BONUS

317 29 4
                                    


.
.
.
.
.
.

Taeyong mengemudikan mobilnya di atas kecepatan rata-rata menuju The Rose. Setelah permintaan Ten untuk menciumnya,  dia langsung melakukannya. Ya dan dia butuh temoat yang pas untuk melakukannya.

Taeyong menarik Ten masuk kedalam The Rose, menghiraukan beberapa orang yang mereka lewati. Bahkan sapaan dari Jungwoo saja dia hiraukan.

Menaiki anak tangga cepat-cepat, Ten sedikit kewalahan mengikutinya. Jika dilihat sekikas mungkin orang mengira Taeyong akan memarahi Ten, dari wajahnya dia tampak tegang, berbeda dengan Ten yang terlihat pasrah. Hingga mereka sampai dikamar Ten.

"Kenapa kau tiba-tiba memintaku menciummu Ten?" tanya Taeyong.

"Karna kau kekasihku, dan karna aku ingin" jawab Ten. Taeyong duduk disisi ranjang.

"Benarkah?"

Ten lalu menghampiri Taeyong, berdiri di hadapannya. "Apa kau tidak mau?" Taeyong yang menunduk, mendongakkan kepalanya menatap langsung manik Ten.

"Aku mau sayang, tapi entah kenapa aku merasakan ada nada kesedihan saat kau meminta tadi" jawab Taeyong. Ten tersenyum, membawa tangannya menyentuh pipi Taeyong.

"Yeah aku sedih, aku sedih karna takut harus kehilanganmu Taeyong"

"Aku disini bersamamu" jawab Taeyong.

'Tidak sebentar lagi Taeyong'

"Kalau begitu maukah kau mencium kekasihmu ini, Lee Taeyong?" pinta Ten, Taeyong lalu bangkit dan berdiri di depan Ten.

"Please" pintahnya lagi.

Taeyong benar tidak tau dengan perasaannya sekarang, antara senang dan sedih. Dan dia jelas melihat mata Ten yang berkaca-kaca.

"Aku mencintaimu, kau tau itu bukan?"

"Aku tau Taeyong" jawab Ten. Taeyong menarik Ten lebih dekat dengannya, matanya mukai beralih pada bibir Ten. Perlahan memajukan matanya, hingga bibir mereka bertemu, menempel dengan mata mereka yang saling menatap. Ten menyentuh dada Taeyong, menelusuri setiap lekuk disana, hingga berakhir tangannya bergelanyut di kedua pundak Taeyong.

Taeyong mulau melumat bibirnya, Ten memejamkan matanya menikmati nikmatnya rasa berciuman. Taeyong semakin mempersempit jarak mereka.

Matanya melebar ketika medapati air mata Ten lolos begitu saja, di tambah lagi Ten meremas pundaknya.

'Ada apa sebenarnya Ten?' batinnya.

Mengganggu memang, tapi Taeyong mencoba untuk berfikir positif, mungkin Tennya bahagia sampai dia menangis.

Dia tidak ambil pusing, Taeyong terus menciumnya dengan tulus. Setulus cintanya padanya, setulus atas kebaikan yang diberikannya pada Ten. Salah satunya dengan mempertemukannya kembali dengan kedua orang tuanya.

Ten suka ciuman kali ini, bahkan menjadi ciuman favoritnya, tapi dia benci karna harus menangis. Menangis bahwa tidak akan ada lagi ciuman seperti ini, atau ciuman lainnya setelah dia memberikan Taeyong  pada Yeri.

Dia mencintai Taeyong itu benar, dia tidak ingin menyakiti Taeyong juga benar. Dia tidak ingin balas dendam jika benar Taeyong adalah Tiway, yang dia inginkan adalah...

"Bercintalah denganku Taeyong"

















Tbc.

Aku buatin bonusnya nih, semoga suka ya😊

See Uuuuuuuuu.....

Complicated Love [Taeten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang