part 37 💥jatuh💥

3.1K 94 41
                                    

Prend saya sudah baik nih update terus, saya minta vote komennya yeee jan lupa biar saya makin rajin update HAHAHA

Kira kira update minggu pagi rame ga ya

*******

"Mau makan dulu nggak?" tanya Ana sambil mengusap-usap rambut Royce yang basah menggunakan handuk.

Royce menggeleng, "nggak nafsu"
Yaa, setidaknya Royce sudah nggak ngambek kayak yang tadi hehe.

Ana mengangguk dan kembali mengeringkan rambut Royce.

Hanya hening yang menyelimuti kamar mereka berdua.

Setelah dirasa rambut Royce sudah kering, Ana menjemur handuk yang baru saja digunakan.

Setelah kembali ke kamar, terlihatlah Royce yang sudah berbaring di kasur dan sedang mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

Yaa jam sudah menunjukkan pukul 9.34

Ana mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Setelahnya, Ana ikut membaringkan diri disamping Royce.

Royce berbaring kesamping  menghadap Ana, begitu juga Ana berbaring menghadap Royce.

Baru sebentar tetapi Royce sudah tertidur lelap.

Ana memperhatikan Royce yang tertidur dengan tenang, dia mendekatkan dirinya kearah Royce dan mengusap-usap rambut Royce.

Ana mengusap pipi Royce lalu mengecupnya sebentar dan beralih memeluk Royce.

'"Good night"


********

"BRAKK" seperti itulah kira-kira suara keras yang memenuhi kamar Royce Ana.

Dan terlihatlah Royce yang terjatuh dari kasur karena kebanyakan gerak.

"Awww, ANAAAAA" ayolah, ini sudah pukul 2, waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur.

Mendengar suara berisik di sekitarnya, membuat Ana terbangun dari tidur lelapnya.

Ana terkaget melihat Royce yang tak bertenaga dibawah kasur, kayak mau nangis hmm.

"Ana hiks bantuinnnn" Royce merengek dan menaikkan kedua tangannya  meminta bantuan Ana.

Ana berdiri dan berjalan kearah Royce yang terduduk dibawah lantai.

"Ayo bangun" bisik Ana menarik kedua tangan Royce dengan susah payah, berat maksutnya.

Setelah bersusah payah, akhirnya Royce bisa berdiri dan terduduk di kasur. Ana juga duduk disebelah Royce sambil berhadapan.

"Awww sakitttt" ringis Royce memegangi pinggangnya.

"Kamu sih, turu kok kakean polah" cibir Ana.

"Ishhh kok nyalahin akuuu sihhh"

Ana menghela nafas sebentar, ia bangkit dari duduknya dan mencari jepitan rambut untuk mengikat rambutnya yang acak-acakkan.

Setelah merapikan rambut, Ana pergi membasuh mukanya supaya pandangannya menjadi lebih jelas.

Royce hanya memperhatikan Ana dari kasur.

Ana mencari minyak dan koin yang abis digunakan di meja rias, setelah ketemu dia berjalan mendekati Royce lagi.

Ana duduk bengong menatap Royce seperti sedang memikirkan sesuatu.

Ana kembali bangkit dan mencari kacamatanya dan tak lupa memakainya.

"Buka kaosnya" perintah Ana ke Royce.

Royce menggeleng, "ngaa bisaaa" rengeknya seperti anak kecil.

Ana menghela nafas dan berdoa supaya dirinya diberi kesabaran lebih.

Ana membantu Royce melepaskan kaosnya pelan-pelan, "aww sakit" ringis Royce.

"Iya iya, sabar dong!" Ana melipat kaos Royce.

"Naaaa" rengek Royce.

"Apa lagi sihh!!" galak Ana.

"Dingin hhhsss" rengek Royce.

"Ck" kesal Ana, ia menarik selimut yang didekatnya dan menyelimuti setengah tubuh Royce dengan selimutnya.

"Masih dingin?" tanya Ana dan Royce mengangguk.

"Kau yang sinting" kesal Ana menoyor kepala Royce.

"Sakit tauuu" Royce mengelus jidatnya yang kena sasaran Ana tadi.

"Udah, stop! Mana tadi yang sakit?"

Royce menunjuk pinggang kirinya yang tadi kejedot pas jatuh.

Ana mengangguk, dia mendekatkan dirinya kearah Royce.

"Munduran dikit dong, duduk nyenden sana kek" Ana mendorong tubuh Royce agak menyenden di kasur.

Setelah Royce mundur, Ana memajukan dirinya lebih dekat lagi kearah Royce.

Ana menuangkan minyak ke tangannya dan meratakannya di pinggang yang dimaksut Royce, setelahnya Ana memberikan pijatan-pijatan kecil.

"Awww sakittt" rengek Royce menggoyangkan tangan Ana.

Ana menepis tangan Royce dan melanjutkan pijatannya di pinggang Royce, "diem ya diem, gausah gerak!"

"Shhh sakitt naaa" Royce memejamkan matanya dan menahan diri untuk tidak kabur dari kendali Ana.

"Awww ssshhh pelan-pelann shshshshhshh"

Ana sedikit menekan pijatannya lagi yang membuat Royce menjerit, "WOIII SAKIT ANJING!!"

"Plak" Ana memukul lengan Royce cukup keras hingga membekas kemerahan.

"Awww perih woii" Royce mengusap-usap tangannya yang memerah.

Ana tak peduli dan kembali menuangkan minyak ke pinggang Royce yang sebelah kanan.

"Ini pegel juga ngga?" tanya Ana dengan memberikan pijatan kecil.

Royce mengangguk, Dia kembali memejamkan mata menahan sakit yang dirasakan.

"Awwww sssshhh pelan-pelannn" rintih Royce

Setelah dirasa cukup, Ana mengambil koin yang ia simpan tadi dan menggosokkannya dipinggang Royce.

Ana membuat goresan dari keatas kebawah memanjang

Royce memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya untuk meredakan rasa sakit yang ia rasakan dari Ana.

Beberapa kali Royce juga memutar-mutar kepalanya untuk melupakan rasa sakitnya wkwk

"Shhh woiii udahhh naaa udahhh" Royce menahan tangan Ana yang sedang membuat goresannya di pinggang sebelah kanan.

"Diem bisa ngga? Banyak gerak mulu" geram Ana karena harus terus terusan menahan tubuh Royce supaya tidak banyak bergerak.

"Aww yaa ini sakitt naa" rengek Royce menggerak-gerakkan kepalanya ke kanam dan kekiri secata acak.

"Ck ini dikit lagi selesai!"

Ana terpaksa terus-terusan menahan tubuh Royce yanh tak bisa diam.

Setelah pinggang Royce sudah dipenuhi garis-garis merah, Ana meletakkan koinnya.

"Ga pegel tuh leher dari tadi banyak gerak?" tanya Ana yang memperhatikan Royce yang tetap memejamkan matanya.

Royce membuka matanya dan mengangguk kecil.

Ana terkekeh kecil, "sini maju" Ana merentangkan tangannya mengkode untuk dipeluk.

Royce membalas pelukan Ana dan menjatuhksn dirinya ke tubuh Ana. Itu membuat Ana kehilangan keseimbangan dan mereks terjatuh bersama dikasur dengan Ana ditindih Royce.





**********

Saya sudah baik hati ini, jangan lupa vote komennya, partnya kan nganntung ya, kalau vote melebihi 30 dan komen lebih dari 15, saya update lagi HAHAHA

PAPAI

CERI, 14 11 21






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pasutri somplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang