5. Meet Again

16.5K 1.2K 12
                                    

Terima kasih bagi yang sudah vote dan komen.

Terima kasih sudah menyukai cerita ini.

Selamat membaca☺️


Selamat membaca☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sudah dua tahun ini Mona cuti kuliah. Asisten keduanya saja Si Sharon sudah naik tingkat dan satu semester dengannya, mahasiswa semester 5. Mona terlalu keenakan dengan dunia modeling hingga melupakan faktor pendukung kesuksesan karirnya. Yakni pendidikan.

Mau tidak mau, dari pada terancam DO, Mona pun harus kembali menyelesaikan sisa kuliahnya yang tertunda. Lagi pula sekarang dia tidak sendiri lagi jika pergi ke kampus atau jika sedang berada di kelas. Ada sang asisten—Sharon yang menemani. Cowok yang berbelok itu kini satu kelas dengannya. Mona tidak ada alasan lagi untuk menunda kuliah. Dia tidak akan sendirian kemana-mana. Dia tidak akan merasa terisolasi lagi di dalam kelas.

"Dua tahun gak kemari, udah banyak banget yang yang berubah nih kampus," ucap Mona takjub dengan dibangunnya gedung-gedung baru.

"Ck ... dulu gue yang kek gitu. Eh sekarang malah elo. Kebalik," tukas Sharon meledek. Sekaligus mengenang kembali masa di mana pertama kali menginjakkan kaki ke kampus ini. Bersama Mona yang pada waktu itu menemaninya mendaftar kuliah.

"Katanya Dosen Wali gue diganti ya? Kemarin gue lihat di WA grup angkatan," ujar Mona.

"Iya. Pak Toto udah jadi wakil rektor 3," terang Sharon.

"Gue juga belum lihat Dosen Wali lo yang baru, pengganti Pak Toto. Soalnya udah tiga tahun gak nampak. Entah beliau cuti atau emang resign terus kerja lagi dimari. Gue kagak tahu, gak terlalu up to date sih di kampus. Gue kan kupu-kupu. Balik kuliah langsung urusin lo," tambahnya lagi.

(*Kupu-kupu = kuliah pulang-kuliah pulang)

Mona pun hanya manut-manut saja. Mereka berjalan santai menuju dekanat untuk perwalian. Mengingat sekarang adalah tahap awal di semester ini, sebelum ambil matkul semester atas. Itu juga bila nilai IPK-nya bagus.

"Dosen wali gue wadek 1?" Tanya Mona begitu memasuki ruang tunggu bertuliskan ruang wakil dekan 1.

"Iye," jawab Sharon sekenanya. Dia sedang sibuk dengan gawainya. Entah mengetik pesan pada siapa.

Mona menghela napas panjang. Lumayan nerveous akan bertemu dengan dosen wali. Apalagi nilai-nilai matkul pada KHS-nya tidak banyak yang bagus. Lebih dominan nilai C. Nilai IP dan IPK-nya? Sudah pasti pas-pasan.

(*KHS = Kartu Hasil Studi)

Modal cantik doang!

Ya, dia sudah kebal dengan sindiran para mahasiswa. Masa bodoh dengan nyinyiran mereka. Toh kecantikan memang modalnya mencari nafkah.

My Lecturer, My EX-Husband (Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang