BAB 14 BOB MENCARI KAWAN-KAWANNYA

98 19 0
                                    

Ketika Bob Andrews bangun Minggu pagi itu, sinar matahari memancar masuk ke dalam kamarnya lewat jendela. Sesaat ia masih tetap berbaring di tempat tidurnya. bermalas-malasan. Ia menikmati saat antara tidur dan bangun, ketika pikiran masih kosong.

Tapi tiba-tiba ia terloncat turun dari pembaringannya karena ada sesuatu yang melintas dalam ingatannya. Pete dan Jupe! Apakah yang terjadi malam itu? Apakah kedua temannya itu berhasil menemukan sesuatu? Apakah mereka meninggalkan pesan untuknya?

Bob bergegas-gegas mengenakan pakaian. Secara otomatis diselipkannya pesawat walkie-talkie ke kantongnya lalu turun ke tingkat bawah.

Ibunya sedang sibuk membuat kue dadar di dapur. Bau harum sirup maple menggelitik hidung Bob.

"Ada pesan dari Jupiter Bu?" tanyanya pada ibunya.

"Tidak ia sama sekali tidak menelepon tentang Gerbang Hijau Satu, atau Gerbang Ungu Delapan atau kata-kata aneh seperti begitu. Jadi duduk sajalah dulu dan makan kue dadar yang sudah kubuatkan untukmu. Kau tidak perlu bergegas-gegas pergi ke tempat timbunan barang loak itu."

"itu tempat berjual beli barang bekas, Bu! Dan kami sama sekali tidak punya Gerbang Ungu Delapan," kata Bob membetulkan, sambil menumpukkan kue dadar beberapa lapis ke piringnya.

Kalau Jupiter belum menelepon itu berarti semua beres. Mungkin malam tadi sama sekali tidak terjadi apa-apa, dan kini kedua temannya masih tidur. Atau bisa Juga mereka meninggalkan pesan di rumah Jupiter.

Bob sarapan dengan tenang. Kemudian ia naik sepeda. menuju "Jones Salvage Yard". Gerbang utama tempat itu terbuka. Dilihatnya Hans sedang mencuci truknya yang kecil di pekarangan.

"Sudah ada telepon dari Jupe?" tanya Bob pada orang Jerman itu

"Belum! Kurasa semuanya tenang," jawab Hans. "Mestinya ia kan sudah bangun sekarang,"

Kening Bob berkerut. "Sebaiknya kutelepon saja, lalu kita ke sana untuk menjemput mereka. Hari ini kami akan berlatih lagi menyelam dengan alat pernapasan."

Bob masuk ke kantor tempat penjualan itu. lalu memutar nomor telepon Miss Agawam. Terdengar deringan berulang-ulang di ujung sambungan, tapi tidak ada yang mengangkat pesawat. Bob mulai heran. Ia mencoba sekali lagi. Tapi tetap tidak ada yang menerima. Kini Bob mulai merasa cemas.

­"Tidak ada yang menjawab," katanya pada Hans. "Di mana mereka? Maksudku, Miss Agawam mestinya ada di rumah. Jika ia juga pergi -"

Tiba-tiba air muka Hans berubah, kelihatan sangat serius.

"Mereka ke sana untuk menangkap kurcaci. Kurasa mereka ditangkap kurcaci!" katanya dengan nada kecut.

"Kurasa sebaiknya kita ke sana saja untuk memeriksa apa yang terjadi," kata Bob. "Kita harus berangkat selekas mungkin!"

"Betul!" kata Hans sependapat Saat itu telepon berdering.

"Mungkin itu Jupiter!" seru Bob. Ia lari ke dalam lalu menyambar gagang telepon.

"Halo," katanya. "Di sini Jones Salvage Yard,"

"Maaf, apakah Jupiter-san ada di rumah?" tanya yang menelpon. Bob langsung mengenali suaranya, itu Taro Togati.

"Tidak, ia sedang ada tugas di tempat lain. Di sini Bob Andrews."

"Tolong sampaikan pesan pada Jupiter-san Pesannya begini bunyinya. Ayahku bersama para penjaga kemarin sepanjang malam memeriksa museum. untuk mencari Pending Emas. Mereka memeriksa dibalik lukisan-lukisan, serta di segala tempat lainnya."

(06) TRIO DETEKTIF : MISTERI KURCACI GAIBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang