Chapter 1: Incident

3.8K 327 193
                                    

New characters unlocked;
Watanabe Haruto as Zaki Nichol
Kim Doyoung as Adriel Nathanael
Kim Yeonkyu as Yuda Pratama

-—-

Jakarta, 2022.

PAGI itu aroma masakan menguar ke udara memenuhi ruangan bercat putih. Kedua laki-laki terduduk rapi di ruang tamu apartemen. Azel menaruh nampan di atas meja lantas berdoa sebelum menikmati makanan yang dibuatnya. Dengan satu suapan setelah berdoa, Adriel yang merupakan kekasihnya itu menikmati kunyahan dari makanan yang disajikan oleh Azel.

Kedua mata Adriel seketika berbinar. "Enak banget, Zel. Ternyata pacar aku sekarang udah makin pinter masak, ya?" komentarnya memberi pujian.

Azel tersenyum malu. "Thank you, Iyel."

Manik Adriel tertuju pada Azel lantas ia mengangguk. "Sama-sama, Sayang." balasnya. Setelahnya keduanya sibuk menghabiskan sarapan sambil berbincang.

"Nanti kamu selesai kelas jam berapa?" tanya Adriel seusai agenda sarapan mereka.

"Kelasku selesai sore sekitar jam empat. Kenapa?" Manik Azel balik menatap Adriel.

"Mau ditungguin gak? Aku selesai jam dua. Nanti aku tunggu di lobby, ya? Sekalian aku anter kamu ke tempat kerja. Kan aku belum tau tempat kerja baru kamu, Zel."

Azel menggeleng menolak tawaran Adriel. "Gak usah. Nanti takutnya kelamaan kalau harus nungguin aku selesai kelas? Kamu pulang duluan aja! Aku bisa kok berangkat sendiri ke tempat kerja. Kamu gak perlu khawatir, oke?"

Adriel mengangguk. "Oke. Hati-hati nanti di jalan, ya? Jangan lupa kabarin aku kalau kamu udah sampai tempat kerja."

"Iya, siap!" balas Azel tersenyum manis.

Kebetulan Adriel dan Azel satu fakultas, hanya berbeda tingkat. Adriel merupakan senior Azel di kampus yang berada satu tingkat di atasnya. Awal mula mereka kenal saat Azel ospek satu tahun yang lalu. Adriel merupakan anggota BEM yang ikut mengurus acara PMB. Ia yang menolong dan merawat Azel saat pingsan di hari pertama. Lelaki itu pula yang tiga bulan kemudian menjadi kekasih Azel. Tidak butuh waktu pendekatan yang lama hingga mereka memutuskan menjalin kasih, sebab hati Adriel sudah jatuh pada sosok manis Azel sejak pertemuan pertama mereka. Dengan segala cara guna mendekati juniornya, Adriel rupanya mampu membuat Azel jatuh cinta padanya dalam waktu yang begitu singkat.

"Zel, kamu gak capek emangnya kuliah sambil kerja?" tanya Adriel serius.

Azel tersenyum kecil. "Ya, mau gimana lagi?" Sebenarnya kalau ditanya lelah atau tidak, tentu jawabannya lelah. Namun, Azel harus mengambil jalan hidup seperti ini-kuliah sambil bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Kalau butuh apa-apa bilang aku, ya? Kamu harusnya gak perlu kerja."

"Kita udah pernah bahas ini, 'kan? Aku gak mau jadi beban kamu, Yel."

"Kok mikirnya gitu? Masa pacar sendiri jadi beban? Kamu gak pernah jadi bebanku."

Azel menunduk sejenak sebelum kembali mengangkat kepalanya menatap laki-laki di sampingnya. "Makasih, ya? Tapi, aku gak bisa bergantung sama kamu terus."

Adriel menghela napas. "Oke. Tapi, kalau ada sesuatu cerita sama aku." ucapnya membuat Azel mengangguk. Tangan Adriel mengusak rambut Azel dengan sayang, "I love you, Zel." ucapnya membuat Azel terpaku.

Kedua pipi Azel memanas hanya karena tiga kata ajaib yang selalu membuatnya merasa dicintai. Selama hampir satu tahun ini ia merasa beruntung memiliki Adriel karena lelaki itu yang paling mengerti dirinya.

Dandelions [hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang