We Meet

141 21 3
                                    

Salah satu cara agar keberadaan seorang idol yang tengah jatuh cinta tak di curigai oleh khalayak umum terutama penggemar adalah dengan membawa satu atau dua orang pergi ke tempat tujuan seolah kalian memang sedang punya urusan bersama. Pokoknya ajak saja, siapapun itu.

Setidaknya itu yang bisa Yoongi fikirkan untuk sedikit meminimalisir presepsi buruk tentang konsep 'Idol besar bertemu dengan seorang wanita secara pribadi' atau 'Idol kepercayaan kita tengah berkencan'.

Seharusnya itu bukanlah menjadi suatu presepsi buruk. Jika berbicara tentang Hak Asasi Manusia maka itu adalah hal yang sah-sah saja semua orang untuk lakukan. Tapi kembali lagi dengan fakta bahwa tidak semua orang bisa berfikir jernih berdasarkan HAM namun dengan keegoisan diri, hal tersebut bukanlah berita baik untuk sebagian orang.

Terutama untuk idol sepertinya.

Berusaha menjaga keseimbangan timbangan antara hati dan karir agar tidak turun sebelah, kali ini Yoongi membawa dua orang untuk pergi bersamanya. Dua orang yang memiliki sifat luar hampir 180 derajat berkebalikan dengannya, ia hanya berharap tidak melakukan kesalahan atas keputusannya membawa dua orang tersebut bersamanya.

Kim Seokjin dan Jung Hoseok.

Sungguh, awalnya Yoongi hanya ingin mengajak Seokjin karena kemarin setelah ia mendapat izin bisa kembali lagi ke toko untuk membantu esok hari oleh pegawai Jina yang sangat baik hati, siapa kemarin namanya? Hmm.. Eunseo. Ya. Cha Eunseo. Fikiran Yoongi lantas tertuju pada Seokjin.

Sudah tidak diragukan lagi kemampuan handalnya dalam urusan dapur, sekalipun ia tidak mengerti dengan hal-hal berbau pastry, tapi Yoongi yakin bahwa adaptasi hal baru oleh orang yang baik di dapur akan jauh lebih cepat dibanding orang yang buruk di dapur. dapat dimengerti, kan maksudnya?

Jadilah, ia membawa Kim Seokjin. Tapi entah bagaimana ceritanya Si matahari berjalan ini juga ikut masuk ke bangku penumpang mobilnya dengan suara gaduh serta seribu satu alasan untuk ikut.

Yoongi hanya pasrah saja. Semoga Jina tidak mengomel lebih dari yang kemarin.

Hari ini hari selasa.

Jadwal Jina untuk mengganti bunga di tokonya.

Yoongi datang jauh lebih pagi dari hari kemarin, memarkirkan mobilnya di samping toko lalu membuat Seokjin dan Hoseok memekik lataran bukannya masuk ke dalam toko laki-laki itu justru berjalan ke lain arah.

"Aku ingin ke toko bunga di ujung blok ini. Ada yang mau ikut?"

"Memangnya kita mau kemana lagi jika tidak ikut?"

Yoongi mengangkat bahunya ringan. Membuat Seokjin dan Hoseok saling mencebik kesal.

"Kenapa kita tidak memakai mobil saja, Hyung?"

"Tidak. Ini hanya dekat."

Seokjin dan Hoseok menurut dan mulai berjalan beriringan dibelakang tubuh Yoongi. Mereka berjalan sambil tak henti menggumamkan percakapan santai yang membuat acara jalan pagi mereka menjadi tidak membosankan.

"Aku punya teman yang suka sekali dengan bunga. Dia juga punya toko bunga."

Hoseok memasukkan tangannya pada saku celana baggy yang tengah di pakai. Kacamata coklat transparan yang membingkai kedua matanya sempat menarik perhatian Seokjin.

Dia sendiri yang bilang jangan memakai pakaian yang menarik perhatian, tapi justru orang mana yang tidak akan memperhatikan penampilan kerennya saat ini? Apalagi jika orang itu berjenis kelamin perempuan.

"Dimana?" Yoongi bertanya tanpa menoleh.

"Hmm.. tidak tahu. Dia pernah bilang alamat lengkapnya tapi aku lupa, hanya ingat juga berada di daerah Gangnam."

KANS [Min Yoongi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang