BAB 18 MR.HITCHCOCK MENUNTUT JAWABAN

96 21 0
                                    

Alfred Hitchcock duduk sambil menyandar ke punggung kursi putarnya. Di seberang meja dalam kantor mewah itu Bob, Pete dan Jupiter duduk

menghadapi sutradara Hollywood yang kenamaan itu. Ketiga remaja itu necis sekali nampaknya saat itu. Semua memakai pakaian yang terbagus.

Mr. Hitchcock duduk sambil membaca berkas kisah teka-teki Pending Emas serta para kurcaci pengganggu Miss Agawam. Bob yang menyusun laporan itu. Kini ketiga remaja itu nampak gelisah menunggu reaksi Mr. Hitchcock apabila sudah selesai membaca kisah itu.

"Bagus," kata Mr. Hitchcock dengan suaranya yang berat ketika ia selesai. "Betul-betul baik hasil pekerjaan kalian. Rupanya kalian berhasil membebaskan kawanku Agatha dari rongrongan para kurcaci. Dan sekaligus kalian juga masih harus mengusut peristiwa perampokan bank menyelamatkan uang yang dirampok, menemukan kembali Pending Emas berharga yang hilang. serta menyodorkan para pencurinya ke tangan polisi. Tapi kesemuanya itu tambahan belaka. Aku sudah memperkirakan hal-hal seperti itu akan terjadi apabila Trio Detektif menangani kasus, tidak peduli bagaimana sepelenya pun kelihatannya perkara yang dihadapi."

Bob dan Pete mendengarkan kata-kata itu sambil nyengir. Sedang Jupiter memerah mukanya karena bangga.

"Jadi kurcaci-kurcaci yang merongrong Agatha ternyata orang-orang cebol yang menyamar," gumam Mr. Hitchcock. "Memang itu satu-satunya jawaban yang masuk akal. Tapi coba kalian ceritakan bagaimana perasaan Agatha, ketika mendengar bahwa keponakannya tahu mengenai rencana Rawley untuk menakut-nakutinya dengan kurcaci-kurcaci gadungan?"

"Mula-mula Miss Agawam marah," kata Jupiter. "Tapi Roger sebetulnya tidak tahu bahwa perbuatan itu merupakan bagian dari rencana jahat untuk merampok bank. Ia malu sekali karenanya. Melihat keadaannya itu akhirnya Miss Agawam mau memaafkannya. Miss Agawam bahkan

kemudian mengambil keputusan untuk menjual rumahnya lalu pindah ke sebuah apartemen kecil dekat laut. Katanya, di situ ia bisa hidup lebih nyaman."

"Aku senang sekali mendengarnya," kata Mr. Hitchcock. "Agatha orangnya sangat baik. Yah - dengan begitu kurasa segala teka-teki yang berhubungan dengan perampokan bank itu kini sudah terpecahkan.

Betul-betul rencana yang cerdik sekali - menjadi penjaga malam di sebuah gedung bioskop yang sudah tidak dipakai lagi, ­supaya bisa menggali terowongan menuju kamar harta bank yang terletak di bawah tanah. Mungkin siasat ini bisa kupakai dalam salah satu filmku yang akan datang.

"Tapi sekarang-" sambil berkata begitu Mr. Hitchcock menepuk-nepuk naskah kisah yang masih dipegangnya – "sekarang kita sampai ke bagian yang benar-benar merupakan teka-teki bagiku. Terus terang saja, aku benar-benar merasa bingung membaca kasus Pending Emas. Bagaimana perhiasan antik itu sampai bisa dicuri, lalu di mana barang itu disembunyikan. Lalu bagaimana kau, Jupiter. bisa memancing penjahat- penjahat cebol itu untuk menyerang kalian, sehingga polisi mendapat peluang untuk meringkus mereka dengan bukti-bukti nyata. Tolong paparkan padaku dengan sejelas-jelasnya segala persoalan yang misterius bagiku ini."

"Yah, Sir -" Jupiter menarik napas panjang- karena banyak yang hendak diceritakannya - "saya sebetulnya harus sudah jauh lebih dulu mengetahuinya. Seharusnya segera begitu kami menyadari bahwa kurcaci-kurcaci yang merongrong Miss Agawam sebetulnya orang-orang cebol yang menyamar. Saya sebetulnya harus sadar bahwa jika mereka bisa kelihatan seperti kurcaci. mereka pun bisa saja menyamar menjadi anak-anak Tapi reaksi saya terlalu lamban. Saya baru sadar ketika Bob bercerita melihat seorang pramuka cilik bergigi emas di museum."

­"Ah!" Mr. Hitchcock mencondongkan tubuhnya ke depan tanda bahwa ia tertarik. "Gigi emas. ya? itu yang kutunggu-tunggu. Tolong katakan apa yang bisa disimpulkan seorang detektif ulung dan fakta bahwa ada pramuka cilik bergigi emas?"

(06) TRIO DETEKTIF : MISTERI KURCACI GAIBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang