2

1K 97 1
                                    

.
.
.

The Rose

Merupakan mansion para mafia. Disana juga ada ruang khusus untuk tuan muda yang sangat di takuti karna sifatnya yang kejam.

Bangunan itu tampak mengerikan dengan pilar yang menjulang tinggi, benda-benda kuno atau barang antik lain yang menghiasi tiap ruangan di mansion itu. Dengan pencahayaan temaram di tiap ruangan, sekilas jika di lihat dari luar mansion ini terlihat seperti mansion biasa pada umumnya. karna jika dilihat dari luar mansion ini memiliki halaman yang luas dengan pepohonan dan tanaman-tanaman yang membuat tenang siapapun yang duduk bersantai disana, ya tampak asri walau terletak di pusat kota.
Namun sayang itu hanya di luar saja, karna sesungguhnya itu hanya kamuflase sebuah kejahatan dengan segala kekerasan didalamnya.

Doyoung sudah sering dibawa bahkan datang sendiri ke tempat ini. Dengan keberaniannya dulu yang meminta agar menjadi bagian dari keluarga mafia, dan tentu saja sang pengusaha menolaknya karna pada saat itu dia hanyalah bocah yang berumur 12 tahun yang imut dan menggemaskan.

Tapi otak uang Kim Jungwoo justru muncul dengan begitu saja saat melihat Doyoung. Dia yang bwrtanggung jawab atas Doyoung dan menjadikannya jalang disalah satu club mengatasnamakannya, karna menjadi mafia sangatlah tidak cocok dengannya. Begitulah yang dikatakan Jungwoo pada ayahnya dan salah satu yang ditakuti selain ayahnyapun menyetujuinya.

Doyoung disambut langsung oleh boss nya yang cantik ini ketika dia sudah berada di ruang tamu.
"Mana adikmu Young-ie" tanya Jungwoo to the point.

Ya, karna bukan dia yang menjadi alasan boss cantiknya ini memintanya datang.
Tentu saja Ten yang menjadi incarannya saat ini.

"Dia masih bemerja boss dan dia biasa makan malam jam 8" jawan Doyoung.

"Lalu berani sekali kau datang kesini, seharusnya kau tahu maksud dari perkataanku Doyoung"

"Sangat tahu boss, kau memintaku datang di jam makan malam dan lima menit lagi bukankah jam makan malammu?"

Jungwoo memutar bola matanya malas. Baginya Doyoung adalah mawar merah dengan duri yang begitu tajam, berbicara dengannya bagaikan berbicara dengan dirinya sendiri.

"Tapi aku butuh adikmu Young-ie"

"Kalau begitu kau yang seharusnya menunggu dan menyesuaikan dengan jam istrirahat adikku. Satu jam lagi apa masalah bagimu jika menunggi?"

"Kenapa jadi kau yang memerintahku!" ucap Jungwoo menahan emosi, sambil berkacak pinggang di depan Doyoung.

"Aku tidak ingin berbicara lebih lagi tuan muda. Setuju, atau tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk berikutnya"

Keputusan sepihak Doyoung bisa membungkam Jungwoo ditempatnya.
Doyoung langsung duduk manis di salah satu sofa disana tanpa dipersilahlan sang tuan.

"Kalau bukan karna adikmu itu, sudah ku haramkan kau menduduki sofaku itu" Jungwoo berlalu pergi.
Doyoung hanya duduk manis membiarkan boss cantiknya itu pergi, sambil menikmati pelayanan maid kepadanya. Menyuapinya buah, memijatnya dan memperlakukannya bak tuan putri.

.
.
.
.


Ten jadi bahan tertawaan bagi senior sekaligus bossnya, setelah Renjun menginttogasinya di dapur tadi. Ten begitu penasaran apa yang telah terjadi di ruang VIP cafe. Teriakan bahkan cacian dia dengar dari mulut seseorang yang mengepung Haechan.

"Ada apa ini?" bertanya dengan kesantuyan yang terhakiki tanpa memperdulikan bahaya di depannya. Haechan menyuruh Ten Pergi tapi Ten tak menanggapi perkataannya dan malah menghampirnya.

"Wahh kau memiliki mutiara di cafe ini ya... apakah aku boleh memilikinya?" ucap Yuta ketua gangster yakuza, pemalak paling sadis di gangnam. Berumur 26 tahun dan sudah menjadi yakuza sejak ia berumur 16 tahun. Dia akan melankolis jika melihat namja cantik seperti Ten.

Complicated Love [Taeten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang