part 19

622 54 10
                                    


Pagi kembali tiba,hari begitu cepat berlalu, seorang pemuda berparas tampan serta lucu itu menggeliat sedikit diatas ranjang yang dia tiduri,kedua matanya mulai terbuka perlahan, pandangannya kosong menatap jam dinding yang terus berdetak, ruangannya yang begitu sepi membuatnya melamun disaat pagi hari,tak ada yang menemaninya.

Knop pintu ruangannya terbuka,dengan cepat dia mengalihkan pandangannya berharap itu adalah orang yang diinginkannya,"tuan Choi soobin."

Soobin mendecih kesal,pasalnya yang datang bukanlah orang yang dia inginkan melainkan hanya seorang suster dengan sarapan diatas nampan serta tas ransel dipundaknya,suster itu mendekat menaruh sarapan soobin dimeja kecil yang tersedia disana,"ini sarapan anda,setelah sarapan Anda boleh meminum obat anda,ah iya ada seseorang yang membawakan anda baju ganti."

"Apa saya bisa pulang sekarang sus?"

"Bisa,hanya saja dokter menyuruh Anda untuk sarapan dan minum obat terlebih dahulu,barulah Anda boleh pulang"ujar suster

"Sebelum itu bolehkah saya memeriksa keadaan anda?"tambahnya

Soobin menggeleng pelan,"ga perlu sus,saya sudah membaik."

"Baiklah,kalau begitu saya permisi"

Soobin hanya tersenyum simpul, suster itu kembali keluar dari ruangannya,soobin menatap sarapan yang diberikan oleh suster tadi, rasanya tidak asing baginya.

Sedangkan diluar sana terdapat yeonjun yang melihat dari kejauhan,dia menatap ada yang aneh dengan suster itu dan berlalu mengikuti suster tersebut,melihat suster yang telah berhenti yeonjun dengan sigap bersembunyi dibalik tembok,matanya menyipit menatap siapa orang yang ditemui oleh suster itu,setelah jelas yeonjun bisa bernafas lega,pasalnya itu adalah Lia,baru saja yeonjun ingin pergi dari sana tapi matanya kembali dikejutkan dengan Jimin yang tak jauh dari Lia.

Tatapan Jimin seolah ingin menghabisi Lia ditempat,tentu yeonjun tak tinggal diam,dia mendekat mengarah Jimin berdiri dan langsung menarik tangan Jimin menjauh dari sana,Jimin memberontak tapi kepalan yeonjun sangat kuat.tak perlu waktu lama akhirnya langkah yeonjun berhenti tepat ditempat parkir.

"Lo apaan sih!Lo temennya soobin kan."ketus Jimin

Yeonjun tak menjawab,dia terus berjalan maju untuk memojokan Jimin,Jimin mundur perlahan sampai pundaknya menyentuh tembok,tangan kanan yeonjun terangkat untuk mengunci Jimin.

"A..apa?"tanya Jimin gugup

Yeonjun mendekatkan wajahnya pada Jimin,tangan kirinya dengan nakal menyentuh bibir Jimin sampai dagu,senyuman smiriknya mulai terlihat diwajahnya,"gue cuma mau bantu Lo,gue mau jadi orang terdekat Lo,gue tertarik sama Lo sejak pertama kali gue ketemu lo"

Jimin terkekeh remeh,dia mendorong kasar tubuh yeonjun untuk menjauh darinya,"Lo pikir gue gampang ditipu?"

Yeonjun tersenyum lembut, tangan kirinya dia masukan kedalam saku celananya dan kembali berjalan mendekat,dia kembali menggunakan tangannya untuk menyentuh bibir serta dagu Jimin,dia mendekatkan wajahnya ditelinga jimin."gue bakal bantu Lo buat hancurin hidup soobin sayang"

Jimin menoleh menatap yeonjun dari samping,"but?Lo bukannya sahabat soobin yang waktu itu mau bantu soobin?"

"Ck,cuma drama.gue iri sama keluarga dia yang selalu akur,gue ga suka lihat soobin terus-terusan bahagia didepan gue,dia udah rebut cewek yang gue suka,gue ga mau Lo juga direbut sama dia."jelas yeonjun

"Lo beneran suka sama gue?tapi gue ga percaya gitu aja,gue butuh pembuktian."

"Pembuktian apa?"

"Cium gue."

Yeonjun membulatkan matanya,"H..ha?"

"Iya gue butuh pembuktian,dengan cara Lo cium gue,"

Me And My Bad Boy [ soobin x lia ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang