25

237 19 5
                                    

.
.
.
.
.

"Ten selamat ya" ujar seseorang yang menyusulnya menuju kantin kampus, Ten memutuskan kuliah setelah sekian lama tidak lagi belajar. Sebenarnya hanya pengalihan saja karna dia bosan jika ada yang mengungkit masa lalunya.

Mengambil jurusan bisnis sangat cocok untuknya, dengan kepintaranya sebenarnya dia tidak perlu kuliah, tapi lagi-lagi alasanya sama, dia bosan.

"Apanya yang selamat Yug?" tanya Ten. Yugyeom merupakan teman pertama Ten ketika menjadi mahasiswa baru dan mereka satu jurusan, Lebih muda setahun dari Ten. Ten yang munggil membuatnya tidak dihormati akan panggilan hyung, Ten juga tidak peduli, toh dia juga suka seenaknya memanggil orang.

"Tentu saja karna kau terpilih membantu salah satu perusahaan yang hampir diambang kebangkrutan, teman Mr. Kim butuh orang sepertimu Ten" jawabnya semangat.

Mengenal pria tinggi disampingnya ini rasanya Ten teringat akan sosok Taeyong, dia sebenarnya pendiam dan cuek, tapi begitu bersemangat jika hanya ada mereka berdua. Ten masih merindukan Taeyong.

"Hei...ada apa? kenapa wajahmu tiba-tiba tidak enak dilihatnya? kau keberatan ya membantu teman Mr. Kim?"

Ten menghela nafasnya, perhatian Yugyeom sama dengan Taeyong, tapi dalam artian yang berbeda, dia sudah memiliki kekasih tentunya. Dan kenapa juga Ten dikelilingi oleh para seme, dari dulu.

"Aku lapar Yug" jawab Ten asal, sebenarnya dia penasaran, siapa gerangan teman dosenya yang sore nanti akan mendatanginya langsung ke apartemenya.

"Rupanya kucing mungil ini lapar, kau membuatku cemas saja, ku kira kau sakit, hampir saja aku akan meminta Jay memeriksamu, tapi sayang, dia sedang praktek lapangan dan ...."

Ten menggelengkan kepalanya meninggalkan temannya itu, jika sudah menyebut nama kekasihnya, dia akan lupa waktu dan situasi, Ten meninggalkanya begitu saja.

".... Aku akan ke Manila libur semester nanti Te-" Yugyeom membalikkan badanya, tidak ada Ten bersamanya.

"Shit! lagi-lagi kau mengabaikanku kitten"

Lalu dia menyusul Ten yang sudah asik dengan makan siangnya di kantin.

.....

Jam menunjukkan pukul lima sore dan Ten sudah siap tiga puluh menit yang lalu menunggu seseorang datang.

Sambil menunggu, dia membaca portal berita yang sudah usang, tepatnya dua tahun yang lalu, kalau salah satu mafia Korea yang bernama Jung Jaehyun hilang dari peredaran, begitu juga mata-mata terbaik The Rose Kim Doyoung, mereka tidak ditemukan jejaknya, kecuali Jung Jaehyun yang masih koma karna luka tembak di kepalanya, sempat sadar beberapa hari, tapi entah apa itu membuatnya koma, dan soal Doyoung, dia tidak ada penjelasan apapun.

Ten bukanya tidak peduli, tapi mereka yang pernah hadir dalam kehidupan masa lalunya membuatnya terkesan. Bagaimanapun Ten menerima banyak kebaikan dari mereka, dan dari Taeyonglah terlebihnya.

Bunyi bel mengalihkan fokusnya, Ten menutup laptopnya dan berjalan menuju pintu masuk.

"Selamat sore Ten-ssi, saya Jeong Seonho, asisten Tuan Jeong " ujar pemuda tinggi yang Ten yakini adalah anak dari pemilik perusahaan yang sebentar lagi Ten ambil jabatanya.

"Saya sudah tahu" jawab Ten. Tentu saja Ten sudah mencari tahu lebih dulu, siapa saja yang telibat dalam perusahaan itu, dia masih memiliki jiwa mafia serta keahlian lainya. salah satunya memata-matai dan melacak.

"Kalau begitu kita ke kantor sekarang juga, Tuan Jeong sudah menunggu anda"

Tanpa mempersilahkan orang itu masuk, Ten mengambil tasnya dan tidak lupa laptopnya, benda berharganya.

Complicated Love [Taeten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang