Second Gap

139 19 5
                                    

Hanya ada satu kursi panjang terbuat dari besi yang muat untuk tiga orang di dalam sana.

Di ujung kanan sudah ditempati oleh Jina yang hanya duduk dengan tenang tanpa protes, setelah ia mendengar Haera mengatakan bahwa satu bunga pesanannya masih akan datang beberapa menit lagi.

Kalian tau itu bunga apa?

Larch.

Bunga kelahiran Yoongi.

Yoongi masih ingat bagaimana raut gugup, tegang, malu yang ditunjukkan oleh Jina saat Haera yang dengan bibir polosnya itu mengucap dengan jelas nama bunga tersebut.

'Kau kepagian Nona muda. Duduk saja disana dengan tenang dan jangan mengomel. Larch yang tak pernah boleh absen dari pesanan masih dalam perjalanan ke pelukanmu beberapa menit lagi. Harap bersabar ya. Kupastikan datang.'

Yoongi tersenyum kecil mengingat bagaimana lugasnya teman Hoseok tersebut dalam bertutur kata dengan Jina. Jina yang sudah kepalang basah saat itu hanya kicap dan berjalan bagai burung dara yang mencari makan ke arah kursi tanpa mau lagi menoleh kanan atau kiri.

Jina.. Jina..

Saat masih asik tersenyum sambil berdiri di samping kursi memandang Jina, ekor mata Yoongi menangkap adanya perhatian tertuju padanya. Ketika ia menoleh, ternyata gadisnya Namjoon tengah memandangnya juga.

Namjoon tidak berbohong tentang matanya yang indah. Yoongi mengakui itu.

"Um.. K-kau, anda.. silahkan duduk."

Yoongi merasa gugup harus bersikap bagaimana. Jujur ia tidak pandai bersosialisasi dengan orang baru seperti Hoseok atau Jimin atau yang lainnya, ia hanya akan berbicara seadanya dan tidak panjang. Bukan apa, dia hanya bingung. Terlebih lagi jika dihadapannya itu mahkluk bernama perempuan.

Yoongi melihat gadis itu tersenyum sambil menggeleng lalu bergerak mendekati Jina untuk saling memeluk.

Namjoon juga tidak berbohong tentang senyumnya yang indah.

"Aku punya urusan dengan pemilik toko bunga, tapi sepertinya dia sedang sibuk. Jadi aku akan menunggu sambil melihat-lihat bunganya saja dulu."

Mendengar ucapan Kinan, Yoongi melihat kearah meja utama toko. Mencoba mencari tau kira-kira kesibukan apa yang melanda pemilik toko, dan ternyata disana ada Hoseok yang tengah berdiri menyangga tubuhnya dengan siku di atas meja bagian luar tengah berbincang seru dengan Haera yang menyiapkan bunga-bunganya di meja bagian dalam.

Tidak ada yang bisa mengalahkan acara reuni.

Dan nyatanya gadis itu adalah pemilik toko, Yoongi tidak melihat tanda-tanda adanya pegawai lain atau karena mereka belum datang, entahlah. Tapi jika gadis itu memang memegang sendiri toko sebesar ini, menurut Yoongi itu keren.

"Aku mengirim pesananmu siang ini."

Yoongi melihat Kinan mengangguk. "Jangan khawatir, setelah selesai mengurus pekerjaanku yang ini, aku akan kembali ke kantor cabang nanti."

Tanpa sadar Yoongi mengangkat alisnya ragu. 

Percaya padaku. Namjoon tidak akan membiarkanmu pergi semudah itu Nona. 

"Daripada hanya berdiri seperti itu, lebih baik anda duduk Suga-ssi. Jina Eonni bukan orang rakus yang tak ingin berbagi tempat dengan orang lain. Apa lagi orang dekat. Benarkan Eonni?"

Wah, Kinan tau namanya.

"Aku tidak dekat dengannya, Kinan."

"Oh.. akan dekat."

KANS [Min Yoongi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang