BAB 3 TELEPON DARI ALFRED HITCHCOCK

138 21 0
                                    

Koran-koran yang terbit keesokan paginya penuh dengan berita tentang teka-teki hilangnya Pending Emas. Bob yang bertugas mengumpulkan catatan untuk Trio Detektif. mengguntingi berita-berita tentang kasus itu dan menempelkannya dalam buku catatan perusahaan. Walau kasus itu tidak mereka tangani tapi Jupiter sangat menaruh minat terhadapnya. Dengan tekun dibacanya semua berita mengenainya.

Sebagian dari berita-berita itu memaparkan fakta-fakta yang sudah mereka ketahui sendiri. Tapi ada juga yang belum. Misalnya bahwa lampu-lampu Museum Peterson dipadamkan oleh seorang laki-laki yang berpakaian seperti tukang. Ada yang melihatnya sedang berjalan menuju sisi belakang museum, sambil membawa tang besar untuk menggunting kawat.

Beberapa menit kemudian ia kelihatan pergi lagi naik mobil barang berukuran kecil yang berwarna hitam. Saat itu tak ada yang merasa curiga terhadapnya. Tapi tidak lama kemudian alarm berbunyi, disusul oleh kejadian yang menggemparkan itu. Jelas bahwa orang itu bersekongkol dengan para pencuri yang ada di dalam museum. Mereka bekerja dengan jadwal waktu yang diatur rapi sekali. Kawan-kawan tukang gadungan itu langsung beraksi, begitu ruangan menjadi gelap- gulita.

Tapi yang menjadi teka-teki besar sekarang siapakah para pencuri itu? Tidak ada yang menyelinap ke luar lewat belakang, karena menurut pemberitaan surat kabar pintu belakang itu langsung dijaga ketat begitu alarm berbunyi. Tidak ada yang lari lewat jendela karena di situ memang sama sekali tidak ada jendela. Semua yang semula ada di dalam keluar lewat pintu depan. Dan semua sudah digeledah.

Berita koran juga mengatakan bahwa Mr. Edmund Frank, seorang aktor, dibebaskan oleh Polisi setelah diinterogasi.

"Aku ingin tahu, apa cerita Mr. Frank pada mereka," gumam Jupiter sambil mencubiti bibir bawahnya. "ia pura-pura tanpa sengaja menjatuhkan sebutir permata. yang oleh penjaga dikira merupakan barang curian. Mestinya itu hanya lelucon saja, mungkin untuk mencari nama - sedang permatanya tiruan dari kaca."

Kening Jupiter berkerut karena sibuknya berpikir.

"Ini pasti pekerjaan kawanan penjahat yang udah berpengalaman yang beraksi dengan rencana yang sangat rapi," kalanya. "itu bisa kita ketahui dari cara pelaksanaannya. Tapi siapa mereka - terus terang saja saat ini aku buta sama sekali! Begitu pula ke mana mereka pergi, serta bagaimana mereka bisa menyelundupkan Pending Emas keluar,"

"Jangan-jangan para pelakunya penjaga-penjaga museum itu sendiri!" kata Bob dengan tiba-tiba. "Mungkin mereka sengaja bekerja di situ, supaya bisa melakukan perampokan ini."

Pete dan Jupiter memandangnya dengan kagum.

"Boleh juga dugaanmu itu, Bob," kata Pete. "Tapi aku punya ide lain. Mungkin para penjahat bersembunyi dalam museum dan baru keluar ketika semua sudah pergi."

"Tidak," kata Jupiter sambil menggeleng. "Menurut koran, seluruh ruangan museum sudah diperiksa dengan cermat. Tapi tak ditemukan seorang pun yang tidak memang sudah seharusnya ada di situ."

"Gedung-gedung tua semacam itu, biasanya punya kamar-kamar tersembunyi," kata Pete.

"Kalian masih ingat, bilik rahasia yang kita lihat di Green Mansion?" Pete mengingatkan kedua temannya pada petualangan mereka. menghadapi Misteri Hantu Hijau.

"Tidak," sela Bob. "Kurasa para penjaga. Pasti mereka pelakunya." Jupiter masih terus sibuk berpikir .

"Aku masih tetap belum mengerti, kenapa Justru Pending Emas yang dicuri," katanya "Benda itu sulit disembunyikan, karena ukurannya besar. ­Menjualnya juga tidak gampang. Sedang nilainya tidak setinggi Permata Pelangi. Kenapa bukan Permata Pelangi yang mereka curi? Kalau itu kan bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam kantong. lalu kemudian dijual tanpa susah-susah. Aku berani bertaruh, jika jawaban atas keanehan ini bisa kita temukan, kita juga akan berhasil membongkar misteri perampokan itu."

(06) TRIO DETEKTIF : MISTERI KURCACI GAIBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang