Sweet story by I. Joanne💜
***
Iblis, setan, hantu, vampir, jin, atau apalah itu namanya, Anne tidak mempercayai itu semua. Kalau pun mereka nyata, gadis itu sama sekali tidak peduli dan sama sekali tidak ingin berurusan dengan makhluk tak kasat mata itu. Lalu bagaimana bisa lelaki bodoh yang sialnya tampan itu tiba-tiba membuat pengakuan kalau dia iblis? Mengingat semua omong kosong Taehyung tadi membuat perutnya mual. Apa-apaan dia itu, dia pikir dia siapa? Walaupun visualnya tidak manusiawi, Anne yakin kalau dia bukan iblis.
Setelah selesai mandi, Anne turun ke lantai bawah dan segera menuju dapur, hendak membantu Jinnie memasak makan malam mereka, ya setidaknya hanya itu yang bisa ia lakukan sebagai balas budi karena sudah diberi tumpangan.
"Yeontan bilang kau pandai memasak, ya?" tanya Jinnie sesaat setelah Anne sampai di dekatnya. Gadis itu terlihat lebih segar setelah mandi, ya walaupun masih tetap saja jelek.
"Aku hanya bisa masak beberapa macam makanan, dan kue, tapi sepertinya Yeontan memang suka makan," cengir gadis itu, merasa malu sudah dipuji.
"Yeontan itu hanya mau dekat-dekat dengan orang yang dia rasa pantas untuknya dan Taehyung. Dia tidak akan salah pilih orang. Semoga kau memang gadis yang tepat." Jinnie berbicara panjang lebar yang sama sekali tidak dapat dimengerti oleh otak kecil gadis itu. Melihat lawan bicaranya bingung, Jinnie hanya menghela nafas pelan dan mengalihkan pembicaraan. "Bisa tolong kau ambilkan wortel di kulkas? Lalu potong-potong, ahh ... jangan lupa dicuci!"
Anne hanya mengangguk sambil tersenyum dan dengan semangat membantu Jinnie memasak sup ayam, kesukaan Yeontan. Sambil memasak sesekali mereka saling bertukar cerita tentang hal-hal kecil yang biasa dilakukan para wanita. Mulai dari kecantikan, sampai kesehatan.
Setengah jam kemudian semua makanan sudah tersaji di atas meja makan. Mangkuk, gelas, dan sendok pun sudah tertata rapi. Namjoon menghampiri istrinya dan memeluknya sambil mengecup puncak kepala istrinya mengucapkan terima kasih atas makanan enak yang disajikan istrinya. Melihat pemandangan di depannya, Anne ingin menangis saja, jadi seperti ini rasanya jika punya orang tua yang harmonis?
"Bisa kau panggilkan Taehyung dan Yeontan di kamarnya? Kita akan makan malam bersama!" perintah Namjoon dan dibalas anggukan oleh Anne, dia berjalan semangat menaiki anak tangga menuju kamar Taehyung.
Anne mengetuk pintu kamar Taehyung beberapa kali tetapi tidak ada jawaban dengan perlahan gadis itu memutar kenop pintu dan masuk ke dalam kamar Taehyung. Pantas saja tidak ada yang menyahut, mereka berdua tengah tertidur dengan pulas dengan Yeontan tidur di atas perut Tae. Bahkan saat tidur pun visual Tae sangat tidak manusiawi, Anne mulai berfikir apa semua bualan Taehyung itu benar?
Sedang asyik-asyiknya melamun, gadis itu terkejut saat bahunya ditepuk seseorang, "Kenapa kau melamun? Ayo turun ke bawah, Yaeontan juga sudah di bawah." Taehyung menarik pergelangan tangan Anne, membawa gadis itu keluar dari kamarnya.
"Ba-bagaimana bisa kau di sini? Tadi kau dan Yeontan masih tidur," gumam Anne pelan sambil memperhatikan tangan kokoh yang kini tengah menggenggam tangannya.
"Makanya jangan keseringan melamun, nanti kau bisa kerasukan," decak Tae sambil terkekeh.
"Iya, kalau kau setannya," sebal Anne.
Taehyung menatap sebal gadis bodoh di sampingnya dan berseru, "Sudah kubilang, aku ini iblis bukan setan, enak saja kau merendahkan derajatku, lihat saja, saat nanti aku sudah menjadi raja, kau akan kubuat tunduk di kakiku."
"Kalian ini, belum saling terikat perjanjian saja sudah pegang-pegangan tangan. Bagus-bagus, berarti upacara pengikatannya bisa kita laksanakan secepatnya," goda Jinnie yang melihat anak lelakinya sudah berani berinteraksi dengan lawan jenisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'AM YOUR KING
FanfictionUpdate Senin dan Kamis ya guys💜 "Benang merah yang mengikat kelingkingmu, pun denganku, menjadi bukti kalau kau sudah terikat dan tidak bisa lepas dariku. Nikmati penderitaanmu, dan nanti kita akan kekal di neraka selamanya."