part 1 ⚫dikerok ana~⚫

11.7K 151 4
                                    

Cerita mendadak💅
Tiba-tiba kepikiran aja💅
Ide ngalir? Auto ngetik💅
Part 1 kek agak apa yak? Ehek😂 ngak normal karena ya ini emang sengaja kek menjelaskan begimana mereka biasa menjalani hari-hari gituhh

So💅
Semoga suka guys karena emang dari awal kepikirannya nggak ada konflik sama sekali jadi konflik ringan semua💅
Sengaja btw

Jan lupa vote dan komen💅

*******

"Anaaa!" teriak royce dari kamar, tepatnya diatas kasur dan dengan tubuh terbalut selimut tebal.

"BENTAR!! AKU LAGI MASAK!! ENTAR GOSONG!!" teriak ana membalas royce.

"Buruan matiin aja itu kompornya!" suruh royce memaksa.

" iyaa!"

Terdengar suara langkah kaki menuju kamar. Dengan keadaan lemah royce tersenyum simpul.

"Apaa???" ana bertanya sambil menyembulkan kepalanya melalui celah pintu yang terbuka sedikit kearah kasur tempat royce terbaring.

"Anaa aku pusing mual juga!" adu royce manja.

"Ya terus?"

"ANAA! KOK NGGAK PEKA SIH??!!hiks" royce menangis histeris
Lebay? Okey beginilah royce.
"Ya terus kenapa sih??hem? Mau apa?" ana mulai menegakkan badannya dan memasuki kamar tepatnya kasur yang ditempati royce.

"Kerokin aku yaa??ya? Hiks sakit nihh semalem begadang nonton bola" pinta royce setelah ana menduduki pinggir kasur.

"Ya...salah siapa cobak? Siapa yang suruh begadang? Nonton bola lagi! Terus belum makan kan?!" serbu ana.

"Ana... Please! Kalo mau marah entar aja yaa. Ini bener aku nggak bohong kalo aku sakit beneran! Mual banget lagi. Nih coba cek kening aku panas kan? Nggak bakal sembuh kalo ana nggak kerokin aku! Kamu tau kan besok aku harus ke luar kota lagi?" bujuk royce menunjukkan raut memelas.

Hari ini hari Minggu malam, semalem royce begadang nonton bola padahal udah dilarang ana dan, see? Sekarang sakit aja manja ke ana. Padahal besok royce harus keluar kota.

"Iya bentar ambil minyak dulu. Tunggu sini ya" sabar ana menuruti royce.

"Ana.... Aku maunya dikerokin! Bukan dipijitin! Hiks. Kenapa cuman minyak? Mana koin?" lanjut royce terisak.

"Iya sayang.... Bentar aku ambil koin dulu" jawab ana keluar kamar mengambil koin.

"JANGAN LAMA!"

"YAUDAH JANGAN NANGIS!"

"iya!" cemberut royce memajukan bibir. Ngambek.

"Udah sini! Aku udah ambil koinnya! Buka dulu buruan bajunya!" perintah ana sambil menuangkan minyak kemangkuk kecil yang didalamnya sudah terdapat koin lima ratusan.

Belum sempat royce membuka baju, ia merasa mual.

"Huekk!!!" royce menyibakkan selimut, meloncat dari kasur dan berlari menuju kamar mandi yang ada dikamar, mual dengan bau minyak yang dibawa ana.

"Huekk!!! ANAA!!!"

Ana menyusul royce dengan panik menuju kamar mandi. Wajah pucat royce terlihat dari pantulan kaca wastafel.

"Huekk!!"

Ana mendekati royce yang menyenderkan bahunya ditembok kamar mandi dan menutup matanya.

"Sini! Masih pusing??" ana berjinjit menjajarkan tingginya dan royce.

"Masih mau muntah?" tanya ana lembut mengusap punggung royce lembut dan memijat tengkuk royce

pasutri somplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang