23

198 18 2
                                    

.
.
.
.
.

Keesokanya di kediaman Changmin, Taeyong tampak memperhatikan Papanya itu memeriksa kondisi Ten yang masih belum sadarkan diri.

Bukan karna kelelahan setelah bercinta, tapi akibat dari obat itulah yang membuatnya tidak juga bangun, menurut informasi dari Doyoung, Mingyu mendapatkan obat itu di labnya Jaehyun, dan dia menambahkan obat tidur, karna itulah Ten masih belum bangun.

"Jadi bagaimana Papa tahu kalau Ten ada di pulau itu?" tanya Taeyong.

"Aku melacak obatnya Taeyong" jawah Changmin.

"Bagaimana bisa?" tanya Taeyong.

"Karna Papalah yang membuat obat itu"

Taeyong tersentak dari duduknya. "Katakan kalau itu tidak benar, karna eommalah yang memberikanya, maksudku memang aku yang memberikanya kepada Ten, tapi eomma menukar obatku dengan obat itu" kata Taeyong.

"Kau benar.... Tapi obat itu kepunyaanku, hadiah untuk ayahmu yang tidak pernah dia gunakan. Ibumu mengambilnya dan Papa tidak tahu apa tujuanya menukar obatmu itu dengan obat buatanku yang berbahaya ini, tanyakan kepada ibumu"

Taeyong lalu meraih ponselnya dan hendak menghubungi ibunya, tapi suara Ten mengalihkanya, di masukannya lagi ponsel itu kedalam saku celananya dan berdiri di sisi ranjang tempat Ten terbaring.

"Taeyong?" panggil Ten.

"Aku di sini Ten-ie" jawab Taeyong. Disentuhnya kening Ten yang berkeringat.

"Ten buka matamu" ujar Taeyong, Ten melakukanya, membuka matanya perlahan.

"He's beautiful" ujar Changmin.

Mata cantik itu terbuka sempurna dan berkedip beberapa kali. Changmin jatuh cinta pada Ten, tentu saja cinta yang berbeda.

"My Aprodhite" gumam Taeyong.

Ten terkejut bukan main, ada dua pria bersamanya, yang satu sangat dikenalinya dan satu lagi asing.

"Siapa kau? " Ten menutup tubuhnya dengan selimut. Namun setelahnya dia berteriak karna sadar dia telanjang dibaliknya.

"Taeyong kau memperkosaku, lagi!"

Suara lantang Ten menggema dalam lab Changmin.

"Tidak Ten-ie, tidak" jawab Taeyong.

"Bohong! Kau sungguh bajingan Lee Taeyong, tidakkah kau puas menghancurkanku!"

"Kaulah yang menghancurkan putraku, Ten" Changmin akhirnya bersuara.

Suaranya merdu tapi tegas, Ten merasa bercermin menatap Changmin. Dia cantik. Dan dia juga tampan sekilas, dia juga keren, Ten akui dia merasa memiliki kembaran.

"Papaku Ten, dia Papaku" kata Taeyong.

"Papa? bukanya ayahmu sudah tiada? Taeyong" tanyanya bingung.

"Itu benar, dan aku adalah kekasih ayahnya Taeyong, jauh sebelum Taeyong lahir dari rahim eommanya, kau tahu Taeyong, kau lahir karna ayahmu ingin anak saja, coba saja Papa memiliki rahim" kata Changmin.

"Tentunya aku tidak akan ada di dunia ini cantik" goda Taeyong. "Cih...dasar bajingan" itu Ten yang bersuara.

"Woah...mulutnya bahkan lebih tajam dariku, bagaimana bisa kau jatuh cinta padanya Taeyong"

Ten memalingkan wajahnya. Bukan karna ucapan Changmin, tapi dia malu, dia teringat kalau Mingyu hendak menyentuhnya.

Changmin meninggalkan Taeyong dan Ten, dia sudah melewati masa seperti Taeyong ataupun Ten, dua manusia itu butuh privasi.

Complicated Love [Taeten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang