part 19

1.6K 33 5
                                    

Haiiii
Jumpa lagi yuhuuuuu

Maaf aku ngerasa part ini bener-bener ngecewain😭

I hope u like this!❤

********

"Ana kenapa sih? Marah sama Royce ya?" Royce bertanya sambil mengelus rambut Ana.

Masih dengan muka cemberutnya, "nggak" Ana menjawab dengan  ketus.

"Kenapa sih Naa??" Royce bertanya sekali lagi.

Ana menggeleng, "tau akhh Ana males liat kamu!" Ana melesat meninggalkan Royce menuju kamar Kyra.

Royce mencoba sabar, " napa dah dulu suka sama Ana. Bar-bar gitu polahnya." gumamnya memijat pelipis bingung.

"Taukah mending tidur aja" ucapnya pelan lalu bersiap kembali tidur.

Sedangkan Ana,
"Hiks hiks Royce jahat! Hiks"  yang diharapkan Ana itu, Royce ngebujuk ehh malah diem aja orangnya. Kan jadi kesel.

"Tau akhh  Ana masak aja, Ana laper" entah lah emosi Ana sekarang lagi ngak bagus.

Siang pukul 1.30 Royce masih tidur dikamar. Sedangkan Ana, dia lagi bangun tidur. Abis makan jadi ngantuk ehhh ketiduran di kamar Kyra.

"Eghhh" erang Ana melihat jam di dinding kamar Kyra.

"Royce belom bangun ya?" gumamnya. Ia bangkit lalu menuju kamar mandi  membasuh mukanya.

Setelahnya, dia menuju kamar Royce yang  masih nyenyak dikasur dan memeluk guling.

Ana duduk di samping Royce tidur.

"Royce kok ganteng banget sih" lirihnya memperhatikan wajah suaminya. Meski pucat, nggak membuat kegantengan seorang Kernard Royce luntur.

"Royce" Ana mencium  wajah Royce. Membuat sang empu terganggu.

"Eghh iya" Royce memeluk Ana secara tiba-tiba membuat Ana terjatuh diatas Royce, dia menimpa dada Royce. (Nggak usah ngarep ada diposisi ana😭)

"Belom makan?" Ana berucap lirih sembari mengelus rambut Royce.

Royce menggeleng, "nggak nafsu na," Royce menjawab dengan lirih.

Ana mengubah posisinya menjadi duduk, "sini bangun, duduk dulu." Ana memaksa Royce untuk duduk.

Royce nurut aja, "ngadep belakang" ucap Ana tak terbantah.

"Ini masih sakit ya?" ucap Ana lirih, tangannya mengelus tengkuk Royce yang tadi jadi korban gesekan koin lima ratusan.

"Maaf, tadi Ana nggak bisa bantu buat lepas dari mama ya?" Ana nyesel, "maaf ya? Ana janji nggak bakal nyiksa Royce lagi deh"

Royce terkekeh lalu membalikkan tubuhnya dan membawa tubuh Ana  kedekapannya.

Royce mencium kening Ana lama. Ana tersenyum mendapat perlakuan seperti ini dari Royce.

Kulit Royce menempel dengan kulit Ana secara langsung,
Suhu Royce masih tetep    panas. Eh? Apa? Panas? Ana tersadar, lalu melepas pelukannya dan mengecek langssung di kening Royce.  
"Masih panas" gumam Ana tak jelas.

Royce terkekeh lalu memegang keningnya sendiri. "Iya, masih panas" gumam Royce.

Ana menghela nafas lalu bangkit dan mengambil koin yang tadi ditaruh dilaci.

"Ana lanjutin kerokin yang depan aja" jawab Ana mengambil minyak.

Royce mengangguk pelan dan menunduk melihat dadanya sendiri. "Masih mulus naa" memang lah masih mulus, orang blom dimulai:(

Ana terkekeh, "iya lah ntar jadi ada garisamnya jadi nggak mulus lagi dehh" goda Ana.

Royce menatap Ana tajam. Ana pun membalas tak kalah tajam.

"Udah sini maju" Ana menghentikan acara tatap- tatapan itu dan duduk didepan Royce. 

Royce malah mundur. Oh rupanya mau nyender di kasur. Ana yang ngerti, maju kedepan Royce deh.

"Ana." lirih Royce setelah Ana memulai mengerok. Ana berdehem sebagai jawaban tanpa melihat kearah Royce.

"Kyra dimana? Heekk" Royce bersendawa.

Ana mengangkat wajahnya dan menatap Royce, "Kyra lagi ngerjain tugas."

Royce mengangguk lalu memejamkan mata. "Sakit naa" keluhnya.

"Iya sayang" Ana menghentikan kegiatannya lalu menatap Royce yang juga menatapnya.

Royce terkekeh, "hehehehe bercanda doang, sayang" Royce mengeluarkan cengiran seperti biasa.

Ana ikut terkekeh. "Iya iya" baiklah Ana mulai mengerok lagi bagian dada kiri karna bagian kanan sudah selesai. 

"Love you" Royce memajukan tubuhnya lalu mencium kening Ana. 

"Love you to" Ana menjawab tapi malah ngencengin kerokannya.

"Awww awww naaa sakit ihh aww"

"Hehehehe maaf" Ana ketawa ngakak. 

"Jangan dikencengin lagi" rengek Royce mengerucutkan bibir.

"Hehehe maaf ya Royce, Ana sengaja" Ana memeluk Royce lalu mengeluarkan cengiran.

Royce membalas pekukan Ana dan menenggelamkan kepalanya di dada Ana.

"Sayang....." rengek Royce.

"Hemm....apa?"

"Buat adek buat Kyra yuk!" ajak Royce memasukkan tangannya ke baju Ana.

Ana menabok tangan Royce, "Tangannya tangannya"

"Hehehe sekali aja deh" tawar Royce.

"Ck nggak ya! Sini lanjutin lagi kerokannya" Royce tersenyum masam mendengar penurutan Ana.
"Yahhh" Royce kecewa teman teman:(

"Udah sini lanjut!"

Royce mengangguk pasrah.


pasutri somplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang