibawa oleh guru bahasa.
***
Setelah mengganti pakaiannya, Carla kini berjalan menuju lapangan untuk pelajaran olahraga. Berjalan bersama Alina, dan beberapa teman perempuannya. Di lapangan kini sudah ada beberapa murid dan seorang guru olahraga dengan peluit dan papan jalan ditangannya. Setelah semua murid berkumpul, guru olahraga itupun membagi murid-muridnya dalam empat regu. Laki-laki dua regu dan perempuan dua regu yang mana kedua regu akan beradu dalam pertandingan bola basket untuk pengambilan nilai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu itu | Lee Taeyong
Fanfictioncerita tentang seorang gadis yang berusaha pergi dari masa lalunya. Saat semua masa lalunya sudah berhasil ia tinggalkan. Lee Taeyong, laki-laki itu akhirnya berhasil menemukannya. Akankah ia akan kembali bersamanya? Atau ia akan kembali pergi dari...